Tak Hanya Cerdas, Teknologi Smart Home Bisa Menghindari Rumah dari Kebakaran

Kebakaran rumah akibat korsleting listrik

Momen pergantian tahun 2022 ke 2023 terasa berbeda dibandingkan perayaan dua tahun terakhir yang terbatas akibat pandemi Covid-19.

Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi, potensi pergerakan masyarakat yang bepergian pada liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 mencapai lebih dari 16 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 44,17 juta orang.

Jumlah tersebut melonjak dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. Besarnya jumlah orang yang bepergian meninggalkan rumah menjadi perhatian khusus bagi keamanan tempat tinggal.

Baca juga: Schneider Electric Lakukan 3 Studi Terkait Aksi Sustainability Perusahaan

Salah satu insiden yang kerap menjadi momok adalah kebakaran rumah. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, terdapat sekitar 8.004 peristiwa kebakaran di Jakarta.

Distribution Business Vice President of Schneider Electric Indonesia M Farhan Lucky menyampaikan bahwa masyarakat perlu melakukan upaya preventif untuk menghindari potensi bencana kebakaran.

Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan teknologi smart home agar masyarakat dapat meningalkan rumah dengan lebih tenang saat berlibur.

Baca juga: Atasi Perubahan Iklim dengan 5 Solusi Keberlanjutan Ini

“Perkembangan teknologi smart home yang berpadu dengan pemanfaatan internet of things (IoT) pada peralatan listrik, perangkat elektronik, dan sistem keamanan rumah memungkinkan pemilik rumah mengontrol seluruh aktivitas perangkat elektronik di rumah,” ujar Farhan.

Alhasil, upaya tersebut dapat meningkatkan kenyamanan, keamanan, dan keselamatan tempat tinggal saat penghuni sedang berada di luar.

Baca juga: Pabrik Pintar Schneider Electric Kembali Dapat Apresiasi dari Pemerintah Indonesia

Tidak hanya itu, teknologi smart home juga memungkinkan pemilik rumah mengontrol konsumsi listrik di rumahnya sehingga dapat menghemat biaya listrik. Dari sisi desain, perangkat smart home  saat ini sudah semakin stylish dan modern sehingga juga dapat lebih mempercantik tampilan rumah.

Berikut adalah beberapa teknologi smart home yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat untuk melindungi keamanan dan meningkatkan kenyamanan rumah dengan sistem yang terintegrasi.

1. Wiser Home Control 

Aplikasi smart home dapat memudahkan masyarakat memantau dan mengontrol kondisi rumah saat ditinggalkan dalam waktu lama. Wiser Home Control dari Schneider Electric menjadi salah satu rekomendasi yang mengintegrasikan teknologi kelistrikan, multimedia, dan telekomunikasi pemilik rumah. 

Wiser Home Control memungkinkan Anda untuk memonitor, mengendalikan dan mengakses rumah dari mana saja dan kapan saja menggunakan ponsel pintar, komputer, serta sistem door entry dengan sistem antarmuka (interface) intuitif yang sama. 

2. Sakelar dan stop kontak

Peran sakelar lampu dan stop kontak sangat penting dalam menghubungkan serta memutuskan aliran listrik dengan peralatan listrik. Oleh sebab itu, pastikan sakelar lampu dan stop kontak yang terpasang di rumah memiliki kualitas yang baik dan memiliki fitur-fitur tambahan yang bersifat fungsional.

Sakelar lampu dan stop kontak dari Schneider Electric, misalnya, memiliki spektrum lengkap yang terdiri atas berbagai warna, pola, dan material yang mudah diganti hanya dalam “satu klik”.

Schneider Electric juga melengkapi sakelar dan stop kontak dengan teknologi tinggi seperti LED night indicator, cellphone support, dan USB charger.

3. RCBO terkoneksi

Schneider Electric memiliki solusi residual-current circuit breaker with overcurrent protection (RCBO) Slim Domae yang merupakan kombinasi dari miniature circuit breaker (MCB) dan earth-leakage circuit breaker (ELCB) yang berfungsi memproteksi terjadinya kebocoran arus listrik.

Alat tersebut juga memiliki fungsi lainnya, yaitu mengontrol beban lebih, anti-korsleting, dan anti-setrum. Dari sisi bentuk fisik, RCBO memiliki dimensi ukuran yang sama dengan MCB sehingga dengan mudah dapat diganti tanpa perlu membongkar instalasi listrik di rumah.

4. Sensor okupansi

Penerangan lampu sering kali menjadi indikator bagi para pelaku kejahatan untuk mencari tahu apakah rumah tersebut kosong atau tidak.

Tidak hanya itu, lampu yang terus menerus menyala juga menjadi salah satu pemborosan listrik ketika rumah ditinggalkan.

Dengan sensor okupansi, menyalakan atau meredupkan lampu dapat dilakukan secara otomatis dengan mendeteksi gerakan dalam ruangan.

Baca juga: Solusi Tepercaya EcoStruxure Building Schneider Electric Dapat Akreditasi WiredScore

Dengan penggunaan sensor okupansi, Anda juga tidak perlu lagi meninggalkan rumah dengan kondisi lampu menyala sehingga menghemat biaya listrik selama berlibur.

Adapun rekomendasi sensor okupansi yang diproduksi Schneider Electric di antaranya adalah NEO, ZENcelo, dan Argus.

 “Solusi dan produk cerdas kini telah banyak tersedia untuk masyarakat manfaatkan. Dengan beragam pilihan yang dapat disesuaikan sesuai kebutuhan, masyarakat tak perlu khawatir lagi meninggalkan rumah saat berlibur,” kata Farhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar