Apa Itu Sustainable and Smart Living di Era Digital?

Gaya hidup smart living dan sustainability living

Pemanfaatan teknologi digital di sektor properti, mulai dari gedung komersial, apartemen, hingga perumahan terus meningkat. Tidak sedikit pula pengembang properti yang menawarkan konsep smart living sebagai nilai jual. 

Akses dan kualitas jaringan internet yang semakin baik, ketersediaan produk rumah tangga yang sudah dilengkapi dengan internet of things (IoT), dan konsumen yang terampil dalam penggunaan tekonologi menjadi pendorong meningkatnya minat konsumen terhadap konsep hunian pintar.

Baca juga: Schneider Living Space Hadir untuk Edukasi Masyarakat Konsep Hunian Smart Living

Pada dasarnya, ada tiga faktor penting dalam membuat perencanaan sistem smart living yang harus diperhatikan.

Pertama, teknologi smart living yang hendak digunakan harus memenuhi kebutuhan pemilik hunian dalam meningkatkan kualitas hidupnya.

Kedua, sistem smart living yang digunakan harus disesuaikan dengan spesifikasi teknis dari beban listrik di rumah.

Baca juga: Data Center Modular untuk Mendukung Langkah Digitalisasi Perusahaan

Ketiga, menentukan mitra penyedia dan installator barang smart living juga harus tepercaya. 

Eksistensi dan rekam jejak brand menjadi faktor penting yang perlu menjadi prioritas dalam pemilihan mitra. Dalam hal ini, Schneider Electric yang sudah hadir di Indonesia sejak 50 tahun serta memiliki rekam jejak mumpuni dalam transformasi digital di bidang pengelolaan energi dan automasi.

Net-zero emission

Penerapan smart and sustainable living juga bisa menjadi kunci dalam mewujudkan masa depan tanpa emisi karbon.

Teknologi digital yang dikombinasikan dengan elektrifikasi atau dikenal dengan istilah electricity 4.0 dapat mengubah hunian menjadi lebih tangguh, lebih hemat energi, lebih personal dan pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup penghuni.

Selain itu, menciptakan kondisi interior yang mampu terlihat efisien, aman, nyaman, dan estetik adalah poin utama dari konsep smart living. Penerapan perangkat smart living juga perlu dikonsepkan secara matang agar menyatu dengan desain interior yang diinginkan pemilik rumah.

Baca juga: Manfaat dan Kekurangan Sistem Automasi bagi Industri

Penggunaan furnitur sebagai sekat ruangan area open space, ventilasi sebagai sumber cahaya dan sirkulasi udara, serta penggunaan perabot multifungsi bisa menjadi ide padu padan rumah berkonsep smart living.

Pemilihan sakelar juga menjadi cara sederhana karena saat ini tersedia sakelar yang desainnya elegan dan dapat dicetak sesuai dengan keinginan atau disesuaikan dengan konsep desain interior rumah, seperti AvatarOn dari Schneider Electric.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai Schneider Electric dan solusi smart living lain, silakan kunjungi https://www.se.com/id/id/home/smart-home/wiser/homeowner.jsp.

Schneider Living Space Hadir untuk Edukasi Masyarakat Konsep Hunian Smart Living

Schneider Living Space di Kembangan, Jakarta Barat

Schneider Electric, perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan energi dan automasi menghadirkan Schneider Living Space di Kembangan, Jakarta Barat.

Schneider Living Space merupakan sebuah experience center yang memberikan pengalaman nyata bagi masyarakat yang ingin memiliki konsep hunian smart dan sustainable.

Pemanfaatan teknologi digital di sektor properti, mulai dari gedung komersial, apartemen, hingga perumahan terus meningkat. Tidak sedikit pula pengembang properti yang menawarkan konsep smart living sebagai nilai jual. 

Baca juga: Melirik Peran AI dalam Mengatasi Disrupsi Digital pada Industri

Akses dan kualitas jaringan internet yang semakin baik, ketersediaan produk rumah tangga yang sudah dilengkapi dengan internet of things (IoT), dan konsumen yang terampil dalam penggunaan tekonologi menjadi pendorong meningkatnya minat konsumen terhadap konsep hunian pintar.

Menurut studi Statista, pendapatan pasar smart home di Indonesia diprediksi dapat mencapai hingga 695,5 juta dollar Amerika Serikat (AS) pada 2025. 

Potensi pasar yang besar tersebut perlu dibarengi dengan mempersiapkan para arsitek dan kontraktor pengetahuan dan keahlian terkait arsitektur smart home.

Baca juga: Data Center Modular untuk Mendukung Langkah Digitalisasi Perusahaan

Hal terpenting yang perlu dicatat untuk mewujudkan konsep hunian pintar adalah dapat meningkatkan kualitas hidup penghuninya serta berdampak positif terhadap lingkungan.

Perlu diketahui juga bahwa 34 persen emisi karbon dunia dihasilkan dari sektor residensial. Dengan teknologi digital, kita dapat membuat rumah menjadi lebih cerdas, efisien, dan mandiri. Schneider Electric menyebutnya dengan istilah sustainable smart home of the future.

Kehadiran Schneider Living Space pun diharapkan dapat menjadi pusat percontohan dan edukasi bagi pelaku industri properti serta konsumen akhir terkait konsep smart and sustainable living.

Tidak hanya itu, pengunjung juga dapat melihat konsep smart living masa depan yang terintegrasi dengan electric vehicle (EV) charging yang akan menjadi kebutuhan di masa mendatang seiring semakin berkembangnya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Baca juga: Manfaat dan Kekurangan Sistem Automasi bagi Industri

Schneider Living Space terdiri dari area safety and sustainable solution, area smart living solution, dan area connected room solution. Pengunjung dapat mencoba secara langsung solusi smart living dari Schneider Electric di ketiga area ini.

Untuk memudahkan pengununjung yang datang, konsultan dari mitra Schneider Electric, yakni Trinity Solusi Powerindo akan memberikan konsultasi terkait perencanaan dan instalasi sistem smart living yang tepat dan efisien.

Selain sebagai experience center, Schneider Living Space juga dilengkapi dengan fasilitas coworking space yang dapat menjadi tempat berkumpul para arsitek dan pelaku properti untuk saling berbagi serta bertukar ilmu terkait tren terbaru di sektor properti.

Data Center Modular untuk Mendukung Langkah Digitalisasi Perusahaan

data center modular dari Schneider Electric

Telah hadir setidaknya sejak satu dekade yang lalu, teknologi data center modular prefabrikas menawarkan alternatif yang lebih cepat, hemat biaya, dan skalabel dibandingkan data center tradisional.

Data center modular adalah pilihan yang semakin menarik karena skalabilitasnya yang mudah. Selain itu, sudah banyak produsen data center modular yang juga menyediakan layanan cloud hyperscale untuk mendukung data center all-in-one.

Baca juga: Bangunan Hemat Energi: Jalan Menuju Inovasi Berkelanjutan

Berikut adalah beberapa faktor utama di balik lonjakan data center modular prefabrikasi dan bagaimana faktor-faktor tersebut membantu ekspansi cepat pada pasar data center.

1. Permintaan konsumen

Pertumbuhan media sosial, aplikasi game, dan layanan media streaming telah menciptakan permintaan akan kapasitas cloud yang tumbuh secara eksponensial. Penyedia layanan cloud yang menghosting aplikasi konsumen ini berlomba untuk membangun jejak data center global mereka secepat mungkin.

2. Keberlanjutan data center modular

Saat ini, banyak penyedia jasa data center modular yang berlomba menghadirkan teknologi terbaik. Salah satunya adalah perusahaan asal Prancis, Schneider Electric yang saat ini sedang berfokus pada keberlanjutan di seluruh proses pembangunan data center modular.

3. Transformasi digital

Transformasi digital adalah salah satu pendorong utama data center modular all-in-one karena banyak perusahaan, sekolah, fasilitas kesehatan, penyedia colocation, dan hyperscaler mencoba untuk memenuhi permintaan untuk mendukung proses digitalisasi.

4. Jaringan tepi

Perusahaan menerapkan teknologi sensor di network edge atau jaringan tepi di berbagai industri vertikal, termasuk manufaktur dan ritel.

Untuk mengurangi biaya bandwidth dan menghindari masalah latensi, perusahaan pun berusaha memproses data internet of things (IoT) mereka sedekat mungkin dengan tempat pembuatannya. Itu berarti, data center modular prefabrikasi dibutuhkan di setiap pabrik manufaktur atau lokasi ritel.

5. Diandalkan di berbagai wilayah

Data center modular prefabrikasi juga diminati oleh militer dan perusahaan yang bekerja di daerah terpencil dan terluar. Mereka membutuhkan sistem data center yang kukuh dan andal di lingkungan yang jauh dari jangkauan jaringan pusat.

Sebagai informasi, Schneider Electric telah membuat 90 persen suku cadang data center modular untuk mengurangi pemborosan, mengoptimalkan efisiensi, dan mengurangi jejak karbon pada data center.

Baca juga: Melirik Peran AI dalam Mengatasi Disrupsi Digital pada Industri

Selain itu, Schneider Electric juga memiliki kemampuan untuk mengontrol rantai pasokannya untuk memaksimalkan efisiensi dan memastikan bahwa produk data center modular diproduksi secara berkelanjutan.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai data center modular, Anda bisa mengunjungi laman resmi Schneider Electric.

Manfaat dan Kekurangan Sistem Automasi bagi Industri

sistem automasi di sektor industri manufaktur

Secara sederhana, sistem automasi merupakan sebuah rancangan teknologi yang menggunakan mesin atau elektronik berupa sistem komputer pintar. Tujuan dari sistem automasi adalah efisiensi dalam mengoperasikan dan mengendalikan suatu kegiatan pada industri.

Adapun prinsip utama dari sistem automasi adalah untuk membantu sistem kerja industri dari melakukan tugas yang berulang agar proses yang dilakukan dapat lebih efisien dan cepat.

Baca juga: Bangunan Hemat Energi: Jalan Menuju Inovasi Berkelanjutan

Melansir laman Schneider Electric, berikut adalah beberapa manfaat dari sistem automasi yang telah mempercepat pertumbuhan sektor industri.

1. Kualitas produk lebih baik

Salah satu manfaat terbaik dari sistem automasi adalah dapat menciptakan dan merakit produk dengan konsistensi serta efisien. Beberapa kesalahan yang sering disebabkan oleh kesalahan manusia pun dapat dihindari.

2. Produksi yang konsisten

Sistem automasi memiliki potensi untuk mengurangi waktu produksi yang dibutuhkan pada suatu proses yang kompleks. Selain itu, kecepatan pemrosesan sistem otomatis juga jauh lebih efisien dan lebih cepat.

3. Akurasi dan presisi

Sangat penting untuk diingat bahwa aktuator pada sistem automasi dibuat untuk melakukan berbagai gerakan dengan presisi dan akurasi maksimal. Sebab, karakteristik dan fitur aktuator tidak akan berubah kecuali ada perubahan pada variabel kontrol atau sinyal umpan balik.

4. Kondisi kerja lebih nyaman dan terlindungi

Beberapa pemilik bisnis dan industri memilih cara produksi hibrida, yang berarti mereka menggunakan sistem otomatis dan masih mengandalkan tenaga manusia. Dalam kasus ini, pemilik meminimalisasi risiko pada lingkungan kerja jika terjadi sesuatu pada sistem produksi.

5. Kolaborasi yang lancar

Dengan tidak adanya sistem automasi, pekerja dan karyawan harus menyelesaikan semua tugas secara manual. Sebaliknya, setelah semua tugas penting diautomatisasi, mereka dapat menyelesaikan proses produksi secara lebih efektif dan mencegah pekerja dalam jumlah besar terjadi miskomunikasi.

Semua karyawan yang mengerjakan sebuah proyek pun dapat berkolaborasi dengan cara yang jauh lebih baik. Hal ini memberi seluruh tim dorongan kepercayaan diri, mengetahui bahwa mereka didukung oleh informasi yang akurat dan teknologi terbaru.

Meskipun sistem dan mesin automasi menawarkan berbagai manfaat dan mempercepat tingkat produktivitas berbagai sektor, mereka juga memiliki beberapa kekurangan dan kelemahan.

Baca juga: Melirik Peran AI dalam Mengatasi Disrupsi Digital pada Industri

Biasanya, semua sistem otomatis memiliki biaya perawatan yang tinggi. Sistem automasi juga cenderung memiliki konfigurasi ulang yang sulit dan menyebabkan keterbatasan fungsi.

Tak hanya itu, sistem automasi memiliki biaya investasi yang tinggi sehingga sulit dimiliki bagi bisnis skala kecil.

Namun, bila ditilik dari segi efisiensi dalam jangka panjang, sistem automasi perlu dipertimbangkan. Apalagi, semua industri harus melakukan transformasi digital agar tidak tertinggal jauh dengan disrupsi yang telah terjadi di era saat ini.

Melirik Peran AI dalam Mengatasi Disrupsi Digital pada Industri

AI dapat membantu perusahaan mengatasi masalah dalam adaptasi disrupsi digital

Disrupsi teknologi menjadi salah satu faktor dalam mencapai transformasi digital. Teknologi artificial intelligence (AI) pun punya peran tersendiri dalam hal ini.

Selain cerdas, teknologi AI juga harus bermanfaat. Dengan prinsip ini, AI perlu dibangun dan diterapkan untuk menghasilkan data yang berkontribusi meningkatkan pengambilan keputusan, produktivitas, dan efisiensi untuk bisnis dan industri.

Perlu diketahui, bisnis tidak hanya mengenai tantangan rantai pasokan dan kekurangan kompetensi tenaga kerja. Industri juga dituntut untuk memikul tanggung jawab pengurangan emisi karbon.

Baca juga: Schneider Electric Berbagi Kisah Para Pemimpin Wanita Inspiratif Mewujudkan Kesetaraan Gender

Semua itu mendorong industri untuk merespons dengan merencanakan kembali lanskap bisnis mereka. Mereka tahu bahwa meletakkan dasar untuk bisnis yang berkelanjutan melalui transisi energi dengan AI sebagai enabler adalah cara mengatasi tantangan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan iklim.

Transisi energi bisa cepat, jika dikoordinasikan, untuk mencapai tujuan net-zero. Namun, transisi ini membutuhkan investasi yang signifikan dan AI dapat berkontribusi secara substansial untuk mempercepat transisi energi yang andal serta berbiaya rendah.

Bagi Schneider Electric, tujuan tersebut dapat diraih dengan menghadirkan perangkat lunak dan layanan inovatif dalam membantu perusahaan lain dalam mewujudkan integrasi automasi perangkat lunak berbasis data.

Baca juga: Bangunan Hemat Energi: Jalan Menuju Inovasi Berkelanjutan

Berdasarkan agenda keberlanjutan serta kebutuhan untuk mempercepat dekarbonisasi dan meningkatkan efisiensi, energi dan automasi perlu berjalan dalam lingkungan data yang sama.

Integrasi itu terbukti memberikan manfaat langsung berupa penghematan Capex perusahaan hingga 20 persen, penghematan penggunaan energi proses hingga 10 persen, pengurangan waktu henti hingga 15 persen, dan peningkatan profitabilitas hingga 3 persen.

Kebutuhan untuk mendorong keberlanjutan dan efisiensi di tingkat perusahaan menjadikan manajemen perusahaan lebih terintegrasi.

Baca juga: Tak Hanya Efisien, Edge Computing Juga Berperan Mengurangi Emisi Karbon

Sumber daya dan data yang dulunya dikelola di masing-masing lokasi, kini terintegrasi dan dikelola di pusat operasi terpadu dengan tujuan untuk menghemat Capex serta mencapai keberlanjutan di samping meningkatkan efisiensi.

Prasyarat untuk tren integrasi besar ini adalah digitalisasi. Digitalisasi memungkinkan perusahaan untuk mengintegrasikan situs mereka dan seluruh rantai pasokan untuk mendapatkan visibilitas dan kontrol yang lebih baik atas kinerja sebuah sistem.

Digitalisasi juga meningkatkan efisiensi kinerja dan memfasilitasi transisi energi. Peluang untuk mendorong keberlanjutan terletak pada penerapan berbagai teknologi digital. Kesinambungan bisnis dan terobosan masa depan di seluruh industri bergantung pada pemanfaatan teknologi guna mengatasi berbagai tantangan.

Bangunan Hemat Energi: Jalan Menuju Inovasi Berkelanjutan

rumah hemat energi

Secara sederhana, bangunan hijau atau bangunan hemat energi disebut sebagai struktur yang dirancang secara eksklusif untuk menawarkan pengurangan jumlah keseluruhan energi secara signifikan yang digunakan oleh sebuah bangunan.

Akan tetapi, untuk mewujudkan bangunan hemat energi, ada beberapa fitur yang saling terintegrasi, berikut di antaranya.

1. Bahan konstruksi berkelanjutan

Ketika berbicara tentang pembangunan berkelanjutan dan membangun rumah hemat energi, pemilik bisnis di seluruh dunia telah menemukan ide-ide baru untuk mendukung bangunan ramah lingkungan. Konstruksi setiap jenis bangunan, baik itu rumah tangga, industri, atau komersial, membutuhkan beberapa sumber daya, yang mengarah pada pelepasan polutan, senyawa, dan minyak.

Baca juga: Begini Cara Membangun Sebuah Gedung Menggunakan Konsep Net-Zero

Di sisi lain, bahan konstruksi yang digunakan dalam membangun bangunan yang sehat, biasanya termasuk baja daur ulang, panel insulasi vakum, alternatif kayu bambu, dinding beton berinsulasi, panel insulasi struktural, dll.

2. Ventilasi dan kontrol kelembaban

Rumah kedap udara dapat melindungi kesehatan Anda dan mencegah hilangnya energi dengan margin yang besar. Sederhananya, semakin sedikit celah dan kebocoran di dalam rumah, semakin sulit bagi udara untuk keluar dan masuk.

Jadi, bahkan dalam kondisi cuaca ekstrem, sistem pendingin dan pemanas tidak harus berfungsi penuh, menghemat uang dan energi. Penetrasi dinding pipa, penyegelan saluran HVAC, dan pengupasan cuaca jendela adalah beberapa dari banyak lokasi untuk penyegelan udara.

3. Panel listrik tenaga surya

Berkali-kali, para peneliti dan ahli profesional di seluruh dunia telah menekankan manfaat dan keuntungan berinvestasi dalam sumber energi terbarukan, seperti tenaga air, panel surya, dan kincir angin.

Saat mendesain bangunan yang hijau dan sehat, hal pertama yang disarankan oleh para desainer dan pembangun adalah memasang panel listrik tenaga surya. Ini secara efektif mengubah sinar matahari menjadi listrik dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, seperti gas alam, minyak, dan batu bara.

Baca juga: Tak Hanya Efisien, Edge Computing Juga Berperan Mengurangi Emisi Karbon

Dengan kata lain, ini juga memastikan bahwa sebuah bangunan tidak berkontribusi terhadap degradasi lingkungan sambil menurunkan jumlah total tagihan energi dengan margin yang cukup besar.

4. Integrasi sistem automasi rumah

Kombinasi inovatif dari digitalisasi dan teknologi canggih telah menghasilkan serangkaian sistem automasi rumah yang efektif dan sangat produktif.

Kedua hal tersebut adalah kombinasi perangkat lunak dan perangkat keras yang terhubung ke jaringan nirkabel untuk mengontrol peralatan rumah tangga melalui perangkat pintar, seperti tablet atau smartphone. Selain itu, sistem tersebut juga dapat dikendalikan dari jarak jauh saat Anda tidak di rumah.

Baca juga: Schneider Electric Berbagi Kisah Para Pemimpin Wanita Inspiratif Mewujudkan Kesetaraan Gender

Ada beberapa jenis sistem automasi rumah atau smart home yang dapat Anda pasang, seperti automasi rumah berbasis saluran listrik, automasi rumah nirkabel, dan automasi rumah kabel. Semua perangkat ini akan memastikan bahwa rumah Anda membuang energi minimal sambil menghemat sejumlah besar uang untuk tagihan listrik Anda.

Apa keuntungan rumah hemat energi?

Membangun gedung yang cerdas, futuristik, dan sehat adalah langkah awal untuk membangun dunia yang hijau dan berkelanjutan untuk generasi mendatang. Lihatlah beberapa dari banyak manfaat dan keuntungan berinvestasi di rumah hemat energi:

  • Pengurangan kehilangan energi secara sia-sia dan tagihan listrik.
  • Semua sistem dan desain efisien yang terpasang menawarkan kontrol yang lebih baik.
  • Rumah hemat energi menawarkan lingkungan hidup yang lebih nyaman dan sehat.
  • Karena rumah hemat energi dibangun dengan cermat, mereka memiliki nilai jual kembali yang lebih baik.
  • Karena dibangun oleh profesional ahli, rumah hemat energi tidak memerlukan perbaikan dan penggantian secara cepat.

Menuju masa depan berkelanjutan

Sebagai informasi, Schneider Electric merupakan salah satu perusahaan yang menawarkan serangkaian produk dan solusi untuk masa depan yang sehat dan berkelanjutan. Panel profesional ahli dari Schneider Electric akan memastikan untuk menjembatani kesenjangan antara keberlanjutan dan kemajuan sambil mencapai target global net-zero dalam rentang waktu singkat.

Retrofit berkelanjutan, prosedur dekarbonisasi, maksimalisasi listrik, dan pengembangan bahan daur ulang yang efektif adalah beberapa fasilitas yang Schneider Electric tawarkan untuk menjadikan rumah lebih efisien dan andal.

Baca juga: 4 Ide Bisnis Baru yang Lebih Ramah Lingkungan

Selain itu, Anda juga dapat menghubungi pembangun rumah, desainer interior, dan teknisi listrik dari Schneider Electric yang kompeten. Mereka akan memastikan bahwa semua sistem dipasang dengan tepat dan akurat, tanpa meninggalkan ruang untuk kesalahan listrik dan teknis. Untuk mengetahui lebih banyak tentang visi, produk, dan layanan Schneider Electric, kunjungi lamanresmi di sini.

Tak Hanya Efisien, Edge Computing Juga Berperan Mengurangi Emisi Karbon

Edge computing memiliki manfaat dalam mendukung lingkungan yang lebih bersih dan ekonomi sirkular

Perlu Anda ketahui, data center mengonsumsi sekitar 200 terawatt per jam (TWh) energi setiap tahun. Jumlah ini lebih banyak dari konsumsi energi di beberapa negara. Data center juga menghasilkan sekitar 2 persen dari total emisi karbondioksida secara global.

Angka-angka tersebut terbilang mengejutkan, bukan? Padahal, banyak infrastruktur global dan ekonomi modern hampir di setiap negara bergantung pada server dar data center untuk melakukan bisnis.

Baca juga: Industri Punya Peran dalam Menjalankan Bisnis yang Lebih Ramah Lingkungan, Berikut 4 Caranya

Lalu, bagaimana cara untuk mengurangi ketergantungan pada data center berskala besar tersebut sambil mempertahankan integritas data dan penyimpanan dengan solusi yang lebih berkelanjutan?

Keberlanjutan yang berkelanjutan

Premis dasar edge computing adalah menyimpan data di tepi infrastruktur. Jadi, perusahan tidak selalu mengirim paket informasi besar ke seluruh jaringan global dan menggunakan bandwidth.

Lagi pula, banyak data sehari-hari yang dihasilkan mungkin tidak perlu disimpan berulang kali di fasilitas komputasi awan skala besar. Perbedaan ini membuat edge computing lebih bisa dioptimalkan untuk efisiensi sumber daya dan memungkinkan perusahaan untuk menggunakan perangkat keras dan infrastruktur lebih efisien.

Baca juga: Schneider Electric Berbagi Kisah Para Pemimpin Wanita Inspiratif Mewujudkan Kesetaraan Gender

Selain itu, ketika perusahaan ingin menambah kemampuan edge computing, mereka dapat lebih spesifik memilih produk dan solusi yang selaras dengan tujuan keberlanjutan. Ini termasuk memanfaatkan prinsip ekonomi sirkular dan memastikan produk yang mereka beli tidak diproduksi dengan cara yang berdampak buruk terhadap lingkungan.

Penelitian yang dilakukan oleh Schneider Electric menunjukkan bahwa enam dari sepuluh perusahaan di dunia telah melihat peningkatan pendapatan karena operasi yang berkelanjutan. Lebih lanjut, hampir 80 persen eksekutif perusahaan menyebutkan bahwa adanya peningkatan loyalitas pelanggan sebagai manfaat utama dari inisiatif keberlanjutan mereka.

Dukung ekonomi sirkular

Prinsip dasar ekonomi sirkular adalah bahwa produk harus dirancang dengan mempertimbangkan konsumsi seumur hidup mereka. Idealnya, produk dan layanan harus dapat diperbaiki dan ditingkatkan.

Produk juga harus diproduksi dengan cara yang lebih baik bagi lingkungan dan masyarakat. Hal ini dapat dicapai melalui kepatuhan terhadap peraturan, selalu memerhatikan kandungan pada setiap material, dan mempertimbangan dampak lingkungan.

Untuk membantu memenuhi komitmen tersebut, perusahaan yang fokus pada pengelolaan energi dan automasi, Schneider Electric pun telah mengembangkan serangkaian produk edge computing dengan ekolabel Green Premium.

Baca juga: Begini Cara Membangun Sebuah Gedung Menggunakan Konsep Net-Zero

Sebagai informasi produk Green Premium harus tersedia secara digital dan memberikan informasi yang transparan mengenai dampak lingkungan.

Salah satu produk yang diproduksi Schneider Electric adalah Online Smart-UPS. Dengan membeli produk edge computing dengan tanda lingkungan Green Premium, Anda membuat pilihan tepat untuk mendukung kebijakan lingkungan dan mengurangi jejak karbon.

Schneider Electric Berbagi Kisah Para Pemimpin Wanita Inspiratif Mewujudkan Kesetaraan Gender

Kampanye #BreakTheLimit untuk peringati Hari Perempuan Internasional

Memperingati Hari Perempuan International, Schneider Electric sebagai pemimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi, mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama mempromosikan kesetaraan gender #BreakTheBias.

Adapun kampanye #BreakTheBias menyerukan masyarakat untuk bersikap waspada, bersuara, dan bertindak bila melihat atau menemukan diskriminasi gender, stereotip, serta bias di lingkungan sekitarnya.

Baca juga: Begini Cara Membangun Sebuah Gedung Menggunakan Konsep Net-Zero

Melalui inisiatif bertajuk “World Woman Hour”Schneider Electric secara global bekerja sama dengan World Woman Foundation dengan membuat sebuah serial daring berdurasi 60 menit yang menghadirkan potret 60 pemimpin wanita. Dari total itu, lima orang di antaranya merupakan pemimpin di bidang akses terhadap energi.

SchneiderElectric berharap, inisiatif tersebut dapat menginspirasi generasi yang lebih muda melalui kisah inspiratif para pemimpin wanita.

Sebagai informasi, Schneider Electric secara global memiliki komitmen serius dalam mewujudkan kesetaraan gender di lingkungan kerja, menciptakan lingkungan yang lebih seimbang, menentang ketidakadilan sistemik dengan memberdayakan individu untuk menjadi role model yang inklusif, dan menjadi agen perubahan yang memberikan dampak sosial lebih luas. 

Baca juga: Industri Punya Peran dalam Menjalankan Bisnis yang Lebih Ramah Lingkungan, Berikut 4 Caranya

Perusahaan juga terus mempromosikan lahirnya pemimpin-pemimpin perempuan di sektor energi dengan meningkatkan proporsi pemimpin perempuan di dalam perusahaan.

HR Director Schneider Electric Indonesia and Timor Leste Sondang Saktion mengatakan, saat ini, sebanyak 22 persen jabatan pemimpin tim di Schneider Electric Indonesia diduduki oleh perempuan dan kami berkomitmen untuk terus meningkatkan proporsi ini sampai 40 persen

“Kami terus mendorong lebih banyak lagi keterlibatan perempuan di sektor energi melalui program perekrutan dan pengembangan karir bagi lulusan sarjana perempuan,” katanya.

Menentang stereotip gender

Lebih lanjut, Schneider Electric juga menunjukkan komitmen dalam #BreakTheBias dan menentang stereotip gender melalui inisiatif Global Flexibility at Work yang memungkinkan perempuan dan laki-laki untuk menyeimbangkan hidup dan pekerjaan mereka, serta mendobrak stereotip gender.

“Perusahaan juga terus menfasilitasi sikap inklusif dan adil untuk membangun budaya saling menghormati, percaya, serta peduli. Kami mendorong para pemimpin Wanita di Schneider Electric untuk lebih vokal atau menjadi role model dalam mempromosikan kesetaraan gender dan mendorong inklusivitas,” jelas Sondang.

Baca juga: Interoperabilitas, Kunci Kesuksesan Indonesia Maksimalkan Potensi Industri 4.0

Pada peringatan Hari Perempuan International, para pemimpin wanita di SchneiderElectric berbagi pengalaman dan pandangannya terkait faktor penting dalam mewujudkan kesetaraan gender dan pembangunan karakter perempuan Indonesia yang terbebas dari stereotip.

Menurut Schneider Electric Indonesia Logistic Director Arie Anggraini Martosugondokesetaraan gender dan penghapusan bias bisa dimulai dari lingkungan terdekat, yaitu keluarga. 

Baca juga: Pemanfaatan EBT bagi Industri Wujudkan Pembangunan Ekonomi Hijau

Perempuan yang mengawali karirnya sebagai IT Expert of Logistic and Distribution System tersebut menambahkan, perusahaan melalui kebijakannya yang riil dalam pemberdayaan perempuan memiliki makna krusial. Terutama dalam hal menciptakan lingkungan kerja yang mendukung pemenuhan peran perempuan, baik di dalam pekerjaan maupun keluarga; serta kesetaraan dalam pengembangan karir tanpa melihat gender.

Prinsip keadilan

Selain itu, Environment and Sustainability Director Schneider Electric - East Asia Japan & International Devina Raditya menekankan pada prinsip keadilan. Semua orang memiliki hak mendapatkan kesempatan untuk bekerja sesuai dengan minat, bakat, dan keahlian masing-masing, terlepas dari kondisi fisik.

Selain itu, perempuan yang telah menggeluti bidang sustainability selama lebih dari 16 tahun itu juga mengungkapkan bahwa perlu adanya peran aktif dan konsistensi dari semua pihak untuk mendorong terciptanya kesadaran bahwa perempuan dapat mengembangkan diri melalui pendidikan, profesi, dan karir.

Baca juga: Kolaborasi Schneider Electric dan AVEVA Membangun Ekosistem Kerja Jarak Jauh yang Produktif

Perempuan juga perlu diberdayakan untuk dapat mencapai cita-citanya, berani bermimpi (dare to dream), dan memiliki pemahaman bahwa tidak ada yang mustahil (nothing is impossible).

Schneider Electric menghargai kontribusi perempuan dan ingin membagikan kisah mereka agar dapat menginspirasi generasi mendatang untuk belajar. Melalui kisah-kisah ini, kami juga ingin memberdayakan generasi wanita muda untuk mengidentifikasi diri mereka sendiri dan mencapai potensi penuh mereka dengan menemukan versi terbaik dalam dirinya,” kata Sondang.

Begini Cara Membangun Sebuah Gedung Menggunakan Konsep Net-Zero

Membangun bangunan dengan prinsip net-zero

Pada diskusi 26th UN Climate Change Conference of the Parties (COP26) 2021, disebutkan bahwa pengurangan karbon dioksida dan gas rumah kaca adalah prioritas global untuk meminimalisasi dampak perubahan iklim yang semakin meningkat.

Badan Energi Internasional telah menyatakan bahwa bangunan dan konstruksi bertanggung jawab atas hampir 15 persen emisi karbon global setiap tahun.

Untuk mencapai tujuan global untuk mewujudkan net-zero emission, kita perlu mengurangi dampak bangunan terhadap lingkungan. Cara untuk melakukannya adalah dengan membangun struktur baru dan retrofit yang sudah ada ke standar net-zero.

Apa itu net-zero?

Singkatnya, bangunan net-zero adalah bangunan yang menghasilkan setidaknya energi sebanyak yang dikonsumsi.

Hal tersebut dapat dicapai dengan kombinasi konstruksi selubung bangunan tertutup, menggunakan sistem heating, ventilation, dan air-conditioning (HVAC) efisiensi tinggi, pencahayaan, dan peralatan operasional. Sistem ini menghubungkan struktur ke sistem energi hijau, biasanya panel surya fotovoltaik.

Baca juga: Pemanfaatan EBT bagi Industri Wujudkan Pembangunan Ekonomi Hijau

Tidak hanya baik untuk lingkungan, penghematan energi jangka panjang dari bangunan net-zero pada akhirnya akan mengimbangi biaya pengeluaran tambahan.

Hal tersebut dilakukan oleh salah satu perusahaan yang bergerak di bidang energi dan automasi, Schneider Electric. Perusahaan asal Prancis ini telah berkomitmen untuk mencapai target net-zero berjenjang untuk semua fasilitasnya, termasuk operasi netral karbon pada 2030 dan rantai pasokan net-zero pada 2050.

Bahan dan desain bangunan

Untuk mewujudkan net-zero, Anda bisa membuat bangunan seefisien mungkin. Untuk bangunan baru, Anda dapat memulai pra-konstruksi dengan menggunakan prafabrikasi dan desain virtual untuk mengurangi jejak karbon.

Isolasi dan selubung bangunan kedap udara adalah area fokus utama lainnya. Anda harus mengukur aliran udara guna menentukan tata letak saluran udara sehingga mengurangi konsumsi energi secara keseluruhan.

Baca juga: Industri Punya Peran dalam Menjalankan Bisnis yang Lebih Ramah Lingkungan, Berikut 4 Caranya

Pencahayaan juga dapat berdampak besar pada konsumsi listrik gedung. Dengan teknologi pencahayaan baru dapat mengurangi penggunaan energi hingga 90 persen. Selain itu, menggunakan peralatan hemat energi dan peralatan operasional lainnya juga semakin mengurangi beban energi.

Jaringan mikro dan energi hijau

Komponen penting untuk mencapai net-zero adalah memiliki produksi dan penyimpanan energi. Hal ini biasanya dicapai dengan menggunakan panel surya fotovoltaik dan baterai penyimpanan. Selain itu, pembangkit listrik tenaga angin, energi panas bumi, dan jaringan mikro juga dapat menjadi bagian dari solusi.

Manfaat tambahan dari menambahkan komponen-komponen tersebut ke fasilitas gedung adalah membantu menahan lonjakan biaya energi. Jika memungkinkan, setiap kelebihan energi yang dihasilkan dapat pula dijual ke jaringan publik melalui pengukuran bersih.

Baca juga: Interoperabilitas, Kunci Kesuksesan Indonesia Maksimalkan Potensi Industri 4.0

Platform EcoStruxure Microgrid Advisor (EMA) berbasis cloud milik Schneider Electric, misalnya, dapat membantu operasi pengelolaan semua aspek fasilitas gedung dari jarak jauh. Sistem EMA turn-key menyediakan pemantauan energi berkelanjutan dari kinerja sistem, memperkirakan produksi dan konsumsi energi untuk fasilitas dengan microgrid di lokasi dan solusi energi hijau, serta mengelola konsumsi energi pada periode puncak pemakaian.

Bangunan net-zero memang memiliki potensi besar, tetapi akan membutuhkan inovasi, produk, perangkat lunak baru, dan pengetahuan dari semua yang terlibat. Dari pembuat sistem hingga pemasang di lapangan, setiap orang perlu bekerja sama untuk menghadirkan masa depan yang lebih hijau dan ramah lingkungan.

Industri Punya Peran dalam Menjalankan Bisnis yang Lebih Ramah Lingkungan, Berikut 4 Caranya

Ide bisnis ramah lingkungan dibutuhkan untuk mewujudkan bumi yang bebas emisi

Perubahan iklim, keberlanjutan, dan pemanasan global menjadi sejumlah topik yang kerap diperbincangkan akhir-akhir ini. Di bidang ekonomi, perubahan paradigma pemikiran masyarakat mendorong tumbuhnya ide bisnis baru yang inovatif dan ramah lingkungan. 

Dalam artikel ini, ada beberapa dari sekian banyak ide bisnis ramah lingkungan yang mungkin bisa membuka jalan bagi masa depan yang berkelanjutan, lebih hijau, dan lebih sehat.

1. Bisnis ramah lingkungan dengan green financing               

Orang akan mengadopsi ide atau prinsip hanya jika mereka benar-benar memahaminya. Meskipun pemerintah, pekerja sosial, organisasi nirlaba, dan lembaga sosial masyarakat (LSM) terus-menerus menyosialisasikan perlunya cara hidup yang berkelanjutan, itu masih belum cukup untuk menciptakan dampak yang membawa perubahan.

Baca juga: Interoperabilitas, Kunci Kesuksesan Indonesia Maksimalkan Potensi Industri 4.0

Di sinilah istilah green financing atau keuangan hijau adalah salah satu ide bisnis ramah lingkungan yang bisa dijajal untuk berinvestasi.

Dalam istilah awam, pembiayaan hijau mengacu pada proses peningkatan tingkat aliran keuangan dari sektor nirlaba, swasta, dan publik ke prioritas pembangunan berkelanjutan serta ramah lingkungan. Jadi, keuangan hijau memberikan dukungan kepada proyek-proyek tingkat masyarakat dan lokal dengan memprioritaskan lingkungan dan berkelanjutan.

2. Peran eco-consulting

Saat ini, orang-orang dari setiap lapisan masyarakat berusaha untuk belajar lebih banyak tentang bagaimana mereka dapat membantu mencapai tujuan keberlanjutan dengan cara mereka sendiri. Namun, masih banyak orang yang belum memiliki pengetahuan komprehensif tentang semua opsi yang bisa dilakukan.

Baca juga: Pemanfaatan EBT bagi Industri Wujudkan Pembangunan Ekonomi Hijau

Di sinilah peran eco-consulting atau konsultasi lingkungan yang bisa dilakukan oleh aktivis lingkungan kepada masyarakat. Melalui eco-consulting, masyarakat akan mendapatkan informasi atau pengetahuan lebih komprehensif tentang lingkungan dan bagaimana mereka bisa berkontribusi sesuai dengan ranah masing-masing.

Hal tersebut salah satunya dilakukan oleh perusahaan yang berfokus pada energi dan automasi, Schneider Electric. Perusahaan ini telah melakukan upaya yang konsisten untuk mengembangkan solusi kelistrikan yang sangat efisien dan andal dengan tingkat produktivitas yang lebih baik.

3. Menggunakan bahan alami

Pertumbuhan sektor kecantikan dan dermatologi meningkat beberapa tahun terakhir. Orang-orang menghabiskan banyak uang untuk merawat diri mereka sendiri, yang secara otomatis meningkatkan kebutuhan akan salon kecantikan, spa, resor, dan fasilitas serupa lain.

Saat ini, para peneliti dan ahli telah mengembangkan beberapa jenis peralatan yang dapat menyatukan berbagai komponen alam untuk menghasilkan produk yang alami, ramah lingkungan, dan organik.

Baca juga: Kolaborasi Schneider Electric dan AVEVA Membangun Ekosistem Kerja Jarak Jauh yang Produktif

Oleh karena itu, salah satu ide bisnis ramah lingkungan yang paling banyak digunakan adalah menggabungkan tata rias dengan ide-ide berkelanjutan yang memberi jalan pada sampo, masker wajah, kondisioner, atau perawatan rambut menggunakan bahan alami.

4. Bahan kontruksi berkelanjutan

Untuk membangun bangunan apa pun, baik untuk keperluan rumah tangga, industri, atau komersial, sangat penting untuk berinvestasi pada bahan baku berkualitas tinggi. Hal ini untuk memastikan sebuah bangunan dibangun dengan baik, kuat, dan andal.

Di lain sisi, saat ini banyak pula tersedia bahan bangunan yang lebih ramah lingkungan. Misalnya, perusahaan dapat menggunakan bahan limbah untuk membangun sistem pendukung transportasi umum, seperti tiang pancang dan pembatas jalan.

Baca juga: 3 Alasan Operator Data Center dan Colocation Perlu Prioritaskan Sustainability

Dengan kata lain, alih-alih menggunakan bahan yang tidak berkelanjutan seperti beton dan baja, perusahaan dapat memanfaatkan plastik daur ulang dan limbah industri lainnya.

Itulah beberapa ide ramah lingkungan yang bisa menjadi inspirasi industri untuk mewujudkan dunia yang bebas dari emisi gas buang di masa mendatang.