Transformasi digital pada industri makanan dan minuman (mamin) dapat meningkatkan ketahanan operasional. Selain itu, digitalisasi juga semakin mendekatkan dan meningkatkan kepercayaan konsumen.
Untuk mencapai tujuan tersebut,
terdapat tiga kunci utama yang harus dipahami perusahaan dalam menempuh perjalanan
transformasi digital.
Apalagi, konsumen kini semakin menuntut keterbukaan dan akses informasi terhadap produk yang mereka beli. Konsumen ingin memverifikasi dari mana bahan-bahan tersebut bersumber dan apakah bahan-bahan telah diproses dengan cara yang aman dan berkelanjutan.
Baca juga: Edge Computing, Jaringan Sistem yang Bisa Jangkau Individu di Daerah Terpencil
Di sinilah peran digitalisasi. Digitalisasi memungkinkan perusahaan mamin untuk memenuhi tuntunan konsumen akan keterlacakan proses siklus hidup produk secara menyeluruh. Mulai dari ketersediaan bahan baku, pemrosesan, penyimpanan, hingga distribusi produk.
Untuk memaksimalkan manfaat digitalisasi, perusahaan perlu memenuhi beberapa
aspek strategi digital. Hal ini perlu sebagai kunci kesuksesan. Simak pembahasannya berikut.
1. Manufacturing Execution System (MES)
MES memungkinkan industri mamin meningkatkan visibilitas dan akurasi, mulai dari pengadaan, penyimpanan, hingga pengelolaan bahan baku produksi menjadi produk jadi. MES juga berfungsi untuk memantau performa mesin sehingga dapat memaksimalkan proses produksi, mengurangi risiko produk cacat, dan memastikan kepatuhan supplier terhadap peraturan perusahaan.
Baca juga: Melindungi Jaringan Edge Computing dengan Sistem Keamanan Siber
Sebagai informasi, Schneider Electric saat ini telah mengembangkan teknologi tersebut. Dalam beberapa studi kasus perusahaan yang menggunakan Manufacturing Execution System dari Schneider Electric, perusahaan dapat menurunkan biaya operasional hingga 20 persen melalui penghematan jam kerja dan optimalisasi produksi.
2. Automatisasi universal
Perusahaan perlu membangun strategi digital yang berlandaskan automatisasi
universal dengan memasang dan memproduksi komponen perangkat lunak automasi berdasarkan
standar IEC61499, seperti teknologi EcoStruxure Automation Expert dari Schneider Electric.
EcoStruxure Automation Expert merupakan sistem otomasi industri berbasis perangkat
lunak pertama di dunia yang telah terstandardisasi IEC61499 dan menciptakan
perubahan lebih baik di seluruh siklus operasional.
Baca juga: Kolaborasi Schneider Electric dan AVEVA Dukung Industri Pertambangan Raih Target Keberlanjutan
Upaya tersebut dapat menciptakan interoperabilitas dan portabilitas yang
menghilangkan hambatan teknologi akibat platform yang tertutup dan tidak
kompatibel.
Automatisasi universal juga memungkinkan fasilitas produksi
manufaktur dan proses industri dengan cepat diprogram ulang oleh para insinyur
sesuai kebutuhan, bahkan dari jarak jauh.
3. Edge computing untuk pengelolaan data kritikal yang lebih efektif
Penelusuran rantai pasokan dari
awal hingga akhir secara real-time semakin krusial, baik dalam
pengambilan keputusan bisnis maupun reputasi perusahaan.
Dengan begitu banyaknya data
yang terkumpul dalam tiap proses rantai pasokan, akan kurang efektif bila
seluruh data harus diproses pada cloud,
sementara beberapa pengambilan keputusan dibutuhkan lebih cepat di lapangan.
Baca juga: Penuhi Komitmen Terkait Iklim, Schneider Electric Suntikkan Dana Investasi kepada Xurya, Startup Energi Terbarukan asal Indonesia
Di sinilah peran edge
computing. Untuk memastikan edge computing memiliki ketahanan dan keamanan
yang sama dengan cloud computing, solusi edge data center harus terstandardisasi
serta terintegrasi dengan kemudahan pengelolaan dan pemeliharaan.
Schneider Electric melalui solusi EcoStruxure Micro Data Center pun dirancang untuk menjawab kebutuhan edge computing dalam membangun standar ruangan data center yang tinggi dengan tingkat ketahanan maksimal. Hal ini mengingat tidak semua lokasi penempatan data center didukung dengan sistem teknologi informasi (TI) yang mumpuni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar