Schneider Electric menggandeng CNBC Catalyst melakukan studi terbaru berjudul Unlocking a sustainable Future: Why Digital Solutions Are The Key To Sustainable Business Transformation.
Adapun studi tersebut menguraikan pemanfaatan teknologi digital oleh perusahaan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, mendukung transisi ke energi terbarukan, dan membangun rantai pasokan yang lebih transparan.
SchneiderElectric dan CNBC Catalyst melakukan studi itu di beberapa perusahaan, seperti
IBM, Swire Properties, Jacobs, dan Tata Power.
Dalam
studi tersebut, solusi berbasis artificial intelligence (AI) dan blockchain yang
diterapkan IBM dalam membangun rantai pasokan ternyata
terbukti lebih transparan dan rendah karbon.
Baca juga: Perjalanan Schneider Electric Jadi Pemimpin Transformasi Digital Bidang Energi dan Automasi Tahun 2021
Kemudian,
solusi pencahayaan cerdas, penampungan air hujan, dan sumber energi yang
berasal dari minyak goreng mampu mengurangi 19 persen emisi GRK di seluruh
portofolio Swire Properties.
Selanjutnya,
perusahaan teknik Jacobs membantu pemerintah Kota
London menganalisis miliaran titik data untuk memodelkan sistem transportasi
dengan 80 persen perjalanan menggunakan mode nol karbon.
Terakhir,
sistem pemantauan dan manajemen atap surya Tata Power dapat membantu pelanggan
di lebih dari 90 kota di India menghasilkan setara dengan 258 barrel minyak
melalui energi terbarukan.
Komitmen perusahaan
Skala
darurat aksi iklim mengharuskan organisasi dan perusahaan di setiap industri
untuk bergerak secepat mungkin untuk meningkatkan efisiensi. Teknologi digital pun
dinilai sebagai jalan terbaik untuk mencapai target ambisius yang disepakati
dalam perjanjian COP26.
Komitmen
yang telah disepakati pada pertemuan perubahan iklim UN COP26 pada November 2021
mengubah agenda dan prioritas bisnis secara global. Hasilnya adalah percepatan
arah kebijakan bisnis menuju net-zero emissions dalam rangka mengatasi masalah perubahan iklim.
Baca juga: Mengapa Teknologi Digital Jadi Kunci Atasi Perubahan Iklim?
Chairman and CEO
Schneider Electric Jean-Pascal Tricoire mengatakan, hasil
COP26 menekankan kebutuhan mendesak bagi bisnis untuk mengambil peran dalam
mengembangkan aspek sustainability.
“Dekade berikutnya akan menjadi dekade di mana
teknologi digital mewujudkan ambisi sustainability. Studi yang telah
kami lakukan menjadi bukti bagaimana penerapan teknologi digital saat ini dapat
membantu organisasi mencapai masa depan net-zero yang menjadi tumpuan
planet ini,” kata Tricoire.
Dekarbonisasi
Meningkatnya
tuntutan untuk mencapai target sustainability secara terukur
ikut meningkatkan standar penggunaan energi di sektor bisnis. Dengan COP26 yang
menekankan peran pemerintah dan bisnis membuat perusahaan-perusahaan dengan
cepat menyadari bahwa masa depan yang lebih sustainable sangat
penting untuk memastikan kelangsungan jangka panjang bisnis mereka.
Sebagai
contoh, Swire Properties memulai langkah dekarbonisasi jangka panjang
yang berfokus pada pengurangan intensitas emisi gas rumah kaca dalam
portfolionya.
Baca juga: 3 Cara Bantu Perusahaan Wujudkan Transformasi Digital
Mereka
pun menggandeng Schneider Electric membuat strategi dalam memodelkan efisiensi energi
bangunan dan berinvestasi pada teknologi digital untuk pengukuran yang lebih
efisien. Hasilnya, Swire Properties telah berhasil mengurangi GRK sebesar 19
persen di seluruh portofolio mereka.
Teknologi
yang terhubung, terbuka, dan digital menciptakan keuntungan bisnis dalam hal
efisiensi serta ketahanan bisnis. Hal ini membantu kustomer memenuhi komitmen terhadap lingkungan dan para
pemangku kepentingan.
Untuk
mengetahui lebih banyak lagi studi yang dirilis oleh Schneider Electric,
termasuk studi Unlocking a Sustainable Future: Why Digital Solutions
Are The Key To Sustainable Business Transformation, silakan kunjungi laman Schneider Electric
Insights.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar