Smart Water Management Tingkatkan Efisiensi Operasional Industri Pengeloalaan Air untuk Masa Depan yang Berkelanjutan

mewujudkan pengelolaan air bersih di Indonesia dengan teknologi EcoStruxure for Water and Wastewater

Digitalisasi dan pemanfaatan energi bersih menjadi satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk mewujudkan pengelolaan air yang ramah lingkungan. Dengan cara ini, sektor industri air minum dapat meningkatkan ketahanan operasional, menurunkan emisi karbon, dan menjaga keberlanjutan ketersediaan air bersih.

Untuk mewujudkan hal itu, Schneider Electric bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dalam memanifestasikan proses transformasi menuju Smart Water Management.

Baca juga: Schneider Electric Targetkan Penggunaan Energi Terbarukan hingga 100 Persen pada 2050

Dalam kerja sama tersebut, Schneider Electric akan menjadi mitra strategis dalam mengembangkan solusi terintegrasi dan berbagi pengetahuan serta pengalaman yang relevan untuk diterapkan di Indonesia.

Sebagai informasi, hingga saat ini, Schneider Electric telah ikut terlibat dalam berbagai proyek pengembangan dan revitalisasi sistem pengelolaan air di Indonesia, di antaranya proyek PDAM Surya Sembada Surabaya, proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat, Palyja, Traya Tirta, dan Moya Indonesia.

Business Vice President Industrial Automation Schneider Electric Indonesia and Timor Leste Hedi Santoso menjelaskan, kontribusi terbesar inefisiensi di sektor air adalah konsumsi listrik dan pemborosan air akibat kebocoran pipa yang tidak terdeteksi.

Baca juga: Lewat Ecostruxure Resource Advisor, Schneider Electric Kembangkan Strategi untuk Atas Masalah Iklim

Pasalnya, sekitar 4 persen konsumsi listrik secara global berasal dari sektor air. Kemudian, sekitar 25-35 persen air hilang pada saat operasi pemompaan dan distribusi di dalam pipa, sebelum akhirnya sampai di tempat konsumen.

“Untuk mengatasi permasalahan itu, dibutuhkan transparansi aset air di seluruh jaringan operasional dan distribusi guna meningkatkan visibilitas dalam pengambilan keputusan tepat berbasis data real-time,” kata Hedi dalam bincang media Schneider Electric bertema Roadmap Indonesia Menuju Smart Water Management, Selasa (24/8/2021).

Upaya tersebut, tambah Hedi, dapat dilakukan dengan pemanfaatan sensor, artificial intelligence (AI), digital-twin, dan analisis prediktif dengan platform terbuka.

Baca juga: Bagaimana Cara Dinding Rumah Jadi Lebih Stylish dan Minimalis?

Komitmen Schneider Electric terhadap aspek keberlanjutan (sustainability) pun dibuktikan dengan pengembangan solusi pengelolaan energi dan automasi berbasis lingkungan, EcoStruxure for Water and Wastewater.

Solusi EcoStruxure for Water and Wastewater telah terbukti dapat mengurangi konsumsi energi hingga 30 persen serta meningkatkan efisiensi operasional pada instalasi pengolahan air dan jaringan distribusi air hingga 25 persen.

Selain itu, EcoStruxure for Water and Wastewater juga diklaim dapat mengurangi total biaya kepemilikan (TCO) aset hingga 20 persen.

Baca juga: Edge Computing, Jaringan Sistem yang Bisa Jangkau Individu di Daerah Terpencil

Istimewanya, solusi tersebut memungkinkan perusahaan pengelolaan air memonitor data secara real-time dari berbagai aplikasi yang dapat dibagikan dengan berbagai departemen perusahaan.

Platform itu juga memungkinkan peningkatan kinerja operasional lebih cepat, kontrol kualitas lebih ketat, konsumsi energi dan bahan baku yang lebih rendah, pemeliharaan lebih baik, serta meningkatkan profitabilitas perusahaan.

“Arsitektur EcoStruxure for Water and Wastewater telah membantu klien kami di lebih dari 150 negara untuk menghasilkan air berkualitas tinggi, melakukan purifikasi air limbah yang berkelanjutan, dan efisiensi operasional,” ujar Hedi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar