Tetap Waspada Terhadap Modus Penipuan yang Mengatasnamakan Schneider Electric

Aplikasi palsu yang mengatasnamakan Schneider Electric

Akhir-akhir ini, penipuan website atau aplikasi yang mengatasnamakan sebuah perusahaan marak terjadi. Terbaru, Schneider Electric menjadi salah satu korban yang dirugikan atas penipuan tersebut.

Terdapat sebuah aplikasi bernama “Schneider Pembiayaan PV” dan laman https://s.pembiayaan.net yang mengatasnamakan PT Schneider Indonesia dengan merek dagang “Schneider Electric”.

Baca juga: Lampu Bertenaga Sinar Matahari dari Schneider Electric

Terkait kasus tersebut, pihak Schneider Electric pun menyatakan bahwa situs dan aplikasi bernama “Schneider Pembiayaan PV” bukan merupakan bagian dari PT Schneider Indonesia. Situs dan aplikasi ini pun tidak terasosiasi dengan bisnis Schneider Electric.

Selain itu, pihak Schneider Electric pun tidak pernah memiliki atau mengeluarkan produk terkait pembiayaan ataupun produk finansial lain.

Adapun aplikasi resmi Schneider Electric yang bisa diunduh secara gratis di Play Store dan App Store adalah mySchneider.

Pada aplikasi itu, kustomer dapat mengakses katalog produk dan layanan Schneider Electric secara cuma-cuma. Kustomer bahkan bisa memperoleh layanan bantuan dari customer service.

Selain dapat diunduh di App Store dan Play Store, aplikasi mySchneider bisa didapatkan secara gratis melalui se.com/myschneider.

Untuk tindakan lebih lanjut, PT Schneider Indonesia pun telah melaporkan situs dan aplikasi “Schneider Pembiayaan PV” kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) atas pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual dengan menggunakan nama dan logo Schneider Electric secara tidak bertanggung jawab.

Baca juga: Manfaat Teknologi Edge Computing bagi Industri Makanan dan Minuman

Kustomer dan masyarakat Indonesia secara umum pun diimbau untuk selalu berhati-hati dengan modus yang mengatasnamakan Schneider Electric. Untuk melihat seluruh informasi produk dan layanan Schneider Electric, Anda bisa menemukannya di website resmi se.com/id.

Lampu Bertenaga Sinar Matahari dari Schneider Electric

Mobiya TS 170S, lampu darurat bertenaga surya dari Schneider Electric

Sinar matahari merupakan salah satu energi ramah lingkungan yang bisa didapatkan secara gratis dan masuk ke dalam energi baru terbarukan (EBT). Selain sinar matahari, ada tenaga air, uap, dan angin yang juga bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi.

Semua energi itu dapat dimanfaatkan secara cuma-cuma karena merupakan sumber daya alam yang tak ada habisnya.

Pada dasarnya, semua rumah di Indonesia bisa menggunakan matahari sebagai sumber energi. Caranya, dengan memasang panel surya atau solar panel di atap rumah. Namun, bagi sebagian orang memasang panel surya tak seperti membalikkan telapak tangan. Sebab, biaya investasi di awal terbilang cukup mahal.

Baca juga: Penggunaan Edge Data Center Harus Dibarengi dengan Pengelolaan Energi

Namun, kita masih bisa berkontribusi dari hal yang paling sederhana. Misalnya, saya baru saja membeli sebuah lampu darurat atau emergency yang bisa di-charge menggunakan solar panel. Lampu darurat yang saya pilih adalah Mobiya TS 170S dari Schneider Electric.

Adapun alasan saya memilih produk tersebut adalah fitur-fitur yang dihadirkan. Dalam satu paket, saya mendapatkan 1 buah lampu darurat LED berwarna putih, kabel dengan panjang 5 meter, mobile charging USB dengan 4 adaptor, dan panel surya.

Ada dua sumber tenaga yang bisa digunakan untuk mengisi daya Mobiya TS 170S dari Schneider Electric.

Baca juga: Manfaat Teknologi Edge Computing bagi Industri Makanan dan Minuman

Pertama, tenaga surya. Cukup cari permukaan di teras rumah yang disinari matahari dan letakkan panel surya di tempat itu. Kemudian, colok kabel yang terhubung dengan panel surya ke adaptor di lampu. Pengisian daya pun berhasil dilakukan. Untuk mengisi penuh baterai, kamu membutuhkan waktu sekitar sehari penuh. Gratis dan mudah.

Kedua, jika pada hari tertentu kamu tidak menemukan sinar matahari. Kamu bisa mengisi daya baterai dengan listrik. Namun, usahakan untuk tidak terlalu sering ya supaya tujuan kita hemat energi bisa tercapai.

Mobiya TS 170S, lampu darurat bertenaga surya dari Schneider Electric

Ketika mengisi daya, lampu indikator pada LED akan berkedip berwarna hijau. Ketika penuh, lampu warna hijau akan menyala terus. Lalu, ketika baterai habis lampu indikator akan berubah menjadi warn merah.

Baca juga: Perusahaan Harus Melakukan Langkah Berikut untuk Meraih Target Net-Zero Emission

Sekarang, mari bahas fitur lampunya. Ada tiga tingkatan terang lampu. Pertama, tingkatan rendah yang bisa menyala hingga 48 jam non-stop. Kedua, tingkatan medium yang bisa tahan hingga 12 jam. Ketiga, tingkatan paling terang bisa tahan sampai 6 jam.

Uniknya lagi, energi yang tersimpan dalam lampu darurat Mobiya TS 170S bisa digunakan untuk mengisi daya baterai smartphone. Jadi, lampu darurat ini sangat multifungsi untuk digunakan.

Mobiya TS 170S, lampu darurat bertenaga surya dari Schneider Electric

Selain bisa membantu penerangan saat rumah mengalami mati listrik, lampu darurat Mobiya TS 170S juga bisa digunakan untuk kegiatan outdoor, seperti camping, mendaki gunung, memperbaiki mobil di tengah jalan, dan piknik. Kamu juga bisa memanfaatkan lampu ini sebagai lampu sehari-hari di dalam kamar.

Nah, buat kamu yang terarik untuk berkontribusi untuk menghemat energi, silakan kunjungi Official Store Schneider Electric Home di Tokopedia guna membeli lampu darurat Mobiya TS 170S.

Semoga bermanfaat!

Manfaat Teknologi Edge Computing bagi Industri Makanan dan Minuman

Industri F&B manfaatkan solusi edge computing

Saat ini, konsumen food and beverages (F&B) semakin menuntut transparansi informasi yang lebih baik mengenai komposisi bahan produk makanan dan minuman yang mereka beli.

Survei Konsumen Innova 2020 mengungkapkan bahwa enam dari sepuluh konsumen global ingin mempelajari lebih lanjut tentang dari mana makanan mereka diproduksi.

Beberapa koresponden bahkan ingin memverifikasi dari mana bahan-bahan tersebut bersumber dan apakah bahan-bahan tersebut telah diproses dengan cara yang aman dan berkelanjutan.

Baca juga: Perusahaan Harus Melakukan Langkah Berikut untuk Meraih Target Net-Zero Emission

Selain itu, koresponden lain merasa khawatir tentang kemungkinan alergen dan zat aditif yang dapat berdampak buruk pada kesehatan mereka.

Agar dapat memenuhi tuntutan konsumen, produsen makanan dan minuman membutuhkan visibilitas terhadap seluruh rantai pasokan mereka. Di sisi lain, mereka juga harus terus meningkatkan ketahanan operasional agar cepat beradaptasi terhadap gangguan tak terduga dari rantai pasokan.

Solusi edge computing dapat mendukung produsen F&B dalam meningkatkan traceability (ketertelusuran), efisiensi, dan ketahanan operasional.

Perusahaan Paling Berkelanjutan pada 2021 menurut Corporate Knights itu juga meyakini bahwa edge computing dapat membuat visibilitas perusahaan F&B menjadi lebih baik dan terintegrasi, mulai dari lahan pertanian, produksi, hingga distribusi.

Baca juga: Capai Misi Sustainability dengan Ragam Inovasi dari Schneider Electric

Dengan demikian, solusi edge computing dapat mendukung pengambilan keputusan yang lebih adaptif, cepat, dan tepat sasaran.

Business Vice President Secure Power Schneider Electric Indonesia and Timor Leste Yana Achmad Haikal mengatakan, digitalisasi memungkinkan produsen makanan dan minuman untuk meningkatkan ketahanan operasional dan traceability produk dari ujung-ke-ujung yang lebih luas melalui akses data yang lebih baik.

“Namun, untuk memaksimalkan potensi digitalisasi tersebut, produsen perlu mengevaluasi bagaimana mereka dapat secara aman menangkap, memroses, menyimpan, dan menganalisis sejumlah besar data operasional yang dihasilkan,” ujar Yana.

Baca juga: Penggunaan Edge Data Center Harus Dibarengi dengan Pengelolaan Energi

Untuk mempertahankan lini produksi yang cepat dan kompetitif, produsen makanan dan minuman tidak dapat hanya mengandalkan cloud computing saja. Produsen harus menerapkan solusi digital yang memungkinkan kelincahan dan efisiensi, yaitu edge computing. 

Selain mengurangi latensi, solusi edge computing dapat mendukung keandalan yang tinggi, ketersediaan yang konsisten, dan kemampuan untuk memproses data dalam jumlah besar secara real-time.

Berikut  adalah cara edge computing dapat mendukung industri makanan dan minuman meningkatkan traceability dan efisiensi.

1. Dukungan keputusan berbasis data yang lebih cepat

Solusi edge computing umumnya terdiri dari single rack micro data center yang menawarkan keamanan fisik yang dilengkapi dengan uninterruptible power supply (UPS) untuk menyediakan cadangan baterai dan perlindungan daya.

Untuk memulai proses pengambilan data lokal dan berbagi data, produsen cukup menambahkan sakelar dan server sederhana. Solusi ini menjawab kebutuhan untuk mengumpulkan dan memroses data dalam jumlah besar sehingga operator dapat mengoptimalkan kontrol kualitas dan beradaptasi lebih cepat untuk menyesuaikan dengan perubahan rantai pasokan yang tiba-tiba.

2. Proses produksi yang lebih lincah

Perusahaan yang sukses memanfaatkan konvergensi teknologi informasi dan operasional untuk memungkinkan akses ke data baru dapat mendorong tingkat kelincahan rantai pasokan yang lebih tinggi.

Fleksibilitas tersebut memungkinkan perubahan produk yang lebih cepat dengan meningkatkan kemampuan pabrikan untuk menskalakan produksi dari satu lini manufaktur ke lini produksi lain, baik di dalam pabrik tertentu atau di beberapa pabrik.

3. Sistem keamanan siber

Tak sedikit perusahaan yang masih menggunakan sistem teknologi informasi lawas dengan perangkat lunak dalam operasionalnya. Hal ini berbahaya karena sistem yang usang menjadi sasaran empuk bagi para peretas.

Solusi micro data center pada edge computing pun bisa menjadi solusi untuk mendukung manajemen pabrik dalam meningkatkan sistem keamanan siber yang dapat secara otomatis diperbarui.

4. Kontrol kualitas dan keamanan

Konektivitas yang lebih andal dan cepat di edge computing memungkinkan integrasi seluruh lapisan proses. Solusi edge computing juga memungkinkan manajemen siklus hidup produk dan proses yang lebih terintegrasi.

Ada pula transfer data otomatis dari kontrol inti, eksekusi manufaktur (MES), dan sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) yang dapat meningkatkan kecepatan serta akurasi keputusan keamanan.

5. Pengendalian biaya

Ketika produsen makanan dan minuman memiliki kemampuan untuk mengumpulkan serta mengonsolidasikan segala informasi tentang produknya, produsen akan lebih mampu mengendalikan biaya sepanjang perjalanan produk.

Dengan menambahkan kode digital untuk setiap SKU produk, produsen dapat mengelola biaya dengan lebih baik, seperti konsumsi dan pemborosan energi (listrik, air), waktu henti, dan pengiriman.

Akses ke lebih banyak data secara berkelanjutan tersebut memungkinkan pengendalian biaya yang lebih baik dan berdampak langsung kepada peningkatan profitabilitas dan daya saing.

Baca juga: Sampah Makanan Hasilkan Emisi Gas yang Merugikan, Begini Langkah Mengatasinya!

“Perusahaan makanan dan minuman perlu beralih ke solusi yang dapat digunakan untuk memantau dan mengontrol sistem. Solusi EcoStruxure for Food and Beverage dari SchneiderElectric dan perangkat lunak AVEVA pun menawarkan insight untuk mengoptimalkan operasional secara end-to-end,” kata Yana.

Selain itu, solusi micro data center juga memungkinkan pengoperasian peralatan teknologi informasi yang andal dan aman di lingkungan non-TI.

Adapun salah satu solusi micro data center dari Schneider Electric adalah EcoStruxure Micro Data Center Seri-C terbaru yang dilengkapi dengan UPS, unit distribusi daya (PDU), dan keamanan terintegrasi yang 60 persen terbukti dalam mendukung server tepi yang besar.

Perusahaan Harus Melakukan Langkah Berikut untuk Meraih Target Net-Zero Emission

Acara Innovation Summit Indonesia dari Schneider Electric

Schneider Electric menyerukan kepada seluruh pemangku kepentingan dunia untuk mempercepat aksi iklim dengan upaya 3-5 kali lebih besar agar dapat mencapai pembatasan kenaikan suhu bumi hingga level 1,5 derajat Celsius.

Cluster President Schneider Electric Indonesia and Timor Leste Roberto Rossi mengatakan, satu-satunya roadmap yang realistis dan tercepat adalah mengombinasikan antara teknologi digital dan elektrifikasi dengan pemanfaatan sumber energi terbarukan untuk mendekarbonisasi bangunan, transportasi, dan industri. Upaya ini dikenal dengan istilah Electricity 4.0.

“Selama 15 tahun terakhir Schneider Electric berhasil mengatasi banyak tantangan sustainability dan mengimplementasikan solusi digital serta listrik terdepan di pabrik Schneider Electric. Oleh karena itu, kami berada di posisi yang baik untuk menjadi mitra tepercaya untuk melangkah lebih cepat dan lebih jauh menjalankan rencana aksi iklim,” ujar Roberto.

Baca juga: Capai Misi Sustainability dengan Ragam Inovasi dari Schneider Electric

Untuk diketahui, Schneider Electric telah menjadi pemimpin dunia dalam efisiensi energi, pengelolaan energi, pengadaan energi terbarukan, pelaporan karbon, penilaian risiko iklim, dekarbonisasi rantai pasokan, serta menyediakan perangkat lunak dan layanan konsultasi kepada lebih dari 30 persen perusahaan Fortune 500.

Beberapa perusahaan tersebut meliputi Johnson & Johnson, Walmart, Faurecia, Kellogg, Takeda, Velux Group, Unilever, dan T-Mobile.

Sebagai bagian dari ambisi untuk mendorong inovasi berkelanjutan dan membangun roadmap net-zero emission, Schneider Electric mendorong perusahaan di berbagau sektor untuk berinovasi dan beralih ke sistem terbuka.

Baca juga: CEO Schneider Electric: Upaya Dekarbonisasi Harus 3-5 Kali Lebih Besar dari Sebelumnya

Schneider Electric pun membeberkan langkah-langkahnya pada acara Innovation Summit Indonesia 2021. Pada acara ini, Schneider Electric memperkenalkan inovasi digital untuk pengurangan karbon di rumah, gedung, data center, jaringan listrik, dan industri.

Dari sektor industri, Business Vice President Industrial Automation Schneider Electric Indonesia and Timor Leste Hedi Santoso menekankan perlu adanya perubahan langkah dalam efisiensi dan kelincahan melalui kecerdasan buatan, teknologi digital twin, wawasan manusia yang didukung oleh kecerdasan analitik yang canggih, dan perangkat lunak industri agnostic.

“Sektor manufaktur harus merangkul next generation automation berlandaskan ‘automasi universal’. Caranya dengan mengadopsi standar terbuka secara luas untuk menciptakan inovasi serta meningkatkan efisiensi, ketahanan, produktivitas, kelincahan, dan keberlanjutan,” kata Hedi.

Baca juga: Penggunaan Edge Data Center Harus Dibarengi dengan Pengelolaan Energi

Adapun Schneider Electric mewujudkan automasi universal tersebut melalui solusi EcoStruxure Automation Expert. Ini merupakan sistem automasi industri pertama yang berpusat pada perangkat lunak dengan standar IEC61499.

Sementara dari sisi bangunan, Business Vice President Power Products and Digital Energy Schneider Electric Indonesia and Timor Leste Martin Setiawan mengatakan, bangunan atau gedung merupakan landasan dekarbonisasi global yang mengonsumsi lebih dari 50 persen listrik, sepertiga energi, dan menyumbang 40 persen emisi karbon global.

“Oleh karena itu, optimalisasi proses operasional dan percepatan pengambilan keputusan berbasis data real-time perlu menjadi standar industri,” kata Martin.

Baca juga: Sampah Makanan Hasilkan Emisi Gas yang Merugikan, Begini Langkah Mengatasinya!

Pasalnya, lanjut Martin, 90 persen waktu karyawan dihabiskan di dalam ruangan. Penting bagi perusahaan untuk membangun bangunan masa depan yang berkelanjutan, efisien, tangguh, dan people centric.

“Schneider Electric melalui EcoStruxure for Buildings telah merancang, membangun, dan mengelola bangunan untuk memenuhi keempat tantangan tersebut. Kami menciptakan standar baru untuk bangunan masa depan,” jelasnya.

Capai Misi Sustainability dengan Ragam Inovasi dari Schneider Electric

Upaya Schneider Electric wujudkan net-zero emission pada 2030

Schneider Electric, pemimpin dalam transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi, fokus mengajak para pemangku kepentingan dunia untuk mempercepat aksi iklim dan mengurangi separuh emisi karbon dioksida (CO2) pada 2030.

Cluster President Schneider Electric Indonesia and Timor Leste Roberto Rossi mengatakan, digitalisasi dengan sistem automasi universal yang dikombinasikan dengan elektrifikasi dan pemanfaatan sumber energi terbarukan merupakan cara paling efektif dalam percepatan pengurangan emisi karbon.

“Di Schneider Electric, kami telah memulai perjalanan membangun sustainability sejak 15 tahun yang lalu. Dengan menggabungkan antara pengalaman, keahlian dan inovasi digital, kami siap menjadi mitra digital bagi para mitra dan pelanggan kami dalam mencapai tujuan sustainability mereka,” ujar Roberto.

Baca juga: CEO Schneider Electric: Upaya Dekarbonisasi Harus 3-5 Kali Lebih Besar dari Sebelumnya

Untuk membantu para mitra dan perusahaan mengurangi emisi karbon, Schneider Electric mengadakan acara Innovation Summit Indonesia. Acara ini merupakan bagian dari Innovation Summit World Tour, yakni sebuah konferensi tahunan unggulan Schneider Electric setiap tahun.

Pada konferensi tersebut, Schneider Electric membahas langkah-langkah mengatasi tantangan iklim global dan memberikan wawasan kepada pelanggan, mitra, regulator, dan pembuat kebijakan mengenai cara-cara mengurangi emisi dengan cepat untuk mendekarbonisasi ekonomi dunia.

Peserta juga menyaksikan langsung berbagai inovasi digital Schneider Electric yang mendukung sustainability serta mempelajari lebih lanjut tentang electricity 4.0 dan next-generation automation.

Baca juga: Penggunaan Edge Data Center Harus Dibarengi dengan Pengelolaan Energi

Selama dua hari penyelenggaraan, Innovation Summit Indonesia 2021 diisi oleh pemaparan dan presentasi dari para ahli transformasi digital dan sustainability lintas negara dengan sesi tanya jawab interaktif, strategy talk yang akan menghadirkan testimonial klien terkait perjalanan transformasi digitalnya dalam mencapai tujuan sustainability, serta virtual tour Pabrik Pintar Schneider Electric di Batam.

Adapun virtual tour tersebut memperlihatkan secara langsung bagaimana implementasi teknologi digital membangun model bisnis dan operasional baru yang lebih lincah, andal, efisien, dan sustainable.

Dalam rangkaian strategy talk dan expert learning session, Schneider Electric mengundang  General Manager PT PLN (Persero) UID Jakarta Raya  Doddy B Pangaribuan yang akan mengulas topik “Beyond Electric Vehicle and Chargers: The Keys to Unlock The Future of eMobility”. 

Baca juga: Sampah Makanan Hasilkan Emisi Gas yang Merugikan, Begini Langkah Mengatasinya!

Peserta juga dapat mendengarkan perjalanan transformasi digital PT Amerta Indah Otsuka, produsen makanan dan minuman seperti Pocari Sweat dan Soyjoy dengan topik “End-to-End Traceability in Food & Beverage: The Key Ingredients to Sustainable Supply Chains”.

Pada kesempatan tersebut, Plant Manager Sukabumi PT Amerta Indah Otsuka Wheny Utoyo dan Strategic Specialist Sales Manager APAC-AVEVA Mikael Van Der Sluis berbagi wawasan bagaimana integrasi dan digitalisasi seluruh rantai suplai dapat mendukung industri makanan dan minuman dalam menghadapi tantangan masa depan.

“Keterlibatan seluruh pihak dalam membangun ekosistem kemitraan yang saling mendukung akan dapat mempercepat tercapainya tujuan net-zero emission,” kata Roberto.