The HR Excellence Awards 2022 Dapuk Schneider Electric Jadi Perusahaan Terbaik dalam Diversity, Equity, dan Inclusion

Schneider Electric raih dua penghargaan bergengsi pada tahun 2022

Schneider Electric Indonesia kembali dipercaya untuk kedua kalinya memperoleh sertifikasi Great Place to Work. Tidak hanya itu, baru-baru ini The HR Excellence Awards 2022 juga memberikan penghargaan sebagai salah satu perusahaan terbaik dalam diversity, equity, and inclusion.

The HR Excellence Awards merupakan salah satu penghargaan HR bergengsi yang diselenggarakan oleh HumanResourcesOnline.net untuk keempat kalinya di Indonesia. Adapun sertifikasi Great Place to Work ini diperoleh bersama dengan lima kantor perwakilan Schneider Electric lainnya di Asia Tenggara.

Baca juga: Peran Edge Computing Menyempurnakan Fungsi AI di Industri

Penghargaan tersebut didapati dari survei yang dilakukan oleh Great Place to Work kepada lebih dari 11.000 karyawan Schneider Electric di enam kantor perwakilan di Asia Tenggara untuk mengetahui kepuasan, kepercayaan, dan dampak yang dirasakan karyawannya selama bekerja di perusahaan.

Cluster President Schneider Electric Indonesia and Timor Leste Roberto Rossi menyampaikan, penghargaan ini merupakan sebuah pencapaian atas upaya serta inisiatif berkelanjutan perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, aman, dan nyaman bagi seluruh karyawan.

Schneider Electric juga turut memastikan setiap karyawan memperoleh kesempatan yang sama, menghargai setiap individu berdasarkan keistimewaannya masing-masing, dan mendorong mereka untuk dapat mengenali serta mengeluarkan  potensi terbaiknya.

Baca juga: Setelah Era Revolusi Industri 4.0, Terbitlah Era Electricity 4.0

“Kami terus berinovasi dalam menciptakan platform media komunikasi internal yang efektif dan interaktif dengan pemanfaatan teknologi. Kami juga membangun ekosistem lingkungan kerja yang kolaboratif dan fleksibel,” kata Rossi. 

Di Indonesia, Schneider Electric memiliki sekitar 3.800 karyawan yang tersebar di Jakarta, Cikarang, dan Batam. Schneider Electric memiliki komitmen serius dalam mewujudkan kesetaraan gender di lingkungan kerja.

Lebih luas lagi, Schneider Electric melahirkan pemimpin-pemimpin perempuan di sektor energi. Dalam hal fleksibilitas kerja, Schneider Electric memiliki kebijakan Global Flexibility at Work yang memungkinkan perempuan dan laki-laki untuk menyeimbangkan hidup dan pekerjaan mereka, serta mendobrak stereotip gender.

Baca juga: Schneider Electric Adopsi Prinsip Universal Automation pada Semua Produk Software

Saat ini, lebih dari 20 persen jabatan pemimpin tim di Schneider Electric Indonesia diduduki oleh perempuan. Schneider Electric pun berkomitmen untuk terus meningkatkan proporsi ini menjadi dua kali lipat.

Di bidang HR, Schneider Electric Global juga telah memperoleh berbagai penghargaan, seperti Bloomberg Gender-Equality Index selama empat tahun berturut-turut mulai dari 2018 sampai 2021 dan Top 50 Diversity & Inclusion Leader dari Financial Times.

Peran Edge Computing Menyempurnakan Fungsi AI di Industri

Artificial intelligence bisa lebih optimal dengan bantuan teknologi edge computing

Schneider Electric mengungkapkan bahwa pemanfaatan artificial intelligence (AI) perlu ditunjang dengan sistem arsitektur teknologi informasi (IT) yang aman, dapat memproses data secara cepat, dan tanpa latensi untuk meningkatkan ketahanan dan keandalan operasional. 

Menurut penelitian IBM Global AI Adoption Index 2021hampir 90 persen profesional di bidang IT mengatakan bahwa kemampuan untuk melakukan pemrosesan data di tempat di mana data tersebut berada merupakan kunci dari adopsi teknologi AI

Di sinilah peran edge computing. Untuk dapat berfungsi secara maksimal, AI membutuhkan edge data center yang tangguh yang berfokus pada penyimpanan data di lokasi untuk pemrosesan yang lebih cepat, keamanan yang lebih baik, dan kinerja yang lebih efisien.

Baca juga: Biar Tagihan Listrik Gak Jebol, Manfaatkan Tenaga Surya untuk Listrik di Rumah

Edge computing memungkinkan manajer IT dan manajer operasional mengelola dan mengolah data lebih dekat dengan sumbernya. Selain itu juga bisa mempersingkat proses transmisi data sehingga analisis data secara real time dapat dilakukan dengan lebih akurat, tanpa kendala jaringan.

AI telah terbukti dapat menghadirkan berbagai terobosan dan membawa manfaat luar biasa yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan bagi berbagai industri dan fungsi bisnis.

Tatanan normal baru (new normal) juga turut mendorong adopsi AI dan teknologi machine learning (ML) untuk memberikan wawasan yang memungkinkan perusahaan untuk mengenali pola penggunaan, mempelajari kemampuan operasional mereka, meningkatkan kualitas perkiraan penjualan, menyederhanakan komunikasi, dan memberikan pengalaman yang dipersonalisasi.

Baca juga: Setelah Era Revolusi Industri 4.0, Terbitlah Era Electricity 4.0

Business Vice President Secure Power Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Yana Achmad Haikal mengatakan, kehadiran AI telah mengubah fungsi komputer menjadi jauh lebih pintar dan mampu memenuhi kebutuhan hidup yang selalu berubah.  

“Karena kemajuan ini, banyak industri memanfaatkan machine learning untuk mempercepat proses dan mengurangi efek bias manusia. Akan tetapi, untuk dapat mengoptimalkan fungsi AI, kualitas transmisi dan komputasi data sangat penting,” kata Yana. 

Chief Information Officer (CIO), lanjutnya, perlu memastikan bahwa kompleksitas data dan silo data dapat dikurangi. Harus pula dipastikan bahwa platform yang tepat telah tersedia sebelum menerapkan AI.

Fungsi edge computing bagi AI

Edge computing menawarkan beragam keuntungan bagi perusahaan-perusahaan yang hendak menerapkan AI atau meningkatkan kinerja AI yang digunakan, termasuk di antaranya kecepatan, kemungkinan pengambilan keputusan secara real-time, serta keamanan yang lebih baik secara fisik dan digital.

Kecepatan sangat dibutuhkan dalam penerapan AI, tapi umumnya perusahaan dibebani dengan besarnya jumlah data mentah yang dipakai oleh AI.

Dengan melakukan pemrosesan data di tempat (on-site), perusahaan dapat mengambil keputusan secara real-time karena proses berlangsung dengan lebih cepat. Pada akhirnya, ini berdampak pada peningkatan produktivitas dan penghematan biaya dengan mengurangi biaya-biaya tak terduga, seperti kerusakan mesin maupun downtime.

Baca juga: Schneider Electric Adopsi Prinsip Universal Automation pada Semua Produk Software

Di sisi lain, risiko keamanan data, baik secara fisik maupun digital menjadi kekhawatiran utama pelaku usaha di era digital ini. Aksesibilitas dan kompatibilitas perangkat adalah salah satu risiko keamanan terbesar pada data center di mana third party plug ins dan perangkat internet-of-things (IoT) lebih dari sekadar kenyamanan. 

Edge computing mengamankan data sensitif di titik terjauh dalam jaringan perusahaan. Singkatnya, Edge computing juga dapat mengisolasi dan melindungi data.

Selain itu, lebih luas lagi, AI juga banyak dimanfaatkan untuk meningkatkan dan mengevaluasi interaksi perusahaan dengan pelanggan. Perusahaan dapat memperoleh keunggulan kompetitif dengan melibatkan pelanggan mereka secara lebih tepat dan memprediksi kebutuhan mereka. 

Baca juga: Tingkatkan Sustainability, Ketahanan, dan Efisiensi Perusahaan dengan Cybersecurity Remote Connection

Jika digabungkan dengan edge, edge AI dapat membuka kemungkinan baru bagi bisnis dalam berinteraksi dengan pelanggan mereka.

Penggabungan antara AI dan edge computing akan menghasilkan manfaat yang luar biasa bagi pelaku industri. Dengan komputasi yang lebih cepat dalam menghasilkan insight, keamanan data yang lebih baik, serta kontrol operasional yang lebih efisien, tentu akan mendatangkan keuntungan kompetitif di era serba digital seperti saat ini. Selain itu, kehadiran jaringan 5G akan semakin menunjang pengalaman operasional yang bebas hambatan,” kata Yana.

Setelah Era Revolusi Industri 4.0, Terbitlah Era Electricity 4.0

Era Electricity 4.0

Internet of things (IoT) dan revolusi industri 4.0 tengah membawa kita pada era Electricity 4.0. Era di mana listrik dan digital saling bergantung serta tidak lagi dapat dipisahkan satu sama lain.

Bagaimana mungkin Anda dapat menonton video streaming, menggunakan laptop, dan perangkat smart home tanpa ada keduanya yang terhubung secara bersamaan?

Begitu pula pabrik yang semakin terkoneksi dengan mesin dan perangkat digital, ketersediaan akses internet, dan listrik selama 24/7 tanpa gangguan menjadi sebuah keharusan yang tidak dapat dinegosiasikan.

Baca juga: Belajar Gratis Data Center di Schneider Electric University

Pemanfaatan teknologi digital dikombinasikan dengan listrik akan semakin luas dan masif. Salah satunya adalah untuk pengembangan kendaraan listrik yang kian gencar digalakkan untuk mencari alternatif bahan bakar fosil yang lebih ramah lingkungan dan dapat diperbarui.

Tentu saja listrik menjadi alternatif yang tepat karena merupakan vektor terbaik untuk dekarbonisasi. Sementara itu, teknologi digital yang disematkan pada kendaraan listrik memungkinkan pemiliknya memiliki visibilitas yang lebih baik terhadap performa kendaraannya untuk meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan efisiensi.

Di sektor retail dan fashion, teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) juga mulai dimanfaatkan untuk memberikan pengalaman baru bagi konsumen.  Hal ini berarti keandalan listrik dan teknologi digital menjadi faktor yang krusial.

Baca juga: Schneider Electric Ajak SMK Seluruh Indonesia Promosikan Lingkungan Sekolah Hijau

Kemajuan peradaban dunia ini memberikan tekanan besar bagi sektor kelistrikan untuk dapat meningkatkan suplai tanpa mengorbankan keberlanjutan bumi. Sektor kelistrikan juga wajib mengelola sistem pendistribusian dengan lebih efisien dan andal.

Pemanfaatan teknologi cerdas yang terkoneksi pun dapat digunakan untuk mengurangi kerugian sekaligus memanfaatkan secara optimal sumber daya listrik yang sudah ada dan memberikan kendali lebih banyak kepada operator distribusi atas jaringan mereka.

Schneider Electric sebagai pemimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi melihat transformasi sektor kelistrikan masa depan, khususnya dalam sistem jaringan distribusi perlu mencakup beberapa area sebagai berikut:

1. Visibilitas menyeluruh atas seluruh aset jaringan

Bertumbuhnya jumlah distributed energy resources (DER) dari sumber daya terbarukan yang terjadi sebagai bagian dari upaya menekan emisi karbon, serta pertumbuhan penetrasi kendaraan listrik akan semakin meningkatkan kompleksitas dalam pengelolaan jaringan distribusi listrik.

Hal itu disebabkan oleh output listrik dari DER sangat bergantung dari kondisi alam sehingga tidak dapat diprediksi. Begitu pula dengan kapan, di mana, dan jumlah kendaraan listrik akan melakukan pengisian daya.  Kondisi ini menyebabkan ketidakpastian dan variabilitas yang tinggi dalam pengoperasian jaringan distribusi listrik.

Baca juga: Schneider Electric Adopsi Prinsip Universal Automation pada Semua Produk Software

Di sisi lain, operator juga perlu untuk mengelola sistem jaringan lamanya. 

Untuk menjembatani kompleksitas tersebut, operator membutuhkan visibilitas dan kontrol lebih untuk dapat mengoptimalkan aset yang terhubung ke jaringan. Tujuannya untuk meningkatkan keandalan dalam menyediakan akses listrik yang merata dan sesuai dengan kebutuhan tiap wilayah.

Pemanfaatan platform advanced distribution management system (ADMS) memberikan visibilitas menyeluruh bagi operator untuk memantau, mengelola, dan mengoptimalkan seluruh aset jaringan distribusinya baik jaringan tradisional maupun DER.

ADMS memiliki fungsi untuk mengelola fluktuasi tegangan dan arus balik daya, mengotomatiskan pemulihan pemadaman, dan mengoptimalkan kinerja jaringan distribusi. Pada akhirnya, upaya ini dapat meningkatkan kepuasan konsumen terhadap layanan perusahaan.

2. Kendali jarak jauh dan kemampuan analitik secara real time

Gardu distribusi sebagai penyalur tenaga listrik dari pembangkit ke pengguna akhir perlu dipantau secara berkelanjutan. Bila penyaluran energi listrik mengalami gangguan seperti padam dan pemulihan pemadaman yang lama, maka dapat berakibat adanya keluhan dari konsumen.

Dengan pemanfaatan teknologi digital seperti Smart Ring Main Unit (RMU), operator dapat melakukan kontrol jarak jauh secara real time terhadap seluruh gardu distribusi, meningkatkan keamanan dan keandalan distribusi listrik, mendeteksi kesalahan lebih awal, secara otomatis mengkonfigurasi ulang jaringan setelahnya, serta mengoptimalkan kinerja jaringan dengan kemampuan analitik.

Inovasi terbaru Smart RMU Kubikel TM Fully Gas Insulated dari Schneider Electric lebih ramah lingkungan karena tidak lagi menggunakan gas SF6 yang menghasilkan emisi gas rumah kaca.

Baca juga: Tingkatkan Sustainability, Ketahanan, dan Efisiensi Perusahaan dengan Cybersecurity Remote Connection 

Smart RMU terkoneksi dengan arsitektur EcoStruxure Grid yang dapat mengintegrasikan dan mengelola data untuk pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan. Solusi ini juga telah dilengkapi dengan sensor termal nirkabel dan aplikasi telepon pintar menggantikan infra-red thermal scanning; serta dapat memberikan peringatan dini terhadap suatu kondisi yang berpontensi memicu terjadinya masalah koneksi, potensi kebakaran atau percikan api akibat gangguan arus hubungan singkat.

Pada akhirnya, upaya ini memungkinkan pengelolaan biaya operasional dan pemeliharaan yang lebih efisien.

3. Keamanan data

Volume data tumbuh secara global dengan kecepatan yang luar biasa. International Data Corporation (IDC) memperkirakan, volume data akan tumbuh dari 33 zettabytes pada 2018 menjadi 175 zettabytes pada 2025, mewakili peningkatan 530 persen dalam tujuh tahun.

Tren itu juga berlaku untuk sektor energi yang sedang direvolusi oleh big data. Mordor Intelligence memperkirakan bahwa pasar analitik data besar di sektor energi akan tumbuh pada CAGR lebih dari 11 persen dari 2021 hingga 2026 karena perusahaan energi berupaya meningkatkan efisiensi energi.

Risiko keamanan siber menjadi perhatian yang berkembang di sektor kelistrikan. Di tengah meningkatnya digitalisasi dan penggunaan internet untuk teknologi operasional, ancaman yang ditimbulkan oleh ransomware dan serangan siber lainnya melonjak. Perusahaan listrik perlu melakukan pengamanan berlapis mulai dari pemilihan dan penggunaan perangkat yang memiliki standar keamanan tinggi dan tersertifikasi IEC.

Baca juga: Biar Tagihan Listrik Gak Jebol, Manfaatkan Tenaga Surya untuk Listrik di Rumah

Sebagai sektor yang menyumbang 85 persen emisi karbon, sektor energi, termasuk kelistrikan membutuhkan strategi perencanaan transformasi yang komprehensif dan dukungan mitra digital yang mumpuni dan terstandardisasi.

Sektor energi menjadi tonggak utama kesuksesan upaya dunia yang tengah bergerak menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan dan untuk itu mari kita sama-sama mewujudkan dunia yang lebih hijau dan lebih sustainable dengan menjadi #GREENHEROESForLife.

Schneider Electric Adopsi Prinsip Universal Automation pada Semua Produk Software

Teknologi Schneider Electric

Industri masa depan perlu menciptakan bisnis yang lebih eko-efisien, gesit, dan tangguh melalui  penerapan automasi industri yang terbuka, kolaboratif, serta berpusat pada software.

Hal itu diungkapkan oleh  Schneider Electric pada acara pembukaan Indonesia 4.0 Conference & Expo 2022.

Schneider Electric juga berbagi tentang pengalaman dalam mentransformasi pabriknya di Batam dan Cikarang menuju smart and sustainable factory.

Schneider Electric juga menampilkan rangkaian solusi dan teknologi automasi yang dapat mendukung pelaku industri di Indonesia untuk mewujudkan hal tersebut.

Baca juga: Belajar Gratis Data Center di Schneider Electric University

Business Vice President Industrial Automation Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Martin Setiawan dalam kata sambutannya mengatakan, di tengah adaptasi terhadap adopsi teknologi, sektor industri juga mengemban misi global untuk menekan emisi karbon dan mencapai target emisi nol bersih.

Untuk mewujudkan hal itu, sektor industri perlu mengevaluasi roadmap transformasi digitalnya agar lebih tepat dan efektif dalam mendukung terciptanya pabrik yang pintar dan sustainable.

“Di Schneider Electric, kami percaya dan telah membuktikan sendiri bagaimana penerapan software berlandaskan automasi universal (universal automation), penguatan keamanan siber, dukungan sumber daya manusia (SDM) digital terlatih, dan ekosistem kemitraan yang kolaboratif,”  ujar Martin.

Baca juga: Tingkatkan Sustainability, Ketahanan, dan Efisiensi Perusahaan dengan Cybersecurity Remote Connection

Hal tersebut menjadi aspek penting dalam mengakselerasi dan mewujudkan potensi penuh dari revolusi industri 4.0 untuk keberlanjutan bisnis dan bumi.

“Pabrik kami di Batam dan Cikarang menjadi bukti nyata transformasi pabrik pintar dan sustainable. Bahkan, pabrik kami di Cikarang juga telah menerapkan pemanfaatan panel surya sebagai sumber energi bersih dan telah berhasil mengurangi emisi karbon hingga 181 ton karbon dioksida per tahun atau setara dengan menanam 900 pohon per tahun,” jelas Martin.

Sebagai informasi, prinsip automasi universal menghilangkan hambatan yang selama ini sering kali terjadi akibat perbedaan standardisasi sistem dari teknologi yang digunakan.

Baca juga: Biar Tagihan Listrik Gak Jebol, Manfaatkan Tenaga Surya untuk Listrik di Rumah

Automasi universal juga mempermudah para pelaku industri untuk merancang sistem arsitektur yang terbuka, kemudahan terintegrasi secara horizontal (OT) dan vertical (IT), serta fleksibilitas dalam melakukan ekspansi produksi di masa yang akan datang. 

Automasi universal berdasarkan standar IEC61499 memungkinkan fasilitas produksi manufaktur dan mempercepat proses industri bahkan dari jarak jauh sekali pu .

Penerapan automasi universal juga berpotensi untuk melakukan pemeliharaan secara lebih proaktif dan prediktif sehingga dapat meningkatkan efisiensi sekitar 8-12 persen dibandingkan pemeliharaan preventif dan hingga 40 persen dibandingkan pemeliharaan reaktif.

Tingkatkan Sustainability, Ketahanan, dan Efisiensi Perusahaan dengan Cybersecurity Remote Connection

Schneider Electric dan Claroty saling bekerja sama

Pemimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi, Schneider Electric mengumumkan kerja samanya dengan Claroty.

Claroty sendiri merupakan perusahaan keamanan terkemuka untuk sistem siber-fisik (cyber-physical) lintas industri, layanan kesehatan, dan lingkungan komersial.

Melalui kerja sama tersebut, kedua perusahaan mengeluarkan layanan terbaru untuk connected service yang dilengkapi dengan Cybersecure Remote Connection.

APAC Connected Service Lead Schneider Electric Jessica Owen mengatakan, pemeliharaan cyber security untuk aset fisik adalah hal yang sangat penting.

Baca juga: Inisiatif Sustainability Pabrik Pintar Schneider Electric Cikarang

Tanpa memiliki cara terkoneksi yang aman secara siber, tim service akan mengalami keterbatasan, baik dalam melaksanakan dukungan dari jarak jauh melalui saluran telepon maupun kunjungan langsung ke lokasi yang memakan biaya dan waktu.

"Solusi bersama dengan Claroty memberikan keleluasaan bagi tim service untuk melihat dan menganalisis sebanyak mungkin informasi yang dapat diakses," kata Jessica.

Selain itu, pelanggan semakin memiliki kendali terhadap semua akses. Para manajer teknologi informasi pun dapat mengakses data secara transparan. Sistem cyber security secara keseluruhan juga ditingkatkan dengan enkripsi end-to-end dan otentikasi keamanan dari Claroty.

Baca juga: Biar Tagihan Listrik Gak Jebol, Manfaatkan Tenaga Surya untuk Listrik di Rumah

Sementara itu, APJ Channel Sales Lead Claroty Nick Nindra mengatakan bahwa penawaran layanan baru tersebut semakin melengkapi portfolio layanan jarak jauh terhubung dengan Schneider Electric.

“Kami bangga dapat meningkatkan kemajuan ini yang dibuat khusus untuk memenuhi kebutuhan operasional, administratif, dan keamanan jaringan industri, jelas Nindra.

Setelah diaktifkan, Cybersecure Remote Connection akan menjadi pintu masuk akses jarak jauh yang dapat diandalkan, tanpa hambatan, dan sangat aman.

Connected Services memberikan keuntungan yang jelas dengan mengurangi waktu rata-rata untuk perbaikan (mean time to repair) dalam beberapa cara.

Baca juga: Belajar Gratis Data Center di Schneider Electric University

Ketika alarm memberikan peringatan kepada operator tentang suatu masalah dan meminta bantuan, alih-alih mengandalkan metode komunikasi verbal tradisional melalui telepon, pelanggan dapat mengaktifkan Cybersecure Remote Connection, dan tim engineer di Schneider Electric dapat memulai penyelesaian masalah segera setelah melakukan log in.

Banyak masalah yang sebelumnya memerlukan waktu tambahan dan biaya perjalanan, kini dapat diselesaikan dengan cepat dan efisien melalui portal virtual Cybersecure Remote Connection.

Apabila tetap memerlukan kehadiran secara fisik untuk menyelesaikan masalah, tim engineer dapat tiba di lokasi dengan sudah mengetahui detil lengkap situasi dan langkah untuk menyelesaikan masalah lebih cepat.

Manfaat maksimal

Cybersecure Remote Connection juga memungkinkan pemeriksaan terhadap kinerja sistem yang sedang berjalan. Para ahli dari tim Schneider Electric Connected Service dapat melakukan log in sesering yang diinginkan pelanggan untuk melakukan pemeriksaan dan menyelesaikan masalah secara proaktif.

Bisnis saat ini mengandalkan teknologi digital yang terkoneksi untuk tetap kompetitif. Schneider Electric telah merancang layanan digital untuk membantu pelanggan mendapatkan manfaat maksimal dari aset mereka yang saling terkoneksi.

Para ahli engineer menggabungkan keahlian mereka dengan teknologi mutakhir untuk menganalisa data dan secara proaktif mengidentifikasi area intervensi yang dapat memberikan manfaat maksimal bagi pengguna.

Baca juga: Schneider Electric Ajak SMK Seluruh Indonesia Promosikan Lingkungan Sekolah Hijau

Platform Claroty memberikan fungsi tambahan lain untuk menjembatani pelanggan dan para ahli di layanan digital Schneider Electric untuk dapat berkolaborasi dengan lebih cepat dan efisien, dan selalu aman.

Dengan digitalisasi, tingkat perangkat yang terkoneksi ke internet yang menghubungkan orang-ke-orang, orang-ke-perangkat, dan perangkat-ke-perangkat meningkat dengan cepat. 

Connected services dari Schneider Electric membantu pelanggan untuk mendapatkan manfaat maksimal dari aset-aset yang terkoneksi