Schneider Electric Dorong Inovasi dan Luncurkan Teknologi Industri Generasi Baru di Summit World Tour 2022

Teknologi baru Schneider Electric

Untuk menyukseskan perjalanan menuju net-zero, industri harus mengintegrasikan keberlanjutan, sirkularitas, ketahanan, dan kualitas hidup ke dalam setiap langkah pengambilan keputusan mereka.

Hal tersebut diungkapkan secara langsung oleh Executive Vice President, Industrial Automation at Schneider Electric Barbara Frei pada acara Innovation Summit World Tour 2022 yang diselenggarakan secara virtual.

“Digitalisasi, industrial internet of things (IIoT), dan automasi telah mendorong pertumbuhan industri. Tak hanya itu, teknologi-teknologi tersebut juga harus berdampak lebih terhadap ekonomi masyarakat, dekarbonisasi, dan melindungi sumber daya bumi yang terbatas. Industri perlu merangkul teknologi generasi berikutnya, di mana setiap inovasi harus dapat memberdayakan tenaga kerja, memajukan masyarakat, meningkatkan kesejahteraan, serta memberikan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan,” katanya.

Baca juga: Schneider Electric Luncurkan Penghargaan Schneider Electric Sustainability Impact Awards

Sebagai pemimpin transformasi digital dalam pegelolaan energi dan automasi, Schneider Electric pun terus berinovasi menghasilkan produk yang berfokus pada peningkatan efektivitas produksi dan memenuhi tantangan kekurangan pekerja.

Salah satu inovasi yang baru saja dirilis Schneider Electric adalah sistem automasi industri yang berpusat pada perangkat lunak pertama di dunia, yakni EcoStruxure Automation Expert 22.1.

Sistem tersebut terintegrasi dengan platform sistem milik AVEVA. Dengan kata lain, pengguna dapat mendesain grafik dengan Operations Management Interface dan mengakses daftar aset AVEVA berdasarkan standardisasi yang berlaku.

Baca juga: Innovation Summit World Tour 2022 Digelar, Schneider Electric Serukan Aksi Sustainability

Dengan sistem automasi tersebut, pengguna bisa mengurangi upaya rekayasa hampir 50 persen, meminimalisasi waktu pelatihan kepada karyawan, dan menghilangkan masalah kualitas.

Versi baru EcoStruxure Automation Expert juga terintegrasi dengan Modicon M262d. Integrasi ini menghasilkan pengontrol hemat biaya untuk manufaktur dengan daya komputasi yang lebih besar.

EcoStruxure Automation Expert 22.1 juga bisa digabungkan dengan EcoStruxure Machine Expert Twin untuk mendorong efisiensi teknis dan operasional. Sistem ini pun dapat diterapkan ke PC Sistem Linux guna menawarkan perangkat keras dan bentuk yang lebih luas kepada pengguna sesuai dengan kebutuhan penggunaan dan alokasi budget mereka.

Solusi terbaru

Schneider Electric juga merilis solusi EcoStruxure Power and Process yang menghubungkan teknologi operasional, informasi, dan rekayasa untuk memberikan visibilitas di seluruh perusahaan, mengurangi konsumsi energi dan waktu henti yang tidak direncanakan, serta meningkatkan profitabilitas.

EcoStruxure Power and Process kini terintegrasi dengan solusi perangkat lunak manajemen energi ETAP yang merancang, mengoperasikan, dan mengautomatisasi sistem listrik.

Baca juga: Kompetisi Kelistrikan dari Schneider Electric Bubuhkan Rekor MURI

Kombinasi teknologi itu meningkatkan kemampuan simulasi, karena perubahan proses dapat dijalankan secara digital untuk menunjukkan potensi efisiensi tanpa membuat perubahan fisik dan memberikan manfaat pemulihan sehingga protokol untuk pemadaman listrik atau kondisi tidak stabil dapat diprogram ke dalam sistem.

Schneider Electric kini menawarkan EcoStruxure Power and Process sebagai paket layanan dengan analitik prediktif berdasarkan kesehatan sistem dan aset yang digunakan pada aset daya dan proses, termasuk rotating equipment, untuk mengurangi kebutuhan akan keahlian internal dan personel di lokasi serta menurunkan biaya perawatan.

Terakhir, Schneider Electric juga meluncurkan Lexium Cobot baru sebagai bagian dari sistem robot canggih yang membantu pekerja melakukan tugas berat, berulang, dan kompleks.

Baca juga: Schneider Electric Fokus Kembangkan EcoStruxure IT

Cobot mudah diterapkan ke lingkungan industri yang ada guna meningkatkan pemberdayaan dan keselamatan tenaga kerja. Cobot dapat secara akurat melakukan tugas-tugas teknis, mengangkat benda hingga 18 kilogram, dan berkolaborasi dengan para pekerja di tahap produksi. Pengguna dapat secara intuitif memprogram dan mengoperasikan cobot melalui aplikasi Android.

Innovation Summit World Tour 2022 Digelar, Schneider Electric Serukan Aksi Sustainability

Innovation Summit World Tour 2022

Schneider Electric menyelenggarakan Innovation Summit World Tour 2022 secara virtual. Acara ini fokus pada isu perubahan iklim yang semakin meresahkan dunia industri.

Perubahan iklim kini bukan lagi menjadi isu lingkungan semata, tetapi juga menjadi persoalan yang harus diatasi oleh industri.

Ditambah lagi dengan isu krisis energi, volatilitas pasar dan rantai suplai, serta ketegangan sosial-ekonomi yang semakin intens. Pelaku industri harus mulai mengambil keputusan tepat.

Baca juga: Peran Edge Computing Menyempurnakan Fungsi AI di Industri

Untuk membantu pelaku industri mengatasi isu-isu tersebut, Schneider Electric sebagai pemimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi turut memberikan beberapa solusi dan pendekatan.

Chairman and CEO Schneider Electric Jean-Pascal Tricoire mengatakan bahwa dalam masa krisis global, pelaku industri harus memiliki visibilitas penuh tentang perjalanan dan tujuan bisnis.

“Krisis energi saat ini hanyalah puncak gunung es,” kata Tricoire dalam pembukaan Innovation Summit World Tour 2022 yang diadakan secara virtual, Rabu (12/10/2022).

Baca juga: Kompetisi Kelistrikan dari Schneider Electric Bubuhkan Rekor MURI

Dengan permintaan energi global yang diperkirakan akan tumbuh tiga kali lipat dalam 30 tahun ke depan, lanjutnya, sangat penting bagi pelaku industri untuk menerapkan semua teknologi yang sudah tersedia sekarang guna mempercepat elektrifikasi, digitalisasi, dan keberlanjutan.

Menurut data studi kuantitatif yang dilakukan oleh Schneider Electric Research Institute (2022), potensi teknologi jika digabungkan dan digunakan dalam skala besar bisa menurunkan emisi karbon hingga dua per tiga pada 2030.

“Selain itu, industri bisa sekaligus meningkatkan efisiensi dalam skala besar atas konsumsi energi pada bangunan (hingga 70 persen),” imbuhnya.

Baca juga: Schneider Electric Fokus Kembangkan EcoStruxure IT

Sebagai informasi, Schneider Electric telah lama mengadvokasi perlunya aksi mendesak dan terpadu untuk mengurangi pemborosan energi, berinvestasi dalam energi terbarukan, mengelektrifikasi, dan mendigitalisasi ekosistem energi.

Berkat upaya yang dilakukan tersebut, Schneider Electric pun dikenal luas sebagai pemimpin dalam masalah lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG), di mana produk dan layanan telah membantu pelanggan, pemasok, mitra bisnis, dan masyarakat membuat kemajuan perusahaan di bidangnya.

Mencapai tujuan net-zero

Executive Vice President, Industrial Automation at Schneider Electric Barbara Frei mengatakan, langkah-langkah mengatasi isu perubahan iklim dan energi bisa dilakukan dengan mengintegrasikan keberlanjutan, sirkularitas, ketahanan, dan kualitas hidup ke dalam setiap langkah pengambilan keputusan industri.

Hal tersebut dilakuan juga untuk mencapai tujuan dalam perjalanan menuju net-zero.

“Digitalisasi, industrial internet of things (IIoT) dan automasi tak hanya mendorong pertumbuhan, tetapi juga berdampak terhadap ekonomi masyarakat, dekarbonisasi, dan melindungi sumber daya bumi yang terbatas,” kata Barbara pada acara yang sama.

Baca juga: Schneider Electric Jadi Perusahaan Terbaik dalam Diversity, Equity, dan Inclusion

Barbara juga menekankan bahwa industri perlu merangkul teknologi generasi berikutnya atau the next generation technology.

“Setiap inovasi harus dapat memberdayakan tenaga kerja, memajukan masyarakat, meningkatkan kesejahteraan, dan memberikan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan,” ujar Barbara.

Penghargaan untuk mitra

Pada gelaran Innovation Summit World Tour 2022, Schneider Electric Indonesia memiliki kesempatan menyelenggarakan konferensi tersendiri yang akan diadakan pada Rabu (2/11/2022) hingga Kamis (3/11/2022).

Schneider Electric juga akan mengumumkan serangkaian inovasi terbaru pada semua rangkaian kegiatan Innovation Summit World Tour pada tahun ini.

“Dengan sustainability sebagai tujuan utama dan untuk merayakan serta memperjuangkan inisiatif di seluruh dunia, kami juga mengumumkan Schneider Electric Sustainability Impact Awards,” kata Tricoire.

Baca juga: Schneider Electric Luncurkan Penghargaan Schneider Electric Sustainability Impact Awards

Ajang penghargaan tersebut dirancang untuk memberikan apresiasi atas peran penting pelanggan dan pemasok produk perusahaan dalam menghadirkan dunia yang lebih tangguh dan sustainable.

“Memahami bahwa mitra dan pemasok kami yang sukses akan menjadi contoh bagi orang lain untuk mengikuti jejak mereka, program tersebut diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan melalui praktik yang berkelanjutan dan efisien,” kata Tricoire. 

Kompetisi Kelistrikan dari Schneider Electric Bubuhkan Rekor MURI

Kompetisi kelistrikan yang diselenggarakan oleh Schneider Electric raih rekor MURI

Pemimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi, Schneider Electric, beserta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) untuk kembali menyelenggarakan Electrical Education Program and Competition (EEPC).

Adapun EEPS merupakan program pendidikan dan pelatihan vokasi untuk pengembangan kompetensi para calon ahli listrik Indonesia.

Dalam program EEPC kali ini, Schneider Electric juga mengajak para generasi muda menyalurkan ide-ide kreatifnya dalam mencari solusi yang dapat meningkatkan keselamatan diri dan orang-orang terdekat dari bahaya listrik dengan perangkat arus residual residual-current device (RCD). Alasannya adalah karena kasus kebakaran belakangan ini terus meningkat.

Baca juga: Setelah Era Revolusi Industri 4.0, Terbitlah Era Electricity 4.0

Menurut catatan Pemadam DKI Jakarta, hingga September 2022, tercatat 1.197 kasus dan penyebab utamanya kebanyakan akibat korsleting listrik atau masalah arus pendek listrik.

Penyelenggaraan EEPC 2022 pun diikuti oleh 7.102 pelajar dan guru dari 103 sekolah menengah kejuruan (SMK) jurusan kelistrikan. Mereka mengikuti sesi pelatihan dan pembekalan secara online selama tiga minggu yang berlangsung mulai 18 Agustus hingga 1 September 2022.

Sebagai informasi, tema pembelajaran pada program EEPC kali ini berfokus pada persiapan calon ahli listrik menghadapi era electricity 4.0. Para peserta yang telah menyelesaikan seluruh webinar pun nantinya akan memperoleh sertifikasi EEPC dari Schneider Electric dan Kemendikbud Ristek.

Baca juga: Schneider Electric Fokus Kembangkan EcoStruxure IT

Distribution Vice President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Farhan Lucky mengatakan, internet of things (IoT) dan revolusi industri 4.0 tengah membawa manusia pada era electricity 4.0.

“Pemanfaatan teknologi digital yang dikombinasikan dengan listrik akan semakin luas dan masif digunakan di lintas sektor industri,” ujar Farhan.

Saat ini, lanjutnya, transformasi pabrik pintar, kendaraan listrik, smart grid, bangunan pintar, smart hospital, dan energi baru terbarukan adalah masa depan dunia. Sejalan dengan itu, semakin banyak pula kebutuhan akan tenaga ahli kelistrikan berwawasan luas lintas bidang ilmu.

Baca juga: Schneider Electric Luncurkan Penghargaan Schneider Electric Sustainability Impact Awards

“Pelatihan dan pembekalan pada program EEPC menekankan pada kemampuan problem solvingstrategic thinking, analisis data, dan pengenalan pada pengoperasian berbagai software yang diterapkan industri saat ini,” ujar Farhan.

Tujuannya adalah untuk melengkapi ilmu yang diperoleh di sekolah dengan wawasan dan ilmu praktis yang diterapkan di industri.

Tidak hanya ilmu baru di bidang kelistrikan, materi pembelajaran juga memfokuskan pada keamanan instalasi listrik, mengingat kasus kebakaran akibat korsleting listrik masih kerap terjadi.

Baca juga: The HR Excellence Awards 2022 Dapuk Schneider Electric Jadi Perusahaan Terbaik dalam Diversity, Equity, dan Inclusion

Di akhir program, Schneider Electric dan Kemendikbud Ristek menggelar kompetisi yang mengangkat tema “Pentingnya Keselamatan Kita dan Keluarga dengan Perangkat Arus Residual RCD”.

Kompetisi tersebut diikuti oleh 1.446 peserta yang terbagi menjadi 541 kelompok. Dengan jumlah peserta sebanyak itu, kompetisi kelistrikan yang diselenggarakan oleh Schneider Electric ini mendapatkan anugerah dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan kategori Kompetisi Kelistrikan oleh Siswa SMK Terbanyak.

Penganugerahan pun diberikan secara langsung oleh Direktur Operasional MURI Jusuf Ngadri dan Customer Relations  MURI Lutvi kepada Schneider Electric.

Apresiasi Kemendikbud Ristek

Koordinator Bidang Program, Data, dan Informasi BBPPMPV BMTI, Kemendikbud Ristek Haryono turut mengapresiasi langkah Schneider Electric dalam menyelenggarakan kompetisi bagi pelajar SMK.

Haryono mengatakan, masa depan dunia akan semakin bergantung pada listrik. Penguatan kompetensi dasar mulai dari instalasi listrik, perangkat pengaman listrik seperti RCD, hingga pengenalan software semakin dibutuhkan.

“Terlebih, sekarang ini peta perencanaan kelistrikan sebuah bangunan pintar semakin kompleks. Schneider Electric sebagai produsen perangkat kelistrikan dan juga pelaku industri yang memiliki pengalaman dalam transformasi digital dapat memberikan perspektif menyeluruh akan inovasi-inovasi baru dalam solusi kelistrikan dan kompetensi ahli listrik yang dibutuhkan pelaku industri dalam mendukung transformasi digitalnya,” kata Haryono.

Baca juga: Peran Edge Computing Menyempurnakan Fungsi AI di Industri

Ikatan hubungan Schneider Electric dengan lembaga pendidikan vokasi memang sudah terjalin sejak lama dan mencakup kerja sama dalam pembangunan fasilitas SMK, pengembangan kurikulum, dan pelatihan.

Schneider Electric juga secara aktif merekrut lulusan-lulusan vokasi untuk bekerja dan memberikan kesempatan bagi lulusan perempuan untuk berkarier di perusahaan.

Schneider Electric Fokus Kembangkan EcoStruxure IT

Teknologi EcoStruxure IT dari Schneider Electric

Pemimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi, Schneider Electric, mengumumkan pembaruan portofolio software EcoStruxure untuk pemantauan dan manajemen infrastruktur information technology (IT) hybrid yang luas.

SVP of EcoStruxure Solutions, Secure Power, Schneider Electric Kevin Brown mengatakan, Schneider Electric berinvestasi dan mengembangkan Ecostruxure IT untuk menyediakan lebih banyak kemampuan, fleksibilitas, dan opsi penerapan (deployment) yang belum pernah ada sebelumnya untuk perusahaan.

Infrastruktur IT yang semakin menyebar mengakibatkan kelangsungan bisnis bergantung pada berbagai aspek, mulai dari end point terkecil sampai data center terbesar. Oleh sebab itu, penerapan edge sekarang dianggap sangat penting karena data center tersentralisasi dan kemampuan software yang baru diperlukan untuk menjaga ketahanan serta keamanan infrastruktur,” jelas Kevin.

Baca juga: Peran Edge Computing Menyempurnakan Fungsi AI di Industri

Isu sustainability juga tengah menjadi sorotan utama yang menuntut konsumsi energi dan jejak karbon data center sebuah perusahaan lebih terukur serta dikelola dengan lebih baik.

Berdasarkan proyeksi internal Schneider Electric, total konsumsi energi data center akan mencapai 2.700 Terra Watt per jam (TWh) pada 2040 dengan 60 persen energi berasal dari distributed sites dan 40 persen dari data center.

Padahal, software DCIM yang lama tidak dibuat dengan mempertimbangkan masalah-masalah tersebut.

Inilah yang menjadi dasar Schneider Electric berinvestasi pada EcoStruxure IT. Ecostruxure IT menjadikan fungsi pemantauan, manajemen, perencanaan, dan modeling infrastruktur fisik IT menjadi lebih modern.

Baca juga: Schneider Electric Luncurkan Penghargaan Schneider Electric Sustainability Impact Awards

Dengan opsi penerapan fleksibel yang mencakup solusi lokal (on-prem) dan berbasis cloud (cloud-basedguna mendukung lingkungan IT hybrid dan tersebar, dari beberapa lokasi sampai dengan ribuan lokasi secara global.

"Lingkungan IT Hybrid membawa tantangan dalam menjaga ketahanan, keamanan, dan sustainability sistem IT, bahkan untuk organisasi CIO paling canggih sekali pun. Kami menyebut tren ini sebagai DCIM 3.0,” kata Kevin.

Tantangan industri terkait sustainability dan keamanan

Pembaruan EcoStruxure IT hadir ketika 99 persen dari para CEO perusahaan besar setuju bahwa masalah sustainability menjadi sangat penting bagi keberhasilan bisnis mereka.

Keamanan menempati peringkat pertama pada studi Allianz Risk Barometer. Selain itu, 62 persen outage pada IT dapat diatributkan pada kegagalan infrastruktur oleh penyedia cloud dan colocation.

Baca juga: The HR Excellence Awards 2022 Dapuk Schneider Electric Jadi Perusahaan Terbaik dalam Diversity, Equity, dan Inclusion

Sebagai portofolio software yang lengkap, EcoStruxure IT memberdayakan pelanggan untuk mengoperasikan infrastruktur IT paling tangguh, aman, dan sustainable di mana saja.

Kemampuan vendor-netral yang dihadirkan oleh EcoStruxure IT memberikan keuntungan lebih tinggi melalui aplikasi yang dikendalikan pelanggan, termasuk:

1. Pemantauan dan manajemen 

Manajemen untuk perangkat daya dan pendingin, serta keamanan fisik dan pemantauan lingkungan.

2. Perencanaan dan modeling

Untuk visualisasi, pelacakan aset, simulasi, dan manajemen perubahan (change management) untuk lebih dari 4.000 perangkat.

3. Solusi dan integrasi yang disesuaikan

Solusi yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang unik melalui pelaporan otomatis, dashbord, migrasi, dan integrasi melalui EcoStruxure IT dan sistem atau software pihak ketiga.

Schneider Electric Luncurkan Penghargaan Schneider Electric Sustainability Impact Awards

Schneider Electric luncurkan penghargaan bertajuk Schneider Electric Sustainability Impact Awards

Schneider Electric mengumumkan peluncuran perdana penghargaan Schneider Electric Sustainability Impact Awards. Penghargaan ini merupakan bagian dari inisiatif program Partnering for Sustainability. Selain itu, program ini diselenggarakan sebagai pengakuan atas peran penting para mitra Schneider Electric dalam mewujudkan dunia kelistrikan yang lebih tangguh dan sustainable.

Penghargaan Schneider Electric Sustainability Impact Awards yang diluncurkan secara global tersebut bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada para mitra dalam dua kategori:

1. Sustainability: Dampak bagi perusahaan

Kategori ini ditujukan untuk para mitra yang menunjukkan kepemimpinannya dalam melakukan dekarbonisasi pada kegiatan operasionalnya.

