Pentingnya UPS Mendukung Teknologi Smart Home

Fungsi smart home dapat membantu efisiensi pengoperasian rumah

Solusi otomatisasi rumah (home automation) atau rumah pintar (smart home) merupakan teknologi yang mulai naik daun. Pasalnya, sudah mulai banyak rumah yang menerapkan sistem ini. Memang, teknologi ini punya banyak keunggulan. Salah satunya, penghuni bisa mengontrol seluruh perangkat elektronik di rumah menggunakan smartphone dari mana pun dan kapan pun.

Mulai dari pengontrolan lampu, sakelar, termostat, mesin cuci, pemanas air, kulkas, dan pengering pakaian kini bisa dilakukan dengan teknologi otomatisasi. Bisa dibilang, kehadiran teknologi ini mengubah cara hidup seseorang menjadi lebih efisien.

Asisten pribadi

Dengan teknologi home automation, kamu tak perlu lagi pusing memikirkan pekerjaan rumah yang merepotkan. Saat lupa mematikan perangkat, kamu cukup mengakses aplikasi di smartphone. Semua perangkat yang lupa dimatikan tadi pun beres dengan satu sentuhan.

Selain itu, teknologi home automation juga memungkinkan kamu mengontrol seluruh perangkat di rumah dengan akses suara. Saat ingin menyetel musik sambil kamu bekerja di rumah, misalnya, cukup menyebut judul lagu yang ingin disetel, maka sistem akan secara otomatis membaca suara kamu.

Baca juga: Ingin WFH Makin Seru? Coba 5 Inspirasi Dekorasi Ulang Ruang Kerja Ini

Jadi lebih aman

Tak hanya memberikan kenyamanan, teknologi home automation juga memberikan penghuni keamanan. Dengan teknologi ini, kamu bisa memantau selama 7/24 saat sedang tidak berada di rumah. Hal terpenting, CCTV yang kamy gunakan harus terkoneksi dengan sistem rumah pintar dan jaringan internet yang memadai.

Saat kamu sedang tidak awas mengontrol pun, sistem secara otomatis akan membaca gerak-gerik mencurigakan yang terjadi di rumah. Tak lama setelah itu, sistem akan membunyikan alarm tanda bahaya. Dengan begini, rumah akan jadi lebih safe.

UPS APC by Schneider Electric

Pentingnya peran UPS

Saat menggunakan teknologi home automation, satu hal yang harus kamu pastikan adalah perihal listrik. Jangan sampai jaringan listrik di rumah putus dan malah jadi merepotkan kamu sebagai pemilik rumah.

Pasalnya, perangkat elektronik di rumah harus terus terhubung dengan listrik agar pengoperasian sistem otomatisasi tersebut dapat terus berjalan. Tanpa pasokan daya listrik, perangkat pintar di rumah praktis tak bisa berfungsi.

Oleh karenanya, setiap rumah pintar harus dibekali uninterruptible power supply (UPS) sebagai pemasok sementara ketika aliran listrik utama terputus. Kapasitas cadangan listrik yang disiapkan pun bisa digunakan dalam hitungan jam.

Salah satu produk UPS yang bisa kamu coba adalah APC by Schneider Electric. Selain bisa melindungi perangkat rumah saat listrik mendadak mati, fungsi UPS ini juga bisa mengantisipas lonjakan voltase yang mungkin terjadi.

UPS tersebut juga menawarkan banyak model dengan berbagai desain, ukuran, dan warna sehingga memberikan kamu pilihan yang sesuai dengan kebutuhan. Tak hanya itu, UPS ini juga sudah dibekali fitur power clean, baterai yang dapat diisi ulang, dan bisa digunakan di berbagai perangkat.

Ingin WFH Makin Seru? Coba 5 Inspirasi Dekorasi Ulang Ruang Kerja Ini

Sebuah komputer apple di atas meja dekat jendela

Bekerja dari rumah sekarang sudah menjadi bagian dari kehidupan banyak orang. Tetapi, terkadang banyak dari kita yang sudah bosan dan jenuh karena harus bekerja di tempat yang sama setiap hari.

Namun demikian, ternyata ada banyak cara yang bisa kamu lakukan supaya kegiatan work from home (WFH) makin seru dan mengasyikkan. Salah satunya dengan menata ulang kamar atau ruang kerja.

Sebuah informasi di website Schneider Electric mengatakan bahwa rumah bagaikan sebuah kanvas. Maksudnya adalah kita sebagai penghuni bisa sepuasnya sesuai selera melukis kanvas itu, dalam artian bebas bereksperimen dengan berbagai tata letak perabot, bentuk, bahan, dan warna cat dinding.

Supaya lebih gampang, berikut beberapa inspirasi mendekor ulang kamar atau ruang kerja agar WFH tidak membosankan.

1. Perhatikan detail

Bagian ini sering diabaikan banyak orang. Bagian-bagian detail seperti sakelar lampu, penempatan stopkontak, atau gantungan baju kerap diletakkan begitu saja tanpa melihat unsur estetika ruangan.

Untuk sakelar lampu, misalnya, ada baiknya sesuaikan desain barang kecil ini sesuai dengan konsep ruangan. Saat ini juga sudah banyak produsen sakelar atau stopkontak yang menyediakan banyak model. Sebut saja Schneider Electric yang mempunyai 150 desain dan 454 pilihan warna.

Saklar dengan inovasi terbaik dari Schneider Electric, AvatarOn

Tak hanya itu, penempatan gantungan baju juga sebaiknya diperhatikan. Sebisa mungkin, hindari meletakkan tempat gantungan di belakang pintu karena terkesan acak-acakkan. Untuk hasil yang lebih ciamik, gantungkan pakaian di dalam lemari khusus serta pisahkan antara pakaian yang belum dipakai dan yang sudah dipakai.

2. Tambahkan unsur tanaman dan kayu-kayuan

Saat ini tanaman hias di dalam ruangan sedang hits. Bentuk tanaman yang unik dan fungsinya yang bisa mengatur sirkulasi udara membuat tanaman indoor banyak digandrungi.

Kamu bisa membeli tanaman seperti monstera, lidah mertua, atau kaktus. Letakkan tanaman ini di sudut-sudut ruangan atau di atas meja kerjamu. Selain itu, tambahkan pula unsur kayu-kayuan yang bias memberikan efek kenyamanan dan kehangatan.

3. Ganti warna cat dinding

Warna dinding sangat memengaruhi mood seseorang di dalam rumah. Oleh karena itu, kamu bisa mengubah warna cat dinding lebih cerah supaya  memberikan mood ceria. Tapi, jangan terlalu cerah juga karena bisa jadi menimbulkan kesan norak. Lebih baik, gunakan warna-warna pastel yang lembut.

Selain itu, kamu juga bisa menggunakan warna monokrom hitam dan putih untuk memberikan kesan rileks serta fokus.

Baca juga: Awas! Jangan Sampai Salah Pasang Instalasi Detektor Asap, Bisa Bahaya...

4. Pindahkan meja kerja dekat jendela

Bosan berhadapan dengan tembok saat bekerja di rumah? Coba ubah letak meja kerja yang tadinya merapat dekat tembok menjadi berada di dekat jendela. Cahaya matahari pagi yang hangat tentu akan sangat bagus untuk badan dan mood kamu.

Selain itu, kamu juga bisa menambahkan unsur tanaman dekat jendela agar sesekali bisa memandangi tanaman dikala jenuh dengan pekerjaan. Tanaman yang berbunga pun bisa jadi pilihan.

5. Gunakan furnitur multifungsi

Ruang minimalis jadi salah satu inspirasi yang juga sedang ramai diperbincangkan. Dengan konsep minimalis, kamu hanya memerlukan beberapa perabot yang dianggap esensial. Selain itu, perabot yang digunakan juga harus multifungsi agar tak sia-sia.

Misalnya, di bawah tangga ada rak buku yang juga bisa dijadikan rak sepatu. Kemudian, tempat tidur yang bisa dilipat menjadi meja kerja pada siang hari.

Semoga 5 inspirasi di atas bisa memberikan wawasan baru untuk kamu ya. Tetap semangat dan tetap jaga kesehatan! 

Awas! Jangan Sampai Salah Pasang Instalasi Detektor Asap, Bisa Bahaya...

detektor asap Schneider Electric

Detektor asap atau smoke alarm punya peran yang sangat vital untuk keamanan di rumah. Sebab, fungsinya yang bisa mendeteksi asap kapan saja ini menentukan langkah selanjutnya dalam mencegah kebakaran.

Namun, hal pertama yang harus diperhatikan pemilik rumah saat hendak memasang detektor asap adalah pastikan instalasinya benar. Sebab, pemasangan yang asal akan memengaruhi kemampuan alat ini bekerja secara optimal.

Bahkan, sering pula kesalahan instalasi membuat alarm menyala sendiri tanpa adanya kehadiran asap. Tentu hal ini begitu mengganggu. Nah, untuk mengatasi hal ini, berikut beberapa kiat yang bisa kamu coba.

Baca juga: Ikuti 3 Tips Ini agar Tagihan Listrik Tidak Membludak di Masa New Normal

1. Pilih lokasi terbaik

Saat akan memasang detektor asap, pastikan lokasi terbaik di rumahmu. Schneider Electric, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi otomasi menjelaskan, setidaknya satu alarm diperlukan di setiap lantai rumah. Lorong dekat kamar tidur disinyalir menjadi tempat yang strategis.

Kemudian, kamu juga bisa menambahkan alarm tambahan di dalam kamar tidur, ruang keluarga, dan ruang tamu untuk peringatan sedini mungkin.

Selain itu, posisikan alarm di tempat yang dapat mendeteksi asap secara efektif. Hindari memasang alarm kebakaran di area yang terdapat ruang udara mati, seperti dekat dinding, sudut ruangan, atau di antara sekat.

Lokasi lain yang harus dihindari:

·      Daerah yang rentan terhadap serangga atau debu.

·      Area dekat kamar mandi (rawan akan uap air hangat).

·      Lokasi dekat AC atau ventilasi udara (bisa jadi asap tak terdeteksi karena terbawa angin).

2. Pilih sirkuit yang cocok

Tips kedua, hindari pemasangan kabel dekat kipas angin. Pasalnya, saat kipas dihidupkan atau kecepatan kipas berubah, ini dapat memengaruhi gaya gerak listrik (EMF). Alhasil, alarm kebakaran mendapat gangguan listrik yang dapat memeengaruhi alarm. Idealnya, pasang alarm asap di sirkuit terpisah.

Selain itu, jauhkan kabel interkoneksi dari pemasangan kabel arus tinggi, seperti kabel yang menuju AC. Ini menghindari medan magnet dari kabel lain yang menginduksi tegangan ke kabel interkoneksi yang berpotensi menyebabkan alarm palsu.

3. Pemasangan

Debu dari serpihan dinding adalah salah satu penyebab utama hidupnya alarm palsu. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga detektor asap bebas dari elemen-elemen debu.

Sebelum mengebor langit-langit, pastikan detektor asap jauh dari debu hasil serpihan yang jatuh dan pastikan penutup pelindung debu sudah terpasang.

Pastikan juga permukaan atas alarm rata dengan langit-langit untuk menghindari debu masuk ke detektor asap. Ini juga dilakukan untuk memastikan detektor asap menempel ke dengan benar.

Selain itu, sebelum dipaang pastikan baterai telah dimasukkan dengan benar. Begitu juga jika menggunakan detektor dengan baterai cadangan lithium yang dapat diisi ulang, pastikan kamu mengaktifkan baterai yang dapat diisi ulang terlebih dahulu dengan menggeser sakelar di bagian belakang.

Baca juga: Catat, Ini 3 Aktivitas di Rumah untuk Usir Bosan Saat Pandemi

4. Pengujian

Setelah pemasangan, kamu bisa melepaskan penutup pelindung debu. Lalu, periksa baterai dengan mengecek lampu LED merah yang berkedip setiap beberapa detik. Uji detektor dan alarm asap dengan menekan tombol tes.

Ulangi prosedur ini untuk memastikan semua alarm berfungsi dengan baik. Jika semua sudah beroperasi, maka detektor asap sudah selesai dipasang. 

Rumahmu pun jadi aman dari kebakaran. Semoga selalu aman, ya!

Ikuti 3 Tips Ini agar Tagihan Listrik Tidak Membludak di Masa New Normal

Solar panel di rumah

Selama masa new normal, energi yang digunakan di rumah semakin banyak digunakan. Pasalnya, kebijakan work from home (WFH) yang diterapkan sejak awal April 2020 membuat kita melakukan semua aktivitas dari rumah.

Jadinya, biaya listrik pun membludak. Selain pengeluaran tagihan listrik yang semakin banyak, penggunaan energi di rumah yang berlebihan ternyata bisa menimbulkan dampak negatif terhadap iklim.

Menurut website Schneider Electric, rumah menghasilkan sekitar sepertiga dari emisi karbondioksida global pada 2019. Penggunaan listrik perumahan juga akan meningkat dua kali lipat pada 2050 mendatang. Ini akan menjadi segmen konsumsi energi terbesar pada 2050, mewakili 36 persen penggunaan listrik global.

Oleh karena itu, Andaharus bergerak untuk menghindari kerusakan iklim akibat karbon yang dihasilkan dari rumah. Caranya bagaimana? Simak ulasan berikut.

1. Diet energi

Tahukah bahwa lebih dari setengah energi yang Anda gunakan di rumah adalah pendingin udara atau AC? Bagian ini memakan hampir 51 persen porsi pemakaian energi di rumah.

Untuk melakukan penghematan atau diet energi, ada baiknya Anda menggunakan alat elektronik yang memiliki efisiensi tinggi. Dengan penggunaan elektronik hemat energi, tagihan listrik bulanan bisa berkurang drastis.

2. Manfaatkan teknologi smart home

Pada 2025, sebanyak 20 persen hunian tempat tinggal di seluruh dunia akan menjadi smart homeSmart home di sini berarti rumah pintar yang dapat mengendalikan penggunaan listrik di rumah dengan smartphone dan bisa dari kejauhan.

Salah satu teknologi yang bisa Anda gunakan adalah WISER (wireless smart home system) dari Schneider Electric.

Baca juga: Catat, Ini 3 Aktivitas Di Rumah Untuk Usir Bosan Saat Pandemi

Canggihnya, produk ini bisa menyediakan data real time dan memungkinkan pemilik rumah memiliki kontrol jarak jauh terhadap pemakaian alat elektronik di rumahnya. Sistem ini juga dapat secara otomatis mengontrol pencahayaan di rumah menggunakan sensor inframerah.

Dengan demikian, lampu akan otomatis mati ketika tidak ada aktivitas di dalam rumah. Sistem ini pun mampu beradaptasi terhadap lingkungan secara otomatis. Misalnya, suhu dan pencahayaan di dalam rumah dapat disesuaikan dengan kebiasaan penghuni sehingga pemakaian daya listrik bisa lebih efisien. 

3. Memasang solar panel

Penggunaan panel surya bukan hanya dapat mengurangi biaya listrik harian, tapi juga dapat mengurangi emisi karbon. Saat ini, diperkirakan biaya yang dibutuhkan untuk pemasangan panel surya berkisar sekitar Rp 14 juta untuk kapasitas 1 KWp.

Meski terbilang cukup mahal, penggunaan panel surya dapat dianggap sebagai investasi jangka panjang karena dapat menghemat beban biaya listrik sekitar 30 persen. Panel surya juga relatif mudah untuk dipasang, karena hanya membutuhkan ruang kecil di atap rumah.