Schneider Electric Lakukan 3 Studi Terkait Aksi Sustainability Perusahaan

Schneider Electric lakukan penelitian aksi sustainability industri di seluruh dunia.

Pemimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasiSchneider Electric melakukan studi bekerja sama dengan tiga firma riset independen yang berfokus pada aspek sustainability dalam operasional teknologi informasi dan data center.

Hasil dari ketiga studi tersebut mengungkapkan terjadinya kesenjangan antara niat dan tindakan di mana sebagian besar industri masih dalam tahap awal perjalanan sustainability-nya.

Tiga studi diselenggarakan, secara terpisah, oleh analis industri terkemuka, yaitu: 451 Research (bagian dari S&P Market Intelligence), Forrester Consulting, dan Canalys.

Baca juga: Schneider Electric Dorong Inovasi dan Luncurkan Teknologi Industri Generasi Baru di Summit World Tour 2022

Mereka mengumpulkan data dari hampir 3.000 responden global, termasuk penyedia colocation dan cloud terbesar, penyedia solusi teknologi informasi, serta profesional teknologi informasi di berbagai segmen dan ukuran organisasi.

Studi 451 Research mengungkapkan dilema antara persepsi-versus-realitas di mana mayoritas responden merasa bahwa program sustainability mereka lebih maju daripada realitasnya. Hasil evaluasi menunjukkan 48 persen responden tidak sesuai dengan jawaban sebelumnya.

Sementara itu, Studi Forrester Consulting yang berfokus pada colocation menemukan bahwa 73 persen responden melaporkan sustainability sebagai prioritas bisnis kedua terpenting bagi mereka secara keseluruhan, tetapi hanya 33 persen yang mengatakan organisasi mereka telah membuat rencana strategi sustainability-nya.

Baca juga: Berdayakan Ekosistem Mitra, Cara Schneider Electric Menuju Masa Depan Lebih Sustainable

Di lain sisi, Penelitian Canalys mengungkapkan bahwa mitra IT Channel mulai berinvestasi dalam strategi sustainability, tetapi masih berjuang untuk menerjemahkan investasi ke dalam suatu tindakan dan tidak memiliki jawaban yang jelas tentang bagaimana mencapai tujuan tersebut.

Dari 61 persen responden mengatakan telah memiliki personel yang didedikasikan untuk sustainability, hanya sepertiga yang telah menetapkan target environmental, social and governance (ESG).

Senior Vice President, Secure Power Division, International Operations for Schneider Electric Natalya Makarochkina  mengatakan, studi menunjukkan bahwa ada kesenjangan aksi sustainability di sektor data center dan teknologi informasi, niat belum berbanding lurus dengan aksi.

Baca juga: Gerakan #GREENHEROESForLife dari Schneider Electric, Bentuk Nyata Realisasi Aksi Sustainability

“Tentu saja, para profesional teknologi informasi memahami dan telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi isu sustainability. Namun, langkah mereka belum diimbangi dengan rencana aksi sustainability yang komprehensif dan didukung oleh target terukur untuk menciptakan perubahan yang diperlukan untuk mengatasi krisis iklim. Ketiga studi independen tersebut mengungkapkan kesenjangan antara aksi sustainability dan ini merupakan tantangan kolektif yang harus diatasi,” kata Natalya.

Memahami perkembangan inisiatif sustainability di industri

Schneider Electric menyelenggarakan tiga studi independen, yang dirancang untuk membantu industri lebih memahami kematangan inisiatif sustainability-nya. Berikut adalah ringkasan dari setiap studi dengan sampel hasil dan tautan ke versi lengkap:

1. Hasil Studi 451 Research: Sustainability at the Edge – The Gap between Enterprise Plans and Sustainability Programs for Core and Distributed IT. 

Studi ini menyurvei lebih dari 1.150 perusahaan menengah dan besar di seluruh dunia yang mewakili lebih dari 20 vertikal dan upaya sustainability mereka dengan sumber daya teknologi informasi terdistribusi.

Analis menemukan banyak perusahaan merasa sudah lebih jauh dalam perjalanan sustainability-nya daripada realitasnya. Pendorong utama aksi sustainability mereka adalah nilai bisnis perusahaan dengan mulai mengukur penggunaan energi, lalu berkembang ke metrik dan pengukuran sustainability lainnya.

Tantangan terbesar dalam perjalanan sustainability mereka antara lain optimalisasi penggunaan energi, diikuti dengan memperoleh data dan metrik yang konsisten (untuk pemimpin/perusahaan tingkat lanjut), serta kekurangan staf terampil (untuk organisasi pemula).

2. Studi Forrester Consulting: Reimagine Colocation Strategy With Sustainability Front of Mind. 

Para peneliti menyurvei 1.033 pengambil keputusan sustainability global di penyedia colocation di seluruh dunia dengan tujuan mengeksplorasi aspek pendorong sustainability di industri penyedia colocation.

Studi ini juga mengeksplorasi tantangan utama bagi pemain colocation dan di mana mereka berinvestasi paling banyak dalam hal teknologi.

Baca juga: Upaya Schneider Electric di Bidang Efisiensi Energi Mendapat Ganjaran Penghargaan dari Kementerian ESDM

Studi tersebut menemukan bahwa mayoritas organisasi belum memiliki strategi komprehensif atas program sustainability-nya dan hanya 33 persen yang mengatakan bahwa organisasi mereka telah membuat rencana sustainability yang strategis.

Hal ini menunjukkan bahwa industri ini masih berada di awal perjalanan sustainability-nya. Studi ini juga mengungkapkan bahwa kunci dari keberhasilan sustainability adalah menemukan mitra yang tepat untuk membantu keberhasilan organisasi.

3. Canalys: How can partners develop sustainability strategies? 

Penelitian ini berusaha memahami kesiapan ekosistem mitra IT Channel global dalam perjalanan sustainability dengan menyurvei 500 Penyedia Solusi teknologi informasi. Studi ini mendefinisikan kesiapan dan peran mitra IT Channel dalam ekosistem yang lebih luas.

Canalys menemukan bahwa 60 persen dari responden telah mendedikasikan sumber daya ESG dan 40 persen mengharapkan pendapatan dari solusi sustainability.

Menurut eBook, meskipun mitra IT Channel telah berinvestasi dalam strategi sustainability, mereka masih berjuang untuk menerjemahkannya ke dalam aksi..

Dukungan Schneider Electric untuk upaya sustainability

Untuk membantu perusahaan di berbagai sektor industri di seluruh dunia mewujudkan aksi  sustainability mereka, Schneider Electric meluncurkan produk, software, dan solusi komprehensif. Berikut beberapa di antaranya.

1. Schneider Electric menyediakan lebih dari 2.000 konsultasi sustainability dari untuk mendukung kustomer  menetapkan target, membangun strategi sustainability, pengadaan energi terbarukan, mengevaluasi opsi energi, mendekarbonisasi rantai pasokan, dan meningkatkan efisiensi dalam operasional.

2. Sustainable Performace by Design  – Schneider Electric memanfaatkan EcoDesign, sebuah program yang menanamkan kinerja berkelanjutan pada siklus proses desain produk. Produk yang memiliki kinerja lingkungan yang tinggi akan memperoleh label Green Premium.

3. Portofolio Data Center Infrastructure Management (DCIM) for Sustainability - EcoStruxure IT, portofolio software dan layanan yang komprehensif untuk data center, hybrid teknologi informasi, dan infrastruktur edge computing, yang memungkinkan pemantauan dan pengelolaan jarak jauh yang aman, perencanaan, dan pemodelan, serta membantu perusahaan mengatasi tantangan sustainability.

4. Sustainability melalui kemitraan masa depan - ekosistem terpadu yang kolaboratif dari penyedia solusi teknologi informasi yang menyederhanakan penerapan dan pengelolaan solusi teknologi informasi di tepi bagi kustomer.

5. Memprioritaskan sustainability untuk mitra melalui mySchneider – dengan akses ke Portal Desain, mitra dapat merancang untuk kemudahan servis, merancang sistem teknologi informasi yang efisien dari jarak jauh dan menawarkan produk inovasi kepada pelanggan yang sesuai dengan ketentuan terkait lingkungan. 

Mewujudkan Sektor Kelistrikan yang Berkelanjutan

Transformasi jaringan listrik pintar atau smart grid dibutuhkan di Indonesia untuk menghasilkan sektor listrik yang lebih berkelanjutan

Peringatan Hari Listrik Nasional beberapa waktu lalu merupakan momen penting bagi pemangku kelistrikan dan masyarakat di Indonesia, tidak terkecuali perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan energi, seperti Schneider Electric.

Schneider Electric memiliki sejarah panjang dalam mendukung pembangunan dan pengembangan sistem jaringan kelistrikan di Indonesia.

Sebagai negara kepulauan, tidak sedikit tantangan yang dihadapi dalam pembangunan sistem jaringan kelistrikan yang merata dan dapat diandalkan. Terlebih saat ini, sektor kelistrikan di Indonesia dan seluruh dunia tengah mendapatkan sorotan dan tekanan luar biasa untuk dapat memastikan pemerataan akses serta pemenuhan kebutuhan masyarakat dan industri yang terus meningkat.

Di sisi lain, sektor kelistrikan juga dituntut untuk dapat mengatasi perubahan iklim dengan menghasilkan energi yang bersih dan sustainable. 

Baca juga: Berdayakan Ekosistem Mitra, Cara Schneider Electric Menuju Masa Depan Lebih Sustainable

Belum lagi permasalahan operasional seperti kebocoran yang tak terdeteksi dalam produksi listrik dan perjalanan pendistribusiannya dari pembangkit hingga ke konsumen akhir. Hal ini tentu menyebabkan inefisiensi produktivitas yang berujung pada kerugian operasional.

Beban yang cukup besar, tetapi bukan tidak mungkin untuk dicari solusinya.

Sektor kelistrikan berpacu dengan waktu untuk dapat bergerak dengan memanfaatkan teknologi digital dan beralih dari sumber energi fosil ke sumber energi terbarukan.

Kombinasi elektrifikasi dan digitalisasi atau dikenal dengan istilah Electricity 4.0 merupakan cara tercepat untuk mencapai target emisi nol bersih.

Listrik perlu dikelola secara cerdas

Elektrifikasi merupakan vektor terbaik untuk dekarbonisasi, sementara teknologi digital memungkinkan visibilitas menyeluruh dari yang sebelumnya tidak terdeteksi menjadi terlihat. Hal ini memungkinkan operator mengantisipasi kerusakan perangkat sebelum terjadi kegagalan, mengurangi limbah, dan meningkatkan efisiensi.

Meski begitu, transformasi jaringan listrik pintar atau disebut smart grid juga memiliki tantangan tersendiri. Adopsi teknologi digital yang hampir merata di seluruh sektor mulai dari bangunan dan perumahan, industri, serta telekomunikasi dan transportasi mengubah mekanisme komunikasi dengan sistem jaringan listrik yang sebelumnya bersifat satu arah menjadi dua arah.

Sistem kelistrikan semakin kompleks dan perlu terintegrasi, serta dikelola secara cerdas di tingkat lokal dan di tingkat jaringan distribusi. Dengan begitu, operator sistem distribusi dapat memprediksi, memantau, dan mengambil aksi dalam memastikan kebutuhan terpenuhi dengan baik, sekaligus memastikan aspek sustainability-nya.

Baca juga: Gerakan #GREENHEROESForLife dari Schneider Electric, Bentuk Nyata Realisasi Aksi Sustainability

Dibutuhkan perencanaan strategis dan holistik dengan berorientasi pada kebutuhan di masa depan agar pengembangan dan pengelolaan smart grid benar-benar dapat mendukung pengendalian perubahan iklim.

Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, Schneider Electric meyakini konsep kemitraan strategis yang memiliki visi dan misi yang sama untuk membangun dunia kelistrikan lebih berkelanjutan. Schneider Electric menyebutnya “Partnership of The Future”.

Sistem kelistrikan masa depan harus ditunjang dengan mitra teknologi yang berorientasi pada kesederhanaan (simplified), keterbukaan (open system), dan teknologi berbasis perangkat lunak (software-oriented technology).

Baca juga: Upaya Schneider Electric di Bidang Efisiensi Energi Mendapat Ganjaran Penghargaan dari Kementerian ESDM

Tujuannya untuk memaksimalkan potensi sektor kelistrikan dalam mendukung kebutuhan masa depan, baik dari sisi suplai maupun dampak lingkungan.

“Sebagai mitra strategis PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero, Schneider Electric siap mendukung transformasi sistem distribusi listrik di Indonesia melalui keahlian, pengalaman, dan solusi yang kami miliki. Pengalaman global kami dalam mendukung transformasi digital dari berbagai perusahaan listrik memperlihatkan bagaimana kemitraan yang dibangun dapat menjadi pondasi dalam mencapai tujuan pembangunan sistem kelistrikan yang lebih andal, efisien, dan sustainable,” kata Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Roberto Rossi.

Kemitraan terbaru Schneider Electric bersama PLN adalah digitalisasi panel listrik di lima wilayah yang dikelola oleh PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jakarta Jaya.

Dengan pemanfaatan Smart RMU dari Schneider Electric, memungkinkan tim teknis PLN untuk melakukan kontrol jarak jauh terhadap performa panel, efisiensi waktu pemeliharaan, meningkatkan akurasi pembacaan arus dan tegangan panel, serta meningkatkan keamanan staf teknis terhadap potensi kecelakaan kerja.

Baca juga: Schneider Electric Dorong Inovasi dan Luncurkan Teknologi Industri Generasi Baru di Summit World Tour 2022

“Di global, kami mendukung digitalisasi perusahaan-perusahaan listrik seperti ENEL, Republik Ekuador, dan Tata Power. Perusahaan listrik terbesar di Eropa, Enel, misalnya, lebih dari 110.000 gardu induknya dilengkapi dengan solusi EcoStruxure Grid yang dapat melakukan isolasi kesalahan dengan cara yang sepenuhnya automatis dan terdesentralisasi, mengurangi kehilangan energi listrik sekitar 144 GWh per tahun, setara dengan listrik yang dikonsumsi oleh sekitar 50.000 rumah tangga di Italia setiap tahunnya,” ujar Roberto.

Digitalisasi jaringan kelistrikan dari hulu ke hilir membutuhkan kerja sama yang kolaboratif, Schneider Electric pun ingin mengajak seluruh pemangku kelistrikan di Indonesia, mulai dari sistem integrator, panel builder, electrical dan mechanical contractor, architect, engineering, hingga design consultant untuk bersama membangun ekosistem kemitraan yang terbuka untuk mendukung transformasi sektor kelistrikan di Indonesia lebih cepat.

Berdayakan Ekosistem Mitra, Cara Schneider Electric Menuju Masa Depan Lebih Sustainable

Upaya Schneider Electric wujudkan industri yang sustainable

Pemimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi, Schneider Electric mengumumkan empat perusahaan yang meraih penghargaan Schneider Electric Sustainability Impact Award 2022 kategori Sustainability dan Efisiensi: Dampak bagi Pelanggan.

Keempat perusahaan tersebut adalah PT Sigmatech Tatakarsa, PT Asdi Swasatya, PT Asia Megatama Sejahtera, dan PT Teamworx Indonesia.

Pengumuman itu merupakan bagian dari agenda kegiatan Innovation Summit Jakarta 2022 yang mengangkat tema Innovation for Sustainable Indonesia.

Baca juga: Schneider Electric Luncurkan Teknologi Industri Generasi Baru 

Sebagai informasi, Schneider Electric Sustainability Impact Awards untuk pertama kalinya diluncurkan tahun ini dan merupakan bagian dari inisiatif program Partnering for Sustainability. Program ini merupakan pengakuan atas peran penting para mitra Schneider Electric dalam mewujudkan dunia kelistrikan yang lebih tangguh dan sustainable

Program Partnering for Sustainability juga merupakan kelanjutan dari inisiatif Schneider Electric untuk memberdayakan ekosistem mitra agar bergerak bersama menuju masa depan yang lebih sustainable.

Para mitra yang dimaksud antara lain HomebuildersIT PartnersPartner BuildersDesign FirmsKontraktorSystem IntegratorsEcoXpertsOriginal Equipment Manufacturer (OEM)Integrator Sistem Otomasi Industri (Industrial Automation System Integrators)Integrator Mesin (Machine Integrators)Distributor Otomasi Industri (Industrial Automation Distributors).

Baca juga: Gerakan #GREENHEROESForLife dari Schneider Electric, Bentuk Nyata Realisasi Aksi Sustainability

Program tersebut mencakup beberapa aspek untuk membuat bisnis mereka future-proof, seperti pendidikan dan pelatihan yang komprehensif, portofolio produk yang disederhanakan, ekosistem pendukung yang terbuka dan kolaboratif, serta akses terhadap keahlian dan sumber daya yang dibutuhkan dalam transformasi digital.

Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Roberto Rossi mengatakan, Schneider Electric Sustainability Award diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak lagi mitra-mitra di seluruh dunia, termasuk Indonesia untuk bergabung dalam gerakan kolektif mempercepat perjalanan sustainability-nya.

Baca juga: Schneider Electric Dapat Penghargaan dari Kementerian ESDM

“Salah satu tujuan utama kami adalah untuk mencapai tujuan emisi nol bersih dan menjadikan mereka duta #GREENHEROESForLife dalam berbagi praktik keberlanjutan perusahaan,” kata Roberto.

Selanjutnya, pemenang dari Indonesia akan mengikuti seleksi lebih lanjut untuk penghargaan di tingkat regional dan juga global. Pemenang tingkat global akan diumumkan pada Januari 2023.

Gerakan #GREENHEROESForLife dari Schneider Electric, Bentuk Nyata Realisasi Aksi Sustainability

Energi bersih perlu dikejar untuk mengatasi perubahan iklim

Schneider Electric, pemimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi telah menyelenggarakan Innovation Summit Jakarta 2022 dengan tema “Innovation for Sustainable Indonesia”.

Innovation Summit Jakarta 2022 merupakan bagian dari Innovation Summit World Tour 2022 yang menyerukan semangat untuk mengatasi tiga krisis, yakni energi, ekonomi, dan iklim yang dihadapi pemerintah, bisnis, serta konsumen di seluruh dunia.

Dalam dua hari penyelenggaraannya, Innovation Summit Jakarta akan membahas langkah-langkah mengatasi tantangan iklim global dan memberikan wawasan kepada pelanggan, mitra, regulator, dan pembuat kebijakan mengenai cara-cara mengurangi emisi dengan cepat untuk mendekarbonisasi ekonomi.

Baca juga: Innovation Summit World Tour 2022 Digelar, Schneider Electric Serukan Aksi Sustainability

Para peserta juga dapat mendengarkan kisah para pelaku bisnis yang telah memulai dan berhasil menjalankan aksi sustainability-nya, berdiskusi dengan para ahli dan menyaksikan secara langsung berbagai inovasi solusi yang dapat mendukung upaya pengurangan emisi karbon yang mencakup solusi digital dan automasi untuk bangunan, data center, industri, otomotif, dan grid.

Country President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Roberto Rossi mengatakan, dalam upaya mencapai tujuan sustainability, penting bagi pemangku kepentingan untuk memiliki visibilitas menyeluruh terhadap perjalanan aksinya, termasuk konsumsi energi, memiliki kemampuan untuk memproses data secara akurat dan real time untuk pengambilan keputusan yang lebih tepat sasaran.

“Pemanfaatan energi terbarukan dapat meningkatkan keamanan energi, ketahanan, dan juga dekarbonisasi apabila adopsi teknologi digital yang berfokus pada software dalam ekosistem terbuka dikombinasikan dengan elektrifikasi,” kata Roberto.

Baca juga: Upaya Schneider Electric di Bidang Efisiensi Energi Mendapat Ganjaran Penghargaan dari Kementerian ESDM

Lebih lanjut, Roberto juga mengajak seluruh pelanggan dan mitra untuk bergerak bersama dan menjadi bagian dari Gerakan #GREENHEROESForLife.

#GREENHEROESForLife adalah inisiatif Schneider Electric untuk berbagi inspirasi perjalanan para pelanggan dan mitranya dalam mencapai tujuan sustainability dan membangun komunitas untuk berdialog dalam mencari solusi untuk percepatan realisasi aksi iklim.

East Asia & Japan Zone President Schneider Electric Manish Pant juga turut menekankan pentingnya peralihan ke elektrifikasi dan digitalisasi.

“Sistem energi kita saat ini sangat terkarbonisasi, mengkonsumsi sekitar 150.000 TWh energi setiap tahun, dengan 80 persen di antaranya berasal dari bahan bakar fosil (minyak, gas alam, batu bara),”  ujar Manish.

Baca juga: Schneider Electric Dorong Inovasi dan Luncurkan Teknologi Industri Generasi Baru di Summit World Tour 2022

Saat ini, energi mewakili sekitar 80 persen dari total emisi karbondioksida, cadangan bahan bakar fosil tidak terdistribusi secara merata di seluruh dunia, dan sangat tidak efisien jika 60 persen bahan bakar fosil yang diekstraksi terbuang sia-sia. Masalah-masalah ini terus menciptakan ketidakseimbangan dan risiko besar bagi planet bumi.

Digitalisasi penting untuk membantu perusahaan mengurangi ketergantungan mereka pada sumber daya alam dan mengurangi emisi karbon tanpa mengorbankan kinerja laba. Hal ini krusial untuk mencapai target sustainability dan mendorong nilai perusahaan. Di sisi lain, elektrifikasi akan secara signifikan mengubah cara penggunaan energi, vektor tercepat dalam dekarbonisasi,” jelasnya.

Dalam Innovation Summit Jakarta 2022, Schneider Electric mengumumkan sejumlah inovasi dan inisiatif terbaru perusahaan dalam mendukung dan mendorong percepatan realisasi aksi sustainability para pelanggan dan mitranya, antara lain:

1. SM AirSet

Inovasi switchgear berinsulasi udara modular untuk instalasi distribusi sekunder MV di sektor bangunan dan utilitas komersial dan industri, tanpa menggunakan SF6, gas rumah kaca yang berbahaya.

SM AirSeT adalah solusi hijau dan digital terbaru yang memanfaatkan pure air, memungkinkan industri dan utilitas untuk mengurangi dampak lingkungan mereka dan mengoptimalkan pemeliharaan dan operasional.

2. Schneider Electric Sustainability Impact Awards

Penghargaan ini dirancang untuk memberikan apresiasi atas peran penting yang dimainkan pelanggan dan pemasok dalam menghadirkan dunia yang lebih tangguh dan sustainable.

Memahami bahwa mitra dan pemasok Schneider Electric yang sukses akan menjadi contoh bagi orang lain untuk mengikuti jejak mereka, program ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan melalui praktik yang berkelanjutan dan efisien.

3. EcoStruxure Automation Expert 22.1

Rilis terbaru dari sistem automasi industri yang berpusat pada perangkat lunak pertama di dunia, terintegrasi lebih jauh dengan Platform Sistem AVEVA sehingga pengguna dapat mendesain grafik dengan Operations Management Interface dan mengakses daftar aset AVEVA berdasarkan standardisasi yang berlaku.

Merancang grafik AVEVA dan aplikasi kontrol di lingkungan yang sama mengurangi upaya rekayasa hampir 50 persen, meminimalkan waktu pelatihan, dan menghilangkan masalah kualitas.

4. Program University Student Talkshow 

Program ini mengangkat tema “Peluang Karir di Era Industri Hijau”, yang bertujuan untuk mendorong partisipasi aktif dari generasi muda dan mempersiapkan mereka dalam menapaki karir di era industri hijau.

Dalam program tersebut, Schneider Electric akan berbagi tren seputar kebutuhan industri masa depan, keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan, serta program pengembangan karir di Schneider Electric.

Terdapat sekitar 38 sesi dan topik diskusi dengan lebih dari 50 pembicara yang akan mengulas topik terkait industry of the future, data center of the future, building of the future, grid of the future, sustainability dan masih banyak lagi. Acara digelar secara hybrid dan diikuti oleh lebih dari 3.000 peserta. baik secara online maupun offline.

5. GAPMMI – Schneider Electric Sustainability Award

Inisiatif Schneider Electric bersama Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI) untuk memberikan apresiasi kepada perusahan makanan minuman dan anggota GAPMMI yang telah menjalankan praktik-praktik sustainability dalam kegiatan bisnisnya.

Adapun dalam penyelenggaraan pertamanya, PT Kalbe Morinaga Indonesia, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, dan PT Tirta Investama (Danone Aqua) terpilih atas inisiatif dan kepemimpinannya dalam menjalankan komitmen sustainability mencakup adanya digital dan sustainability roadmap yang jelas, penerapan teknologi digital dalam pengelolaan energi, penerapan energi terbarukan, pengelolaan limbah, serta komitmen terhadap lingkungan serta perubahan iklim.

Upaya Schneider Electric di Bidang Efisiensi Energi Mendapat Ganjaran Penghargaan dari Kementerian ESDM

Schneider Electric

Schneider Electric memperoleh penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi (PSBE) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk inisiatif dan upaya perusahaan dalam mengelola dan meningkatkan efisiensi energi dalam kegiatan operasionalnya di pabrik pintar Cikarang.

Perusahaan pemimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi itu memperoleh penghargaan untuk sub kategori manajemen energi di industri manufaktur kecil dan menengah.

Sebagai informasi, PSBE merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Kementerian ESDM sejak 2012 kepada para stakeholder yang telah berhasil mengimplementasikan efisiensi dan konservasi energi.

Baca juga: Schneider Electric Fokus Kembangkan EcoStruxure IT

Penyelenggaraan nominasi PSBE terbagi dalam tiga kategori yang mencakup; (1) Kategori Gedung Hemat Energi, yang mencakup sub kategori gedung hijau, gedung baru, gedung retrofitted, gedung tropis, dan inovasi khusus, (2) Kategori Manajemen Energi di Industri dan Gedung, yang mencakup sub kategori gedung kecil dan menengah, gedung besar, industri pertambangan dan energi, industri manufaktur besar, industri manufaktur kecil dan menengah, (3) Kategori Penghematan Energi di Gedung Perkantoran Pemerintah yang akan diikuti oleh instansi pemerintah pusat dan daerah.

Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Roberto Rossi mengatakan, pihaknya bangga memperoleh pengakuan dari pemerintah Indonesia atas upaya dan inisiatif berkelanjutan perusahaan dalam mencapai target emisi nol bersih.

Baca juga: Schneider Electric Dorong Inovasi dan Luncurkan Teknologi Industri Generasi Baru di Summit World Tour 2022

“Terima kasih kepada seluruh staf dan karyawan Schneider Electric yang turut mendukung visi misi perusahaan untuk menjadi perusahaan yang sustainable dan berdampak positif terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi,” jelas Roberto.

Transformasi digital dari operasional pabrik yang dikombinasikan dengan pemanfaatan energi terbarukan menggunakan panel surya, lanjutnya, menjadi bukti nyata yang diharapkan akan dapat membuka wawasan para pelanggan untuk segera mengakselerasi transformasinya untuk mencapai tujuan sustainability.

Transformasi digital pabrik Schneider Electric di Cikarang telah dimulai sejak 2017 melalui penerapan teknologi digital dan automasi dengan solusi EcoStruxure untuk produktivitas dan efisiensi operasional.

Baca juga: Innovation Summit World Tour 2022 Digelar, Schneider Electric Serukan Aksi Sustainability

Pabrik pintar di Cikarang juga melakukan pelestarian keanekaragaman hayati di lingkungan pabrik, antara lain dengan mengurangi pemakaian plastik sekali pakai, menghemat air, serta memperkuat dan melestarikan ekosistem lingkungan.

Adapun Schneider Electric menargetkan netralitas karbon pabrik pintar Cikarang pada 2025 dengan pemanfaatan 100 persen energi terbarukan sebagai sumber energi listrik, dan penerapan green supply chain, seperti misalnya mengurangi air freight ratio di sektor logistik dan program Reduce, Reuse, Recycle (3R) di sektor kemasan produk untuk mendukung program zero waste dalam pengelolaan sampah.

Pemanfaatan sistem automasi industri dan energi terbarukan di Schneider Electric Cikarang dapat meningkatkan visibilitas dan koordinasi antar-operator, serta meningkatkan efisiensi energi hingga 15 persen dan mendukung pelestarian lingkungan.

Baca juga: Kompetisi Kelistrikan dari Schneider Electric Bubuhkan Rekor MURI

Selain itu, PLTS di Schneider Electric Cikarang dapat menghasilkan hingga 228 MWh per tahun dan telah mengurangi emisi karbon hingga 181 ton karbon dioksida per tahun atau setara dengan menanam 900 pohon per tahun. Lebih dari 20 persen konsumsi energi bulanan di pabrik saat ini juga dihasilkan oleh tenaga surya.

“Di Schneider Electric, kami percaya solusi untuk mencapai masa depan dunia yang berkelanjutan adalah digital dan elektrik. Kami ingin mengajak sebanyak-banyaknya mitra dan pelanggan kami untuk ikut ambil bagian dalam gerakan #GREENHEROESForLife yang belum lama ini kami luncurkan sebagai gerakan kolektif untuk membangun ekosistem kemitraan yang saling mendukung dan berbagi inspirasi perjalanannya dalam mencapai tujuan sustainability,” kata Roberto.