2. Sustainability dan efisiensi: Dampak bagi pelanggan

Kategori ini diberikan untuk para mitra yang menunjukkan kepemimpinan dengan membantu pelanggan untuk mencapai sasaran dekarbonisasi mereka.

Peserta akan dinilai dengan cermat tentang bagaimana mereka memanfaatkan energi, solusi digital dan automasi dalam operasional, mengurangi pasokan energi, meningkatkan efisiensi operasional, serta merangkul sirkularitas di seluruh rantai nilai.

Persyaratan

Penghargaan Schneider Electric Sustainability Impact Awards terbuka untuk semua organisasi di seluruh dunia yang bekerja sama dengan Schneider Electric untuk mewujudkan efisiensi dan sustainability.

Selain itu, organisasi mitra harus bergerak di salah satu bidang bisnis berikut untuk berpartisipasi dalam program ini.

  1. Homebuilders
  2. IT Partners
  3. Partner Builders
  4. Design Firms
  5. Kontraktor
  6. System Integrators
  7. EcoXperts
  8. Original Equipment Manufacturer (OEM)
  9. Integrator Sistem Otomasi Industri (Industrial Automation System Integrators)
  10. Integrator Mesin (Machine Integrators)
  11. Distributor Otomasi Industri (Industrial Automation Distributors)

Cara mendaftar

Untuk mendaftar, silakan kunjungi website ini. Batas waktu pengajuan adalah 20 Oktober 2022. Semua peserta dan pengajuan akan diseleksi untuk penghargaan tingkat nasional sebelum diseleksi lebih lanjut untuk penghargaan regional dan juga global. Pemenang tingkat global akan diumumkan pada Januari 2023.

Adapun program Partnering for Sustainability merupakan kelanjutan dari inisiatif Schneider Electric untuk memberdayakan ekosistem mitra untuk bergerak bersama menuju masa depan yang lebih sustainable.

Baca juga: Setelah Era Revolusi Industri 4.0, Terbitlah Era Electricity 4.0

Program tersebut mencakup pendidikan dan pelatihan yang komprehensif, portofolio produk yang disederhanakan, ekosistem pendukung yang terbuka dan kolaboratif, serta akses terhadap keahlian dan sumber daya yang dibutuhkan dalam transformasi digital

Partnering for Sustainability dirancang untuk mendorong mitra menjadi lebih sustainable serta memfasilitasi pelanggan mereka dalam perjalanan menuju net-zero.

Executive Vice President of Power Products at Schneider Electric Rohan Kelkar mengatakan, Schneider Electric dan partner memiliki misi yang sama, yaitu mengakselerasi jalan menuju net-zero.

Baca juga: Schneider Electric Jadi Perusahaan Terbaik dalam Diversity, Equity, dan Inclusion

Di Schneider Electric, kami ingin memberikan apresiasi kepada mereka yang menanamkan perubahan positif dalam operasional bisnisnya. Para mitra yang unggul dalam hal ini menjadi teladan dan memberi contoh bagi yang lain,” kata Rohan.

Pada kesempatan yang sama, Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Roberto Rossi mengatakan, untuk memerangi perubahan iklim membutuhkan kolaborasi dengan skala yang tidak pernah terjadi sebelumnya.

Di Schneider Electric, kami berusaha untuk menjadi mitra sustainability sejati di seluruh ekosistem operasional kami. Hal ini berarti, sebagai perusahaan yang berdampak, kami tidak hanya mengupayakan perubahan, tetapi juga memberikan pengakuan dan penghargaan untuk upaya-upaya yang dilakukan untuk menyoroti inovasi-inovasi terbaik dalam perjalanan menuju dekarbonisasi,” katanya.

Baca juga: Peran Edge Computing Menyempurnakan Fungsi AI di Industri

Di Indonesia, Schneider Electric beruntung dapat bekerja sama dengan para mitra dan pelanggan yang memiliki pemikiran maju untuk bersama menjadi #GREENHEROESForLife.

“Melalui Schneider Electric Sustainability Impact Award, kami ingin memberikan pengakuan atas upaya-upaya sustainability yang mereka lakukan secara formal dan dalam skala global, ujar Roberto.