Pabrik Pintar Schneider Electric di Batam Sebagai Pabrik Percontohan

Kunjungan Menkominfo ke pabrik pintar Schneider Electric di Batam

Schneider Electric menerima kunjungan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Republik Indonesia Johnny G. Plate, ke salah satu Pabrik Pintar Schneider Electric di Batam.

Kunjungan Menkominfo bertujuan untuk melihat secara langsung kegiatan operasional pabrik pintar dengan pemanfaatan jaringan 5G dan memetakan kebutuhan pelaku industri terhadap pusat data (data center) yang tangguh dan andal untuk mengoptimalkan produktivitas.

Kunjungan ke Pabrik Pintar Schneider Electric juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Menkominfo untuk meninjau pembangunan Pusat Data Nasional di Nongsa, Batam dan serah terima sertifikat lahan Pusat Data Nasional.

Baca juga: Pameran Apa yang Dihadirkan di Hannover Messe 2022?

Sebagai informasi, Schneider Electric memiliki tiga pabrik di Batam dan satu di Cikarang, di mana seluruhnya sudah bertransformasi menjadi pabrik pintar sejak 2017.

Adapun pabrik pintar Schneider Electric di Batam telah ditunjuk oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sebagai National Lighthouse Making Indonesia 4.0 sejak 2018. Pabrik Schneider Electric di Batam juga diakui oleh World Economic Forum (WEF) sebagai bagian dari jaringan Global Lighthouse untuk revolusi industri 4.0.

Selain itu, pabrik Schneider Electric di Batam menjadi salah satu pabrik pintar pertama di Indonesia yang telah memanfaatkan jaringan 5G untuk kegiatan operasionalnya.

Baca juga: Keberlanjutan adalah Kunci Kelangsungan Hidup Bisnis di Abad ke-21

Dalam kunjungannya, Menkominfo mengatakan bahwa kegiatan operasional pabrik pintar Schneider Electric secara nyata memperlihatkan bagaimana peran pusat data semakin krusial dalam mengumpulkan, memproses, mengelola, dan mendistribusikan data dalam jumlah besar secara cepat tanpa latensi.

“Konektivitas dalam mendukung transformasi digital di sektor industri perlu ditunjang dengan infrastruktur pusat data yang mumpuni. Tidak hanya dari sisi teknologi informasi, tapi juga sistem kelistrikan dan keterampilan sumber daya manusianya,” kata Menkominfo.

Baca juga: 3 Langkah Transformasi Digital untuk Pelaku UMKM

Hal itu menjadi prioritas utama Kemenkominfo dalam mengembangkan industri pusat data di Indonesia, termasuk juga pengembangan jaringan 5G.

Oleh karena itu, industri pusat data membutuhkan mitra-mitra teknologi seperti Schneider Electric yang dapat memberikan solusi inovatif untuk meningkatkan keandalan, kecepatan,dan  efisien dengan tetap memperhatikan dampak lingkungan.

Business Vice President Secure Power Schneider Electric Indonesia and Timor Leste Yana Achmad Haikal mengatakan, pabrik Schneider Electric di Indonesia memproduksi peralatan elektro mekanik, elektronik, sensor, dan peralatan listrik bertegangan rendah hingga menengah.

Semua itu dipasarkan untuk lokal maupun diekspor ke Eropa, Amerika, China, dan Asia Pasifik untuk memenuhi kebutuhan pengelolaan energi dan automasi di sektor industri, termasuk industri pusat data.

Dukung konektivitas

Plant Director Schneider Electric Manufacturing Batam Kodrat Sutarhadiyanto menambahkan, sejak 2021, Schneider Electric menggandeng Telkomsel untuk mendukung konektivitas digital pabrik pintar di Batam dengan pemanfaatan jaringan 5G.

“Dengan pemanfaatan jaringan 5G, pabrik pintar kami mendapatkan manfaat dukungan jaringan yang andal dengan bandwidth dan kecepatan yang mumpuni,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kodrat mengatakan bahwa pabrik pintar Schneider Electric di Batam telah menjadi percontohan penerapan Industrial Internet of Things (IIoT) bagi pelaku industri di Asia.

Baca juga: Keberlanjutan Energi dan Peran Schneider Electric dalam Mewujudkannya

“Kami telah menerima kunjungan lebih dari 2.300 profesional dan manajemen perusahaan yang ingin belajar mengenai transformasi digital dan pemanfaatan jaringan 5G di industri,” kata Kodrat.

Di industri pusat data, Schneider Electric telah lama menjadi mitra strategis untuk pembangunan infrastruktur pusat data yang andal, efisien, dan sustainableSchneider Electric telah membantu pusat data terbesar di dunia untuk mengatasi konsumsi energi dan meningkatkan efisiensi hingga 80 persen selama lebih dari 10 tahun terakhir.

Schneider Electric memiliki rangkaian produk dan solusi mulai dari cooling, server rack, prefabricated data center module, uninterruptible power supply (UPS), dan masih banyak lagi.

Baca juga: Kolaborasi Indonesia dan Prancis dalam Memajukan Pendidikan Vokasi

Selain itu, Schneider Electric juga memiliki solusi EcoStruxure for Data Center. Solusi ini merupakan platform manajemen generasi berikutnya dari Schneider yang mengintegrasikan manajemen daya, bangunan, dan teknologi informasi untuk meningkatkan ketahanan, kelincahan, serta menghasilkan kinerja pusat data yang lebih baik dengan kemampuan prediktif.

Di Indonesia, EcoStruxure for Data Center telah digunakan oleh sebagian besar penyedia cloud dan layanan terkemuka untuk mendukung transformasi digital data center mereka.

EcoStruxure for Data Center telah terbukti mampu meningkatkan efisiensi konsumsi energi hingga 38 persen, efisiensi biaya energi hingga 30 persen, peningkatan produktivitas hingga 60 persen dan uptime pusat data hingga 100 persen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar