Internet of things (IoT) dan revolusi industri 4.0 tengah membawa kita pada era Electricity 4.0. Era di mana listrik dan digital saling bergantung serta tidak lagi dapat dipisahkan satu sama lain.
Bagaimana
mungkin Anda dapat menonton video streaming, menggunakan laptop,
dan perangkat smart home tanpa ada keduanya yang terhubung
secara bersamaan?
Begitu
pula pabrik yang semakin terkoneksi dengan mesin dan perangkat digital,
ketersediaan akses internet, dan listrik selama 24/7 tanpa gangguan menjadi
sebuah keharusan yang tidak dapat dinegosiasikan.
Baca juga: Belajar Gratis Data Center di Schneider Electric University
Pemanfaatan
teknologi digital dikombinasikan dengan listrik akan semakin luas dan masif.
Salah satunya adalah untuk pengembangan kendaraan listrik yang kian gencar
digalakkan untuk mencari alternatif bahan bakar fosil yang lebih ramah
lingkungan dan dapat diperbarui.
Tentu
saja listrik menjadi alternatif yang tepat karena merupakan vektor terbaik
untuk dekarbonisasi. Sementara itu, teknologi digital yang disematkan pada
kendaraan listrik memungkinkan pemiliknya memiliki visibilitas yang lebih baik
terhadap performa kendaraannya untuk meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan
efisiensi.
Di
sektor retail dan fashion, teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality
(VR) juga mulai dimanfaatkan untuk memberikan pengalaman baru bagi
konsumen. Hal ini berarti keandalan listrik dan teknologi digital menjadi
faktor yang krusial.
Baca juga: Schneider Electric Ajak SMK Seluruh Indonesia Promosikan Lingkungan Sekolah Hijau
Kemajuan
peradaban dunia ini memberikan tekanan besar bagi sektor kelistrikan untuk
dapat meningkatkan suplai tanpa mengorbankan keberlanjutan bumi. Sektor kelistrikan
juga wajib mengelola sistem pendistribusian dengan lebih efisien dan andal.
Pemanfaatan teknologi cerdas yang terkoneksi pun dapat digunakan untuk mengurangi kerugian
sekaligus memanfaatkan secara optimal sumber daya listrik yang sudah ada dan
memberikan kendali lebih banyak kepada operator distribusi atas jaringan
mereka.
Schneider
Electric sebagai pemimpin transformasi digital dalam
pengelolaan energi dan automasi melihat transformasi sektor
kelistrikan masa depan, khususnya dalam sistem jaringan distribusi perlu
mencakup beberapa area sebagai berikut:
1. Visibilitas menyeluruh atas seluruh aset jaringan
Bertumbuhnya jumlah distributed energy resources (DER) dari sumber daya terbarukan yang
terjadi sebagai bagian dari upaya menekan emisi karbon, serta pertumbuhan
penetrasi kendaraan listrik akan semakin meningkatkan kompleksitas dalam
pengelolaan jaringan distribusi listrik.
Hal itu disebabkan oleh output listrik
dari DER sangat bergantung dari kondisi alam sehingga tidak dapat diprediksi.
Begitu pula dengan kapan, di mana, dan jumlah kendaraan listrik akan melakukan
pengisian daya. Kondisi ini menyebabkan ketidakpastian
dan variabilitas yang tinggi dalam pengoperasian jaringan distribusi listrik.
Baca juga: Schneider Electric Adopsi Prinsip Universal Automation pada Semua Produk Software
Di sisi lain, operator juga perlu untuk mengelola
sistem jaringan lamanya.
Untuk menjembatani kompleksitas tersebut, operator
membutuhkan visibilitas
dan kontrol lebih untuk dapat mengoptimalkan aset yang
terhubung ke jaringan. Tujuannya untuk meningkatkan keandalan dalam
menyediakan akses listrik yang merata dan sesuai dengan kebutuhan tiap wilayah.
Pemanfaatan
platform advanced distribution management
system (ADMS) memberikan visibilitas menyeluruh bagi operator untuk
memantau, mengelola, dan mengoptimalkan seluruh aset jaringan distribusinya
baik jaringan tradisional maupun DER.
ADMS
memiliki fungsi untuk mengelola fluktuasi tegangan dan arus balik daya,
mengotomatiskan pemulihan pemadaman, dan mengoptimalkan kinerja jaringan
distribusi. Pada akhirnya, upaya ini dapat meningkatkan kepuasan konsumen
terhadap layanan perusahaan.
2. Kendali jarak jauh dan kemampuan analitik secara real time
Gardu distribusi sebagai penyalur tenaga listrik dari
pembangkit ke pengguna akhir perlu dipantau secara berkelanjutan. Bila penyaluran energi listrik
mengalami gangguan seperti padam dan pemulihan pemadaman yang lama, maka dapat
berakibat adanya keluhan dari konsumen.
Dengan
pemanfaatan teknologi digital seperti Smart Ring Main Unit (RMU), operator
dapat melakukan kontrol jarak jauh secara real time terhadap
seluruh gardu distribusi, meningkatkan keamanan dan keandalan distribusi listrik, mendeteksi kesalahan lebih awal, secara otomatis mengkonfigurasi ulang
jaringan setelahnya, serta mengoptimalkan kinerja jaringan dengan kemampuan
analitik.
Inovasi terbaru Smart RMU Kubikel TM Fully Gas Insulated dari Schneider Electric lebih ramah lingkungan karena tidak lagi menggunakan gas SF6 yang menghasilkan emisi gas rumah kaca.
Baca juga: Tingkatkan Sustainability, Ketahanan, dan Efisiensi Perusahaan dengan Cybersecurity Remote Connection
Smart RMU terkoneksi dengan arsitektur EcoStruxure Grid
yang dapat mengintegrasikan dan mengelola data untuk pelayanan yang lebih baik
kepada pelanggan. Solusi ini juga telah dilengkapi dengan sensor termal
nirkabel dan aplikasi telepon pintar menggantikan infra-red thermal
scanning; serta dapat memberikan peringatan dini terhadap suatu kondisi
yang berpontensi memicu terjadinya masalah koneksi, potensi kebakaran atau
percikan api akibat gangguan arus hubungan singkat.
Pada akhirnya, upaya ini memungkinkan pengelolaan biaya
operasional dan pemeliharaan yang lebih efisien.
3. Keamanan data
Volume
data tumbuh secara global dengan kecepatan yang luar biasa. International Data
Corporation (IDC) memperkirakan, volume data akan tumbuh dari 33 zettabytes
pada 2018 menjadi 175 zettabytes pada 2025, mewakili peningkatan 530 persen
dalam tujuh tahun.
Tren
itu juga berlaku untuk sektor energi yang sedang direvolusi oleh big data. Mordor Intelligence memperkirakan
bahwa pasar analitik data besar di sektor energi akan tumbuh pada CAGR lebih
dari 11 persen dari 2021 hingga 2026 karena perusahaan energi berupaya
meningkatkan efisiensi energi.
Risiko keamanan siber menjadi perhatian yang berkembang
di sektor kelistrikan. Di
tengah meningkatnya digitalisasi dan penggunaan internet untuk teknologi operasional, ancaman yang
ditimbulkan oleh ransomware dan
serangan siber lainnya melonjak. Perusahaan listrik perlu melakukan pengamanan berlapis mulai
dari pemilihan dan penggunaan perangkat yang memiliki standar keamanan tinggi
dan tersertifikasi IEC.
Baca juga: Biar Tagihan Listrik Gak Jebol, Manfaatkan Tenaga Surya untuk Listrik di Rumah
Sebagai
sektor yang menyumbang 85 persen emisi karbon, sektor energi, termasuk
kelistrikan membutuhkan strategi perencanaan transformasi yang komprehensif dan
dukungan mitra digital yang mumpuni dan terstandardisasi.
Sektor
energi menjadi tonggak utama kesuksesan upaya dunia yang tengah bergerak menuju
masa depan yang lebih ramah lingkungan dan untuk itu mari kita sama-sama
mewujudkan dunia yang lebih hijau dan lebih sustainable
dengan menjadi #GREENHEROESForLife.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar