Salah satu cara menghindari bencana lingkungan akibat perubahan iklim adalah mengurangi pembuangan emisi gas buang karbondioksida sebanyak mungkin dalam 30 tahun ke depan.
Untuk mewujudkannya, teknologi digital bisa menjadi akselerator perubahan di beberapa aspek masyarakat atau sektor industri.
Dari segi industri, berikut adalah cara teknologi digital membantu
mengurangi emisi dalam skala besar dan menghentikan perubahan iklim.
1. Visibilitas
Menurut pakar dari Schneider Electric, 80 persen perubahan
iklim terjadi akibat masalah energi. Pasalnya, seperempat dari semua emisi
diciptakan oleh energi yang hilang atau terbuang.
Baca juga: Perjalanan Schneider Electric Jadi Pemimpin Transformasi Digital Bidang Energi dan Automasi Tahun 2021
Mengurangi (atau memberantas) kehilangan energi dan pemborosan
pun dapat dilakukan dengan bantuan teknologi digital. Teknologi digital,
seperti artificial intelligence (AI), machine learning, atau teknologi
EcoStruxure dari Schneider Electric memungkinkan berbagai perusahaan untuk
memantau kinerja dan efisiensi energi di rumah, kantor, serta pabrik industri.
2. Pemberdayaan energi
Perpindahan pemanfaatan energi fosil ke energi terbarukan dan listrik saat ini semakin meningkat. Ketika energi terbarukan menggantikan bahan bakar fosil, sebagian produksi dan konsumsi energi akan berpindah haluan.
Banyak orang dan industri akan memanfaatkan kendaraan listrik, pompa panas listrik, dan perangkat listrik lain yang dinilai lebih ramah lingkungan.
3. Inovasi
Beberapa perusahaan yang bergerak di bidang energi kini tengah berusaha menciptakan inovasi baru, seperti biofuel, teknologi baterai, atau produksi massal hidrogen hijau mahal.
Ketiga teknologi tersebut merupakan beberapa solusi lingkungan digital yang juga dapat menawarkan siklus investasi lebih pendek, return of investment (ROI) yang lebih cepat, dan memberikan lebih banyak peluang bagi investor untuk meningkatkan skala dengan cepat.
Baca juga: 3 Cara Bantu Perusahaan Wujudkan Transformasi Digital
Dengan teknologi digital yang berkembang pesat, kita dapat mempercepat kemajuan dalam memenuhi komitmen perubahan iklim global.
4. Efisiensi
Setelah rumah, tempat kerja, dan industri memanfaatkan ragam
teknologi digital, limbah energi serta emisi karbondioksida yang
teridentifikasi dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan. Namun, secara
keseluruhan, dua per tiga dari potensi efisiensi belum dimanfaatkan terkait
dengan penghematan energi, seperti di bagian gedung sebanyak 82 persen, 58
persen di industri, dan 79 persen di infrastruktur.
Oleh karena itu, beberapa perusahaan digital berlomba-lomba
menghadirkan teknologi automasi yang mampu mengefisiensi penggunaan energi
sesuai kebutuhan.
Sebuah studi yang dilakukan Schneider Electric, McDermott, dan
io Consulting pun menemukan fakta bahwa pengurangan emisi operasional fasilitas
minyak dan gas (migas) dapat dicapai sebanyak 76 persen dengan bantuan
teknologi digital.
5. Interoperabilitas
Jika kita melihat proses dan operasi pembangunan industri
saat ini, kita akan melihat bahwa sebagian besar pembangunan terfragmentasi dan
terputus. Misalnya, beberapa segmen penting, seperti jaringan listrik,
perangkat pendingin, moda transportasi, dan infrastruktur utama terpisah dari
segi pengadaan dan pembangunan.
Baca juga: Data Center Sumbang 2 Persen Emisi Karbon Dunia, Schneider Electric Luncurkan Sustainability Framework
Adapun solusi yang dapat dioperasikan oleh perusahaan adalah
pemanfaatan teknologi EcoStruxure Building yang dapat memberikan sistem
visibilitas lengkap dari desain hingga tingkat operasi.
Pemanfaatan teknologi tersebut juga menghubungkan semua elemen di dalam gedung dan mengurangi 40 persen emisi karbon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar