Lewat Ecostruxure Resource Advisor, Schneider Electric Kembangkan Strategi untuk Atas Masalah Iklim

Schneider Electric ingin atasi perubahan iklim dengan menghadirkan teknologi EcoStruxure Resource Advisor

Perusahaan global terkemuka dalam transformasi digital di pengelolaan energi dan automasi, Schneider Electric mengajak sektor korporasi untuk segera mengambil tindakan nyata dalam membangun masa depan rendah karbon.

Caranya, dengan mengakselerasi penerapan solusi digital untuk pengelolaan energi yang lebih cerdas dan efektif, pemanfaatan energi bersih, serta mengadopsi sistem evaluasi terukur atas strategi perubahan iklim.

Masalahnya, inefisiensi energi hingga saat ini masih kurang mendapatkan perhatian bila dibandingkan dengan sampah plastik, sisa makanan, dan sampah tekstil.

Baca juga: Mengapa Strategi Data Center Harus Mencakup Sistem Edge Computing?

Padahal, International Energy Agency menyebutkan bahwa hanya sepertiga dari total energi yang diproduksi diubah menjadi energi yang dikonsumsi oleh transportasi, industri, bangunan, dan perangkat. Sementara sisanya hilang atau terbuang dalam proses produksi dan transmisi.

Bila jumlah energi yang hilang dapat dikurangi dan penggunaannya lebih efisien, emisi karbon diperkirakan dapat dikurangi hingga setengahnya. Di sinilah peran teknologi digital. 

Cluster President Schneider Electric Indonesia and Timor Leste Roberto Rossi mengatakan, listrik merupakan energi yang paling efisien dan vektor terbaik dalam dekarbonisasi. Sementara teknologi digital memungkinkan automatisasi pengelolaan dan pengukuran konsumsi energi yang lebih efisien.

“Perpaduan listrik dan teknologi digital memfasilitasi peralihan ke energi yang lebih bersih sekaligus menghilangkan inefisiensi energi. Di Schneider Electric, kami menyebutnya Electricity 4.0, era baru dari energi masa depan,” jelas Roberto.

Baca juga: Schneider Electric Targetkan Penggunaan Energi Terbarukan hingga 100 Persen pada 2050

Sebagai sektor yang menyumbang emisi karbon terbesar, korporasi di sektor transportasi, industri ,dan bangunan di seluruh dunia tengah menghadapi tekanan global dalam mengurangi produksi emisi karbon dalam kegiatan operasionalnya.

Untuk menjawab tantangan tersebut, dibutuhkan sistem pengelolaan dan pengawasan konsumsi energi yang cerdas untuk mengukur keberhasilan strategi keberlanjutannya.

“Sebagai mitra pengelolaan energi dan automasi, Schneider Electric memiliki tanggung jawab dalam mendukung kebutuhan klien. Untuk itu, awal tahun ini, Schneider Electric global merilis Climate Change Advisory Service yang memberikan solusi holistik dalam mendukung strategi keberlanjutan bisnis dan aksi iklim korporasi,” kata Roberto.

Baca juga: Tips agar Rumah Jadi Lebih Minimalis dan Elegan

Schneider Electric ingin membantu menyeimbangkan visi dengan implementasi pemanfaatan manajemen energi, efisiensi sumber daya, pengadaan energi terbarukan, penyeimbangan karbon, dekarbonisasi, serta pengumpulan dan pengelolaan data berbasis artificial intelligence (AI).

Lebih lanjut, Schneider Electric belum lama ini juga telah memperluas cakupan layanan Climate Change Advisory Service dengan menambahkan layanan penilaian dan konsultasi risiko iklim (climate risk assessment and advisory).

Dengan EcoStruxure Resource Advisor, Schneider Electric melakukan penilaian risiko iklim dan mengembangkan strategi untuk mengatasi risiko tersebut.

Di samping menyediakan solusi yang mendukung strategi keberlanjutan klien, Schneider Electric secara konsisten menjadikan keberlanjutan sebagai inti dari kegiatan perusahaan. Komitmen ini telah diakui oleh Corporate Knights dengan memberikan penghargaan sebagai perusahaan global paling berkelanjutan tahun 2021.

Schneider Electric juga memperoleh penghargaan dari The Centre for Resource Solutions (CRS) atas kepemimpinannya dalam membangun pasar energi terbarukan dan penyediaan energi hijau di wilayah Asia. 

Schneider Electric juga telah mencanangkan target untuk mencapai net zero di seluruh rantai nilainya pada tahun 2050.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar