Awas Ada Penjahat Siber, Jaringan Pintar di Rumah Harus Anda Jaga dengan 6 Langkah Ini

keamanan siber perangkat smart home dari Schneider Electric

Masyarakat perlu mengantisipasi ancaman kejahatan siber di lingkungan rumah. Terutama bagi Anda yang menggunakan perangkat smart home. Pasalnya, perangkat ini semakin banyak digunakan dan terkoneksi dengan data-data penting lainnya, seperti pribadi, pekerjaan, bisnis, maupun pendidikan.

Dalam beberapa kasus, data tersebut dapat digunakan untuk melakukan ancaman ransomware.

Adapun enam langkah yang dapat Anda lakukan untuk memperkuat keamanan siber di rumah. Simak ulasannya berikut.

Baca juga: Schneider Electric Jalankan Program Pembangunan Keberlanjutan di 100 Negara

1. Pisahkan perangkat smart home dari jaringan utama

Sebaiknya gunakan router Wi-Fi yang mendukung LAN virtual (VLAN) atau jaringan tamu untuk menghubungkan perangkat smart home Anda. Dengan begitu, perangkat smart home ditempatkan di jaringan tersegmentasi yang tidak memiliki akses ke jaringan utama.

2. Menggunakan firewall

Sebagian besar pemilik rumah dan penghuni tidak memasang perlindungan malware atau antivirus pada perangkat smart home. Padahal, penggunaan perangkat smart home yang didukung dengan kemampuan firewall yang canggih dapat memberikan keamanan lebih.

Solusi ini akan mengidentifikasi lalu lintas yang berbahaya di jaringan rumah dan akan memberi tahu penghuni rumah jika lalu lintas yang mencurigakan terdeteksi.

Dari sisi penyedia perangkat pintar juga harus dapat memastikan bahwa produk yang dibuat didukung dengan sistem keamanan yang terbaik. Salah satu penyedia perangkat smart home Schneider Electric, misalnya, merancang sistem keamanan siber yang tangguh.

Schneider Electric tidak hanya mempertimbangkan ancaman keamanan siber saat ini, tetapi juga mengembangkan solusi untuk mengatasi potensi ancaman siber baru di masa mendatang.

Dalam setiap pengembangan produk dan solusi, Schneider Electric selalu mengikuti proses secure development lifecycle (SDL) yang telah tersertifikasi mematuhi standar keamanan siber terkemuka di dunia, yakni ISA/IEC 62443.

3. Aktifkan pembaruan otomatis

Sebagian besar perangkat smart home menawarkan opsi pembaruan software otomatis yang dapat diaktifkan pengguna. Dengan mengaktifkan opsi pembaruan otomatis, perangkat akan mendapatkan pembaruan keamanan yang dibutuhkan.

4. Ubah kata sandi

Jenis router terbaru biasanya akan meminta pengguna untuk menyetel kata sandi saat pertama kali terhubung. Nah, kredensial default tersebut harus diubah secara rutin. Jika kata sandi tidak pernah diubah, siapa pun yang mengetahui kata sandi dapat mengakses router dan jaringan rumah.

Baca juga: 5 Langkah Membangun Dunia Industri yang Lebih Baik

Hal itu juga memungkinkan mereka untuk menyerang komputer rumah dan perangkat pintar lainnya. Selain mengubah kata sandi modem kabel dan/atau kredensial router Wi-Fi, remote access juga harus dinonaktifkan bila tidak digunakan untuk mengantisipasi kemungkinan serangan siber dari luar.

5. Ubah nama SSID

Ketika Anda membuka daftar jaringan Wi-Fi lokal di laptop atau ponsel, Service Set Identifier (SSID) akan ditampilkan, beberapa di antaranya mungkin berasal dari jaringan tetangga.

Untuk meningkatkan keamanan siber, ada baiknya Anda mengubah nama SSID Wi-Fi agar tidak mudah diketahui jenis perangkat keras Wi-Fi yang sedang digunakan.

Informasi pengenal, seperti nama atau nomor jalan rumah Anda, sebaiknya tidak digunakan sebagai bagian dari nama SSID. Mematikan siaran SSID ketika tidak digunakan juga dapat membantu meningkatkan keamana siber di rumah Anda.

6. Gunakan VPN

Saat bekerja dari rumah, Anda harus memastikan bahwa perangkat Anda terhubung ke Virtual Private Network (VPN) perusahaan. VPN menyediakan jalur aman antara perangkat rumah dan jaringan perusahaan atau dunia luar. Semua informasi pun terenkripsi dengan baik sehingga menjaga kerahasiaan informasi.

Baca juga: Mewujudkan Smart Hospital, Rumah Sakit Harus Bagaimana?

Dengan demikian, Anda bisa memanfaatkan segala fitur smart home tanpa perlu khawatir disusupi penjahat siber.

5 Langkah Membangun Dunia Industri yang Lebih Baik

5 langkah industri sambut era digital yang lebih mengutamakan keberalanjutan

2021 dinilai sebagai tahun pemulihan ekonomi setelah melalui masa terberat di tahun sebelumnya. Pemulihan ini bisa menjadi peluang untuk mempercepat upaya transformasi digital dan mewujudkan kemajuan teknologi yang direncanakan selama bertahun-tahun dalam hitungan bulan.

Survei Forbes Insights 2020 mencatat, sekitar 80 persen CEO mengatakan bahwa Covid-19 mempercepat digitalisasi operasi mereka. Sementara itu, 64 persen mengatakan bahwa pandemi mempercepat pembuatan model bisnis digital baru dan aliran pendapatan.

Baca juga: Schneider Electric Jalankan Program Pembangunan Keberlanjutan di 100 Negara

Dengan peralihan ke digital, para pemimpin industri dapat menciptakan masa depan yang lebih maju secara teknologi dan mengutamakan digital untuk generasi berikutnya.

Adapun 5 langkah jitu yang bisa dilakukan untuk mewujudkan upaya tersebut. Simak ulasannya berikut.

1. Terkoneksi dengan cloud

Cloud memberikan daya komputasi tak terbatas yang lebih efisien. Bagi para pemimpin industri, cloud bukan menjadi solusi akhir, tetapi alat lain untuk meningkatkan kinerja dan memberikan insight. Kuncinya ada pada koneksi, bukan migrasi. 

Dari lantai pabrik hingga ruang kontrol, ribuan titik akhir menghasilkan data yang sangat penting sepanjang waktu. Dengan menghubungkan titik akhir tersebut ke ruang kontrol berbasis cloud, industri mendapatkan akses langsung ke artificial intelligence (AI), machine learning, dan sumber daya teknologi lainnya untuk memaksimalkan big data.

2. Menghubungkan tim dan teknologi

Langkah selanjutnya yang bisa industri lakukan adalah menyatukan pekerja, prosesnya, dan asetnya untuk menciptakan lingkungan kerja digital yang kolaboratif dan fokus pada pertumbuhan.

Baca juga: Mewujudkan Smart Hospital, Rumah Sakit Harus Bagaimana?

Guna mewujudkannya, industri membutuhkan standardisasi dan integrasi, peningkatan kapabilitas sumber daya manusia, teknologi yang mumpuni, pengawasan dan tata kelola data center yang terencana, serta sistem keamanan yang disesuaikan dengan kebutuhan.

3. Digitalisasi rantai pasokan

Seluruh rantai pasokan atau supply chain dapat dioperasikan dalam ekosistem terpadu yang sepenuhnya digital. Ambil contoh salah satu perusahaan yang fokus pada automasi dan energi, Schneider Electric.

Schneider Electric kerap menghubungkan pemasok, pelanggan, dan mitra secara end-to-end. Perusahaan asal Prancis ini juga menghadirkan visibilitas dan kecerdasan yang lebih baik ke setiap proses mereka.

Alhasil, langkah tersebut memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan operasi, memprediksi gangguan, dan mencegah kegagalan.

4. Automasi untuk optimalisasi

Berkat inovasi teknologi di berbagai sektor, pendekatan baru untuk manajemen energi semakin memungkinkan untuk dilakukan. Perusahaan pun bisa mengubah model operasionalnya dari sistem jaringan terpusat tradisional ke model inovatif yang saling terhubung (terdesentralisasi).

Guna mewujudkan potensi penuhnya, jaringan terdistribusi tersebut bisa menggunakan proses automasi.

Baca juga: Enggak Boleh Ketinggalan, Rumah Sakit Harus Gunakan Teknologi IoT untuk Tingkatkan Pelayanan

Industri pun perlu membangun akses ke seluruh jaringan energi untuk membantu mengoptimalkan biaya selama siklus hidup pabrik dengan memperpendek masa produksi dan mengurangi jejak karbonnya. Ini adalah the next generation dari manajemen energi automasi.

5. Tingkatkan keamanan siber

Meskipun disebutkan terakhir dalam perjalanan transformasi lima langkah ini, cyber security atau keamanan siber tidak diragukan lagi merupakan elemen terpenting.

Dengan operasi industri yang menghadapi ribuan upaya penyusupan dunia maya setiap harinya, pengelolaan risiko keamanan siber menjadi dasar dari setiap strategi digital dan matriks manajemen risiko.

Jika ingin melindungi dan meningkatkan kinerja bisnis secara keseluruhan, perusahaan pun perlu secara proaktif mengelola risiko dunia maya mereka di seluruh siklus hidup operasi.

Dengan memanfaatkan model bisnis baru, aliran pendapatan, dan peluang lain di era digital yang holistik serta dinamis, keamanan siber bisa jadi ujung tombak keberhasilan industri.

Schneider Electric Jalankan Program Pembangunan Keberlanjutan di 100 Negara

Program baru Schneider Electric wujudkan keberlanjutan dunia di bidang energi

Perusahaan global yang fokus pada transformasi digital di pengelolaan energi dan automasi, Schneider Electric, mengumumkan percepatan strategi keberlanjutannya dengan menetapkan target yang lebih agresif untuk 2025.

Target tersebut mencakup enam komitmen jangka panjang yang meliputi keberlanjutan iklim, sumber daya, kepercayaan, kesempatan yang sama, generasi, dan komunitas lokal.

Baca juga: Mewujudkan Smart Hospital, Rumah Sakit Harus Bagaimana?

Schneider Electric’s Chief Strategy and Sustainability Officer Olivier Blum mengatakan, fase awal ini sangat penting dalam mewujudkan tujuan keberlanjutan global dan lokal.

"Kami memiliki harapan yang tinggi dan bersemangat untuk memulai perjalanan menuju dunia yang rendah karbon dan mewujudkan masyarakat yang inklusif,” harap Oliver.

Dalam triwulan pertama 2021, program Schneider Sustainability Impact (SSI) 2021-2025 pun telah berjalan sesuai target untuk mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Baca juga: Enggak Boleh Ketinggalan, Rumah Sakit Harus Gunakan Teknologi IoT untuk Tingkatkan Pelayanan

Tidak hanya inisiatif global, program SSI menitikberatkan pada inisiatif lokal yang semakin menunjukkan bagaimana Schneider Electric mengelola operasional dan rantai pasokannya secara berkelanjutan.

Program tersebut juga sekaligus membantu konsumen dan mitra mencapai tujuan pembangunan keberlanjutannya.

Schneider Electric pun semakin memperkuat inisiatif lokal dalam program pembangunan keberlanjutannya di lebih dari 100 negara.

Inisiatif lokal itu difokuskan dalam mengatasi tantangan dan peluang di tiap negara dan komunitas lokal dimana Schneider Electric beroperasi. Inisiatif ini akan semakin memperkuat kepemimpinan Schneider Electric sebagai perusahaan paling berkelanjutan di dunia berdasarkan Corporate Knights.

Berikut beberapa inisiatif lokal yang dijalankan Schneider Electric.

  1. Memberikan donasi produk elektrikal melalui online marketplace untuk tujuan edukasi dan meningkatkan instalasi listrik bagi keluarga yang berisiko kesulitan energi di Spanyol.
  2. Transisi ke 100 persen penggunaan kendaraan listrik di Norwegia pada 2023.
  3. Mendukung peralihan kendaraan listrik di Korea Selatan dengan mendorong pemanfaatannya di internal perusahaan.
  4. Mendorong akses yang merata untuk memperoleh pembelajaran digital bagi 24.000 siswa di India dengan pemanfaatan energi matahari bagi 100 sekolah.
  5. Meningkatkan prioritas pembelian dari pemasok yang berasal dari penduduk asli Australia sebesar lima kali lipat sebagai bagian dari Reconciliation Action Plan.
  6. Menambahkan 150 referensi produk daur ulang ke dalam katalog internal Schneider Electric untuk referensi stafnya di Prancis.

Mewujudkan Smart Hospital, Rumah Sakit Harus Bagaimana?

langkah rumah sakit mewujudkan smart hospital

Sektor kesehatan jadi salah satu industri yang mengalami perubahan besar akibat kehadiran teknologi digital. Sekarang, semua orang bahkan menginginkan pelayanan kesehatan yang lebih mudah, cepat, dan tepercaya.

Guna mewujudkannya, beberapa rumah sakit di Indonesia sudah memanfaatkan teknologi digital untuk semua pelayanannya.

Pasien yang ingin bertemu dokter, mencari kamar rawat, mengantre saat membayar administrasi, atau menebus obat kini bisa dilakukan hanya dengan sentuhan jari di layar gadget.

Guna mendukung penggunaan teknologi digital dalam operasional tersebut, rumah sakit perlu memikirkan perencanaan digitalisasi infrastruktur. Manajemen rumah sakit juga harus memiliki perencanaan mekanikal dan elektrikal yang terintegrasi.

Baca juga: Enggak Boleh Ketinggalan, Rumah Sakit Harus Gunakan Teknologi IoT untuk Tingkatkan Pelayanan

Rumah sakit harus memastikan suplai listrik yang memadai tanpa adanya gangguan, pengaturan sistem tata udara yang baik, dan perencanaan pemeliharaan berkala terhadap sarana serta prasarana rumah sakit.

Selain itu, rumah sakit juga perlu memberikan jaminan keselamatan terhadap pasien dari bahaya listrik dan kebakaran. Sebab, hal tersebut merupakan tujuan utama dalam digitalisasi infrastruktur rumah sakit.

Perencanaan-perencanaan itu hanya dapat dilakukan dengan mengintegrasikan seluruh sistem sehingga dapat menciptakan satu "kolam data" yang dapat dianalisis secara menyeluruh.

Dengan berbagai data yang dimiliki, rumah sakit dapat melakukan langkah-langkah preventif untuk mencegah terjadinya kegagalan yang berdampak terhadap keselamatan pasien dan tenaga medis.

Baca juga: Bukan Mustahil, Indonesia Jadi Negara Ekonomi Teratas dalam 10 Tahun!

Country Segment Business Leader, Healthcare, and Real Estate Schneider Electric Indonesia Ferry Kurniawan berpendapat, ada tiga hal utama yang dapat terbantu berkat adanya digitalisasi di rumah sakit, yakni keselamatan pasien, pengalaman pasien, dan produktivitas staf.

“Sistem yang baik harus dapat menjangkau parameter patient safety. Selain itu, pengalaman pasien juga dapat meningkat dengan adanya teknologi. Pasien dapat dilayani, dirawat, dan keluar dengan cepat berkat penggunaan teknologi digital di rumah sakit,” kata Ferry.

Digitalisasi juga dapat meningkatkan produktivitas staf dan meningkatkan profitabilitas rumah sakit. Oleh karena itu, rumah sakit dapat memanfaatkan teknologi digital, seperti EcoStruxure for Healthcare dari Schneider Electric.

Ferry menjelaskan, EcoStruxure for Healthcare didesain dengan sistem platform terbuka berbasis internet of things (IoT) untuk mendorong transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi.

Baca juga: Selenggarakan Schneider Go Green 2021, Schneider Electric Gandeng Sejumlah Partner

Platform EcoStruxure itu memberikan visibilitas dan kontrol terhadap seluruh infrastruktur rumah sakit melalui real-time monitoring, mobile insight, kemampuan digital twin, dan manajemen risiko yang proaktif.

Dari segi efektivitas, arsitektur EcoStruxure for Healthcare dapat meningkatkan daya uptime listrik sampai 15 persen, meningkatkan keandalan dan keamanan aset hingga 20 persen, serta mengurangi troubleshooting listrik hingga 20 persen.

Dalam hal manajemen gedung, EcoStruxure for Healthcare juga memungkinkan manajemen rumah sakit melakukan efisiensi operasional dengan pengontrolan sistem tata udara secara otomatis dan berkala di seluruh ruangan.

Hal itu untuk memastikan temperatur, sirkulasi, tekanan ruangan, dan kelembaban udara terjaga guna mencegah terjadinya penyebaran dan perkembangbiakan virus di lingkungan rumah sakit.

Enggak Boleh Ketinggalan, Rumah Sakit Harus Gunakan Teknologi IoT untuk Tingkatkan Pelayanan

teknologi Schneider Electric bantu wujudkan rumah sakit jadi smart hospital

Dunia digital sudah di depan mata. Berkat teknologi digital, banyak sektor industri yang mengalami  disrupsi, baik dari segi produksi, operasional, maupun distribusi. Sektor kesehatan jadi salah satunya.

Sebagai informasi, sekitar 15 juta orang Indonesia kini menggunakan aplikasi untuk mendapatkan pelayanan di rumah sakit.

Baca juga: Bukan Mustahil, Indonesia Jadi Negara Ekonomi Teratas dalam 10 Tahun!

Meskipun begitu, fungsi digital yang digunakan sekarang ternyata belum sampai pada ujungnya, melainkan hanya awal dari sebuah smart system.

Pasalnya, kehadiraan teknologi dalam dunia kesehatan harus melengkapi tujuh indikator mutu dari World Health Organization (WHO).

Pertama, semua keputusan strategis terkait pengembangan rumah sakit harus efektif menggunakan evidence-based.

Kedua, safe. Kehadiran teknologi dapat membantu meningkatkan mutu keselamatan bagi tenaga kesehatan, pasien, dan lingkungan rumah sakit.

Ketiga adalah people center care. Harapannya, tidak ada tembok yang menyekat hubungan rumah sakit dan publik.

Keempat, kehadiran teknologi digital dapat menghemat waktu.

Kelima, digitalisasi membawa keadilan atau equitable bagi semua masyrakat dunia.

Keenam, digitalisasi harus membantu integrasi antarunit. Jadi, kolaborasi dapat dilakukan dengan lebih efektif.

Ketujuh adalah efisien. Dengan kehadiran kecerdasan teknologi, semua proses penanganan di rumah sakit harus jadi lebih efisien.

Baca juga: Selenggarakan Schneider Go Green 2021, Schneider Electric Gandeng Sejumlah Partner

Country Segment Business Leader, Healthcare, and Real Estate Schneider Electric Indonesia Ferry Kurniawan mengatakan, digitalisasi juga dapat meningkatkan produktivitas staf dan meningkatkan profitabilitas rumah sakit. 

Oleh karena itu, rumah sakit dapat memanfaatkan teknologi digital yang andal, seperti EcoStruxure for Healthcare dari Schneider Electric.

Ferry menjelaskan, EcoStruxure for Healthcare didesain dengan sistem platform terbuka berbasis internet of things (IoT) untuk mendorong transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi.

Dari segi efektivitas, EcoStruxure for Healthcare dapat meningkatkan daya uptime listrik hingga 15 persen, meningkatkan keamanan aset sampai 20 persen, serta mengoptimalkan kinerja jaringan listrik dan mengurangi masalah listrik sampai 20 persen.

Platform EcoStruxure itu juga memberikan visibilitas dan kontrol terhadap seluruh infrastruktur rumah sakit melalui real-time monitoring, mobile insight, kemampuan digital twin, dan manajemen risiko yang proaktif.